KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, penjagaan stok merupakan hal yang penting dilakukan guna menjaga stabilitas harga bahan pokok (bapok) selama paceklik.
"Untuk menjaga harga bapok saat paceklik perlu menjaga pasokan. Kalau barangnya banyak, harganya pasti turun. Kalau barangnya tidak ada, harganya pasti naik," ujarnya pria yang akrab disapa Zulhas tersebut melalui keterangan pers, Senin (19/6/2023).
Hal tersebut disampaikan Zulhas usai meninjau Pasar Mardika di Kota Ambon, Maluku, Minggu (18/6/2023).
Pada kesempatan itu, Zulhas mengatakan, stok bapok di Kota Ambon, Maluku menjelang Idul Adha terpantau melimpah sehingga harganya stabil.
“ Harga bapok di Kota Ambon saat ini terpantau stabil dengan stok melimpah,” jelasnya.
Baca juga: Mendag Zulhas: Saya Deg-degan Ada El Nino, Harga Bapok Mulai Naik
Untuk diketahui, harga bapok dibandingkan pada bulan lalu (16/5/2023) terpantau stabil. Harga beras medium sebesar Rp 13.000 per gram (kg), beras premium Rp 15.000 per kg, dan beras medium Badan Urusan Logistik (Bulog) Rp 13.000 per kg.
Harga gula pasir sebesar Rp 15.000 per kg, MINYAKITA Rp 14.000 per liter, minyak goreng kemasan premium Rp 18.000 per liter, daging sapi Rp 120.000 per kg, daging ayam ras Rp 35.000 per kg, serta tepung terigu Rp 13.000 per kg.
Kemudian, komoditas bapok yang harganya terpantau turun, yaitu telur ayam ras menjadi Rp 33.600 per kg dan bawang merah menjadi Rp 40.000 per kg.
Lau, harga komoditas bapok yang saat ini naik, yaitu cabai rawit merah keriting Rp 60.000 per kg, cabai rawit merah Rp 45.000 per kg, serta bawang putih honan Rp 45.000 per kg.
"Kalau di Pulau Jawa cabai rawitnya lebih mahal, cabai keriting lebih murah. Kalau di sini, cabai rawit lebih murah, tapi cabe keriting lebih mahal," kata Zulhas.
Baca juga: Zulhas Klaim Jadi Menteri Perdagangan Paling Sering ke Pasar