Hadiri Forum Bisnis Indonesia–Mesir, Mendag Akan Perkuat Hubungan Dagang Kedua Negara

Kompas.com - 15/05/2023, 12:48 WIB
Dwinh,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia dan Mesir akan terus memperkuat hubungan dagang yang saling menguntungkan.

“Selama tujuh dekade, Mesir telah menjadi salah satu mitra penting dalam hubungan dagang Indonesia di kancah global. Mesir adalah negara pertama di Jazirah Arab yang mengakui kedaulatan Indonesia,” ujar pria yang akrab disapa Zulhas itu melalui kemendag.go.id, Senin (15/5/2023).

Pernyataan tersebut disampaikan Zulhas saat menghadiri forum bisnis yang diselenggarakan untuk mempertemukan pelaku usaha Indonesia dan Mesir di Kairo, Mesir, Minggu (14/5/2023).

Ia mengungkapkan, forum bisnis tersebut diselenggarakan untuk mempertemukan dan memberi kesempatan bagi para pelaku bisnis dari Indonesia dan Mesir agar dapat membangun atau pun memperkuat hubungan dagang yang saling menguntungkan.

Zulkifli berharap, hubungan diplomatik maupun hubungan ekonomi yang telah terjalin antara Indonesia-Mesir dapat semakin meningkat, terutama di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata.

Baca juga: Sinergi Ekonomi Kreatif Dorong Pariwisata RI, Gekrafs Sebut Perlunya Hari Ekraf Nasional

“Pasar Mesir menyediakan prospek besar bagi pelaku usaha Indonesia. Mesir merupakan hub perdagangan menuju negara-negara di sekitarnya,” katanya.

Di samping itu, lanjut Zulhas, keberadaan jalur perdagangan Terusan Suez juga berperan menjadikan Mesir sebagai gerbang menuju negara-negara lain di kawasan Teluk, Afrika, dan Timur Tengah.

Ia mengungkapkan, penduduk Mesir yang berjumlah lebih dari 110 juta jiwa juga merupakan peluang pasar prospektif bagi Indonesia.

“Selain itu, pertumbuhan populasi Mesir yang tumbuh 2,5 sampai 3,5 persen per tahun telah meningkatkan permintaan pasar Mesir terhadap komoditas pangan,” ucap Zulhas.

Ia menjelaskan, peningkatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Mesir perlu didukung infrastruktur dan fasilitas lain untuk mengakomodasi peningkatan aktivitas perdagangan kedua negara.

Baca juga: Mengenal Tujuan 9 SDGs: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur

Untuk itu, kata Zulhas, pemerintah Indonesia mendukung pembentukan Joint Trade Committee (JTC) Indonesia-Mesir.

Ia berharap, pembentukan JTC Indonesia-Mesir dapat menjadi sarana untuk membahas peningkatan hubungan perdagangan ke arah perjanjian perdagangan yang lebih komprehensif seperti perjanjian perdagangan preferensial atau preferential trade agreement (PTA).

“Hasil dari perundingan dan kerja sama lainnya yang terjalin antara Indonesia dan Mesir kami harapkan dapat dimanfaatkan pelaku bisnis dari kedua negara, terutama para eksportir Indonesia yang hadir pada forum bisnis kali ini,” tutur Zulhas

Adapun produk yang ditawarkan pada kesempatan ini, lanjut dia, antara lain sawit dan turunannya, kopi, kakao, makanan olahan, dan logistik.

Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan perjanjian imbal dagang antara Indonesia dan Mesir untuk produk kopi dari Indonesia dengan anggur dan/atau delima dari Mesir, serta penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antar-business council dan pelaku usaha dari kedua negara.

Baca juga: Usaha Alat Makan dari Kayu Jati di Yogyakarta, Ekspor Produk ke Eropa

Zulhas melanjutkan, skema perjanjian imbal dagang adalah salah satu strategi yang cukup efektif di tengah situasi ekonomi global yang kurang baik saat ini.

“Melalui mekanisme imbal dagang, kedua negara tetap dapat melakukan transaksi dagang yang saling menguntungkan, sekaligus mempertahankan cadangan devisa masing-masing negara yang mungkin terimbas resesi ekonomi global,” paparnya.

Kondisi perekonomian Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, Zulhas turut menyampaikan kondisi perekonomian Indonesia dari 2021 sampai 2023.

“Pada 2023, Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional (PEN) akan tetap kuat di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen, serta akan meningkat menjadi 4,7 persen hingga 5,5 persen pada 2024,” jelasnya.

Pada 2022, lanjut Zulhas, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,31 persen. Capaian ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2021 yang hanya berada di level 3,7 persen.

Baca juga: Strategi Pj Gubernur Hamka Hendra Pulihkan Perekonomian Masyarakat Gorontalo Pascapandemi Covid-19

Selain itu, ia mengungkapkan, perbaikan ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19 juga terlihat melalui perolehan produk domestik bruto (PDB) per kapita nasional Indonesia pada 2021 sebesar 4.783,9 dollar AS.

