KOMPAS.com – Menteri Perdagangan ( Mendag) Zulkifli Hasan buku untuk menandai setahun perjalanan kepemimpinannya di Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejak dilantik pada 15 Juni 2022 lalu.
"Saya bersyukur karena sudah melalui perjalanan setahun sebagai Mendag," katanya dalam acara peluncuran buku berjudul Zulkifli Hasan, Kerja Bantu Rakyat: Satu Tahun Perjalanan Zulkifli Hasan Sebagai Menteri Perdagangan di Kantor Kemendag, Kamis (15/6/2023).
Menteri yang akrab disapa Zulhas itu mengaku bersyukur dapat melalui perjalanan satu tahun sebagai Mendag dengan capaian kinerja perdagangan sangat memuaskan.
Buku tersebut merangkum capaian Zulhas selama setahun, seperti meredam gejolak harga setiap mendekati peringatan hari besar keagamaan nasional, menurunkan harga minyak goreng, menjaga inflasi, dan meningkatkan surplus neraca perdagangan nasional.
"Buku ini menjadi motivasi bagi saya untuk semakin mengabdikan diri dan berfokus pada kepentingan rakyat,” ungkapnya melansir kemendag.go.id, Kamis.
Baca juga: Mendag Zulhas Resmikan Domart di Malaysia, Minimarketnya UKM Indonesia
Zulhas mengaku ingin menciptakan peluang ekonomi dan merumuskan kebijakan untuk membantu masyarakat menyongsong Visi Indonesia 2045.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengungkapkan, ada beberapa pengalaman yang berkesan sekaligus menjadi capaian yang dituliskan di dalam buku.
"Awal-awal jadi Mendag ke pasar karena perintah presiden. Paling sering dimarahi mak-mak karena pada waktu itu terjadi gejolak harga, terutama minyak goreng. Seiring berjalannya waktu, kami berhasil membuat harga minyak goreng stabil," jelasnya.
Zulhas juga menjelaskan upaya menjaga surplus perdagangan Indonesia di buku tersebut. Pada 2022, Indonesia mengalami surplus sampai 54,46 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Selain itu, inflasi juga terjaga dan ekonomi tumbuh 5,31 persen.
"Beberapa hal yang dilakukan Kemendag lainnya, antara lain penindakan praktik perdagangan ilegal, termasuk baja dan pakaian bekas. Praktik ini mengganggu industri dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia. Kemendag juga terus memperluas pasar ekspor, khususnya pasar nontradisional,” katanya.
Baca juga: Soal Izin Ekspor Pasir Laut, Mendag Zulhas: Saya Paling Menentang sejak Dulu
Terkait frasa “Kerja Bantu Rakyat” pada judul, Zulhas mengatakan, buku tsebut merangkum setahun perjalanannya menjabat Mendag sehingga terasa cukup mewakili capaian yang ditorehkan.
“Kerja adalah kata yang saya harap mampu menggambarkan saya. Ratusan pasar rakyat telah saya datangi untuk memastikan ketersediaan dan mengendalikan stabilitas harga bahan pokok,” jelasnya.
Dia menyebutkan, kerja-kerja tersebut berhasil meredam gejolak harga yang lazim terjadi di hari-hari besar.
“Jika kita sungguh-sungguh, instrumen kebijakan yang tepat akan ditemukan," sebutnya.
Zulhas menambahkan, "kerja bantu rakyat" adalah karakter politik yang ingin diusung. Slogan ini memiliki arti bahwa dirinya ingin selalu memberi, melayani, dan meringankan beban rakyat.
Baca juga: Zulhas Klaim Jadi Menteri Perdagangan Paling Sering ke Pasar
"Hanya dalam waktu dua pekan sejak dilantik menjadi Mendag, saya mampu menurunkan harga minyak goreng yang sudah berbulan-bulan melambung, bahkan langka di pasaran," katanya.
Zulhas pun bertekad terus menjaga tren surplus neraca perdagangan yang sudah berlangsung selama tiga tahun dan terbukti menjadi surplus terbesar sejak Indonesia berdiri.
"Saya punya visi menyejahterakan dan memberi yang terbaik untuk rakyat. Mudah-mudahan ini bisa tercapai dengan bantuan semua pihak," tuturnya.
Ia menambahkan, buku tersebut memberi gambaran kondisi setahun ekonomi Indonesia pada masa depan, baik di kawasan Asia maupun dunia.
"Kita perlu ada terobosan baru dalam menghadapi keadaan ekonomi dunia yang melambat. Oleh karena itu, kami mulai menjajaki pasar baru seperti Asia Selatan dan Afrika," terangnya.
Turut hadir merayakan peringatan setahun perjalanan Zulhas adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pemberdayaan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas, Wakil Ketua MPR Yandri Susanto, serta Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
Baca juga: Mendag Zulhas Bantah RI Impor Telur Unggas
Hadir pula Ketua dan Anggota Komisi VI DPR RI, Ketua Kelompok Komisi, para pemimpin redaksi media massa, serta ketua/wakil ketua dari berbagai asosiasi.