KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada Pertemuan ke-22 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN ( Asean Economic Community Council/AECC) di Jakarta, Minggu (7/5/2023).
Mendag yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, pertemuan tersebut menyoroti dua isu, yakni digitalisasi dan keberlanjutan sebagai kunci pertumbuhan ekonomi ASEAN saat ini dan ke depan.
AECC menegaskan pentingnya penguatan ekonomi digital sebagai kunci ASEAN menjadi komunitas digital terdepan dan mendorong percepatan penyelesaian studi pembentukan persetujuan kerangka kerja ekonomi digital ASEAN (digital economic framework agreement/DEFA) agar perundingan putaran pertama dapat dimulai akhir 2023.
Kemudian, AECC menyelenggarakan sesi khusus dalam format retreat untuk membahas berbagai isu keberlanjutan di ASEAN.
Beberapa isu tersebut, antara lain strategi netralitas karbon Asean, implementasi kerangka kerja ekonomi sirkular Asean, upaya transisi energi, serta kerja sama pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Asean.
Baca juga: Dorong Industri Otomotif, Menteri AECC Sepakat Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di ASEAN
Zulhas mengatakan, pertemuan AECC tersebut menjadi momentum untuk membahas pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan ASEAN.
“Pertemuan ini merupakan momentum untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat produksi global untuk industri kendaraan listrik dan mendukung perekonomian yang berkelanjutan di ASEAN,” katanya melansir kemendag.go.id, Senin (8/5/2023).
Zulhas menyebutkan, para kepala negara ASEAN direncanakan akan mengeluarkan deklarasi untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Asean yang aman, efisien, dan berkelanjutan di ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN.
Sebagai informasi, KTT ke-42 ASEAN akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 10-11 Mei 2023.
Baca juga: KTT ASEAN Ke-42, Menko Polhukam Akan Pimpin Sidang Dewan Politik dan Bahas Keamanan Kawasan
Pertemuan AECC kali ini membahas berbagai isu integrasi ekonomi ASEAN untuk dilaporkan kepada para kepala negara dalam KTT ke-42 ASEAN.
Pertemuan itu menjadi dukungan AECC terhadap 16 Capaian Ekonomi Prioritas yang diusung Indonesia selama Keketuaan ASEAN 2023, perkembangan implementasi Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025, dan penyusunan visi ASEAN pasca-2025.
Zulhas mengatakan, ASEAN sudah melakukan berbagai kemajuan (progress) signifikan dalam mengimplementasikan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025, termasuk dalam memperkuat perdagangan intra-ASEAN serta mendorong penguatan rantai pasok kawasan dan investasi.
“AECC mendorong agar seluruh badan sektoral terus melanjutkan upaya menyelesaikan berbagai inisiatif di bawah cetak biru dimaksud dan selanjutnya mempersiapkan visi ASEAN pasca-2025,” ujarnya.
Baca juga: Dimulai Hari Ini, Rangkaian KTT ASEAN 2023 Diawali Pertemuan Pejabat Senior
Inisiatif lain yang dibahas AECC untuk dapat diadopsi para kepala negara pada KTT ke-42 ASEAN adalah rencana deklarasi para kepala negara untuk meningkatkan konektivitas pembayaran regional, mempromosikan transaksi dengan mata uang lokal, serta pengesahan peta jalan keanggotaan penuh ASEAN untuk Timor Leste.
Pada kesempatan itu, Timor Leste turut hadir untuk pertama kalinya dalam Pertemuan AECC dengan status sebagai pengamat.
Adapun Pertemuan ke-22 AECC dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Turut hadir dalam pertemuan itu Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga dan Direktur Jenderal (Dirjen) Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono.
Baca juga: Jokowi: Kita Tak Ingin ASEAN Jadi Proksi Negara Mana Pun