Tantangan Global Makin Kompleks, Mendag Zulhas Minta G20 Perjuangkan Ekonomi Anggota

Kompas.com - 25/08/2023, 10:12 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan ( Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, negara-negara anggota Group of Twenty ( G20) harus memperkuat kerja sama untuk mengatasi tantangan global yang semakin kompleks. 

Untuk itu, dia mengharapkan aksi nyata dari berbagai capaian yang dihasilkan dalam pertemuan-Pertemuan G20. 

Mendag yang akrab disapa Zulhas itu juga berharap, hasil-hasil capaian G20 dapat dilihat sebagai wujud kebersamaan anggota G20 dalam memperjuangkan kesejahteraan yang berkeadilan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil bagi negara-negara anggota.

Dia mengatakan itu saat menyampaikan pidato pembuka Indonesia dalam Trade and Investment Ministerial Meeting/TIMM (Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri) G20 di Jaipur, India, Kamis (24/8/2023).

“Dalam beberapa tahun terakhir, G20 telah menghasilkan berbagai capaian penting. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana kita menerjemahkan capaian tersebut dalam aksi nyata,” ujarnya melansir kemendag.go.id, Jumat (25/8/2023). 

Baca juga: Pimpin ASEAN Economic Minister ke-55, Mendag Zulkifli Hasan Selesaikan 5 Capaian Prioritas Ekonomi ASEAN

Zulhas menegaskan, kerja sama G20 harus diperkuat untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. 

“Negara anggota G20 harus menunjukkan bentuk kerja sama ekonomi yang setara dan saling menguntungkan,” katanya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengatakan, semua negara anggota G20 harus mampu mengatasi hambatan perdagangan untuk mewujudkan aksi nyata dan memperkuat kerja sama.

“Hambatan perdagangan dengan mitra G20, baik itu terkait isu politik, lingkungan, maupun teknis, harus dapat dihilangkan,” ucapnya yang memimpin delegasi Indonesia dalam TIMM di Jaipur tersebut. 

Adapun Pertemuan G20 TIMM India dibuka dan dipimpin Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal. 

Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan: Perwakilan Perdagangan di 45 Negara Siap Kolaborasi dengan UMKM dan Start Up

Hadir pula menteri-menteri di bidang perdagangan dan investasi dari negara-negara anggota, negara undangan G20, serta perwakilan dari organisasi internasional.

Dukung kesuksesan G20

Pada kesempatan itu, Zulhas menyatakan, Indonesia mendukung kesuksesan G20 di bawah Presidensi India 2023.

Dai juga mengungkapkan, Indonesia siap untuk terus membangun kerja sama dengan negara Anggota G20 untuk mendorong sistem perdagangan multilateral yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Zulhas menegaskan, Indonesia siap menjembatani berbagai peluang peningkatan kerja sama untuk menyejahterakan masyarakat.

“Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 siap bekerja sama dengan India sebagai Presidensi G20,” ungkapnya. 

Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan: Cinta Produk Indonesia Jangan jadi Sekedar Slogan

Dia menyebutkan, Indonesia menekankan pentingnya kolaborasi antara ASEAN dan G20 dalam mendorong sistem perdagangan multilateral yang adil, inklusif, dan nondiskriminatif, serta memfasilitasi perdagangan dan investasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan.

Zulhas mengatakan, Forum G20 harus menjadi bagian dari solusi global dalam memperkuat sistem perdagangan multilateral, mengingat dinamika fragmentasi ekonomi semakin memperlemah sistem perdagangan multilateral.

Sehubungan dengan hal tersebut, dia menekankan agar negara anggota G20 terus memprioritaskan reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

“Fenomena fragmentasi ekonomi yang terjadi semakin memberikan tekanan atas sistem perdagangan multilateral,” ujarnya. 

Untuk itu, kata dia, agenda reformasi WTO harus menjadi prioritas utama melalui peningkatan fungsi tiga pilar, yaitu negosiasi, transparansi dan notifikasi, serta sistem penyelesaian sengketa WTO.

Baca juga: PAN Sebut Pasangan Airlangga-Zulkifli Hasan Punya Chemistry untuk Pilpres 2024

Terkait dengan pembahasan perdagangan yang inklusif dan tangguh, Zulhas menyampaikan, ketahanan rantai nilai dan suplai global, termasuk peran lebih dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), merupakan salah satu faktor kunci dalam memulihkan ekonomi global.

Adopsi teknologi digital

Zulhas menambahkan, adopsi teknologi digital untuk peningkatan efisiensi perdagangan juga menjadi fokus utama prioritas pembahasan G20 TIMM Presidensi India 2023.

Dia mengatakan, kemajuan teknologi, peningkatan tuntutan akan efisiensi, dan isu keberlanjutan turut mendorong transformasi dalam perdagangan global. 

Oleh karena itu, kata dia, digitalisasi menjadi keniscayaan dalam perdagangan saat ini.

“Upaya G20 dalam mendukung transformasi digital merupakan bagian dari agenda yang lebih besar yang meliputi dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan,” katanya.

Baca juga: Mendag Zulhas: RI-Hong Kong Sepakat untuk Meningkatkan Kinerja Perdagangan

Zulhas juga menegaskan pentingnya hasil pembahasan dan kesepakatan TIMM dalam mendukung diskusi Para Pemimpin Negara Anggota G20 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di New Delhi, India pada September 2022 mendatang.

Terkini Lainnya
Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Kemendag
JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing

JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing "Modest Fashion" Indonesia 

Kemendag
Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Kemendag
Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag
Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Kemendag
Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Kemendag
Transaksi

Transaksi "Business Matching" UMKM hingga Agustus 2025 Capai 90,90 Juta Dollar AS

Kemendag
Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Kemendag
Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Kemendag
Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Kemendag
Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Kemendag
Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Kemendag
Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Kemendag
Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Kemendag
Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Kemendag
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com