Indonesia, kata Zulhas, juga mencanangkan Indonesia Emas 2045. Artinya, saat memasuki 100 tahun kemerdekaan, Indonesia menargetkan bisa menjadi satu dari lima besar negara dengan perekonomian terkuat di dunia.

“Kami optimistis visi Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan melalui dua hal. Pertama, menjaga pasokan dan stabilitas harga pangan di dalam negeri. Kedua, mendorong peningkatan ekspor dan neraca perdagangan Indonesia, khususnya ke negara-negara nontradisional di Asia, Afrika, dan Timur Tengah,” jelasnya.

Selain itu, sambung  dia, faktor pendukung lain yang turut menyokong perekonomian dan menjadi daya tarik bagi negara mitra Indonesia adalah jumlah populasi yang sangat besar. Diketahui, saat ini jumlah populasi Indonesia adalah 279 juta jiwa atau terbesar keempat di dunia.

Demografi tersebut merupakan pasar yang besar dan menjanjikan bagi para negara mitra dagang termasuk Mesir.

Baca juga: Setelah Membuka Makam Mesir Kuno, Arkeolog Ini Menderita Penyakit Misterius

Dalam kesempatan tersebut, Zulhas mengundang perwakilan pemerintah dan dunia usaha Mesir untuk hadir pada pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 dengan tema “Sustainable Trade for Global Economic Resilience.”

Melalui TEI, kata dia, Mesir dapat mengenal produk-produk berkualitas lainnya dari Indonesia.

Pameran tersebut akan diselenggarakan secara luring pada 18 Oktober 2023 sampai 22 Oktober 2023 di Tangerang, Banten, Indonesia.

Selain itu, TEI 2023 akan digelar secara daring selama 18 Oktober 2023 sampai 18 Desember 2023.

Menutup sambutannya, Zulhas mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung dan menyukseskan acara forum bisnis dan rangkaian kegiatan lainnya pada misi dagang ini.

Baca juga: Pemerintah Didorong Bentuk Forum Bersama untuk Tangkal Hoaks di Tahun Politik

“Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan kegiatan ini akan berjalan dengan sukses dan mencetak transaksi setinggi-tingginya demi kemajuan ekonomi Indonesia dan Mesir,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Mesir Lutfi Rauf menyampaikan bahwa Mesir adalah negara Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Hubungan diplomatik resmi antara RI dan Mesir, kata dia, telah ditandatangani pada 1947. Hubungan sejarah yang erat ini seharusnya menjadi kunci pengembangan kerja sama kedua negara.

“Indonesia siap memenuhi kebutuhan pasar Mesir dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Mesir siap mendukung misi peningkatan kerja sama Indonesia–Mesir, termasuk di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata,” ucap Lutfi.

Baca juga: Ke Abu Dhabi, Otorita IKN Tawarkan Investasi Energi Terbarukan ke ADQ dan Masdar

Sekilas perdagangan Indonesia–Mesir

Sebagai informasi, pada Januari sampai Maret 2023, perdagangan Indonesia–Mesir telah mencapai 432,90 juta dollar AS.

Pada periode tersebut, nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar 379,40 juta dollar AS dan impor senilai 53,50 juta dollar AS. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 325,80 juta dollar AS.

Sementara itu, total perdagangan pada 2022 sebesar 1,57 miliar dollar AS. Dari nilai ini, ekspor Indonesia ke Mesir sebesar 1,34 miliar dollar AS dan impor Indonesia dari Mesir sebesar 0,23 miliar dollar AS.

Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 1,11 miliar dollar AS. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2018–2022), perdagangan kedua negara menunjukkan tren positif 11,21 persen.

Produk ekspor utama Indonesia ke Mesir, di antaranya minyak kelapa sawit, kopi, kelapa, benang, dan bagian yang digunakan sebagai aparatus.

Baca juga: Indonesia Ekspor Perdana 23.040 Ayam Hidup ke Singapura

Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Mesir adalah pupuk mineral fosfat, kurma, buah ara, pinus, alpukat, jambu biji, pupuk mineral, tetes hasil dari ekstraksi atau pemurnian gula, dan kalsium fosfat alami.

Sebagai informasi, acara tersebut turut dihadiri Head of Egyptian Commercial Service Yahya Al Wathiq Billah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Egypt–Indonesia Business Council Ahmad Bahgat, perwakilan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia, perwakilan dari Indonesia Egypt Business Council, perwakilan dari asosiasi dari Indonesia dan Mesir, serta para pelaku usaha kedua negara.

Terkini Lainnya
Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Kemendag
JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing

JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing "Modest Fashion" Indonesia 

Kemendag
Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Kemendag
Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag
Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Kemendag
Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Kemendag
Transaksi

Transaksi "Business Matching" UMKM hingga Agustus 2025 Capai 90,90 Juta Dollar AS

Kemendag
Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Kemendag
Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Kemendag
Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Kemendag
Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Kemendag
Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Kemendag
Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Kemendag
Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Kemendag
Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Kemendag
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com