JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Jokowi mencangkan nilai ekonomi digital Indonesia akan mencapai 130 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada 2025. Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah akan mempercepat proses digitalisasi, baik kepada pelaku industri kreatif dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) maupun penjual di pasar tradisional.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, pemerintah sedang mengupayakan pemerataan pembangunan ekosistem digital di seluruh di Indonesia. Pasalnya, target pemerintah tidak akan tercapai bila jaringan dan infrastruktur internet di Indonesia tidak merata.
Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan ( Kemendag) beserta kementerian dan lembaga pemerintahan lain akan bekerja sesuai dengan kewenangan dan spesialisasi masing-masing.
“Untuk spesialisasi, Kemendag akan berfokus pada digitalisasi UMKM, pasar tradisional, serta pelaku usaha kreatif, seperti yang bergerak di industri game,” ujar Jerry saat mengunjungi Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia di JCC Senayan, Jakarta, Senin (8/5/2023).
Baca juga: Bertemu Aprindo Bahas Utang Minyak Goreng, Kemendag: Prinsipnya Kita Akan Bayar, tapi...
Jerry melanjutkan bahwa saat ini, pemerintah terus mendorong pemerataan sistem pembayaran digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bagi pelaku UMKM dan penjual di pasar tradisional. Saat ini, setidaknya terdapat 30 juta pelaku UMKM yang sudah menggunakan QRIS.
Mayoritas UMKM tersebut memang masih berada di Pulau Jawa. Ke depan, Kemendag akan mendorong pemerataan QRIS di luar pulau Jawa, khususnya di Indonesia bagian timur.
Untuk mencapai visi tersebut, Kemendag mencanangkan target 1.000 pasar yang menerapkan digitalisasi setiap tahun.
“Meski belum merata, beberapa pasar tradisional sudah menerapkan sistem pembayaran menggunakan QRIS,” katanya.
Dengan menggunakan QRIS, lanjut Jerry, masyarakat tidak perlu repot membayar belanjaan dengan menggunakan uang tunai. Masyarakat cukup melakukan scan kode QR yang tertera di setiap toko di pasar.
Selain untuk pembayaran, masyarakat juga dapat menggunakan QRIS untuk dapat memiliki akses ke marketplace. Melalui saluran ini, masyarakat bisa membeli barang tanpa perlu bertatap muka dengan penjual.
“Meski terkesan sederhana, langkah-langkah ini kami lakukan untuk mempercepat proses digitalisasi,” kata Jerry.
Pada kesempatan sama, Jerry juga memastikan bahwa harga minyak goreng curah Minyakita masih stabil. Hal ini ia buktikan setelah melakukan penelusuran ke berbagai daerah di Indonesia dalam rangka kunjungan kerja.
“Haga Minyakkita di Solo, Manado, Lampung, serta Padang, masih stabil di Rp 14.000. Harga ini sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000 atau Rp 15.500 per kg,” kata Jerry.
Baca juga: Jurus Kemendag Stabilkan Harga Minyakita Sesuai HET
Meski demikian, Jerry tak menampik jika terdapat perbedaan harga Minyakita di beberapa daerah. Namun, jumlahnya tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya saat minyak goreng langka. Oleh karena itu, Jerry berharap agar pemerintah daerah melakukan intervensi bila terdapat kenaikan harga minyak di luar ketentuan yang sudah ditetapkan.
“Alhamdulilah harga Minyakita aman. Saya cek harganya pasca lebaran juga relatif stabil," tuturnya.