Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Wonokromo, Mendag Zulkifli: Terjaga dan Terkendali

Kompas.com - 07/04/2023, 14:31 WIB
Dwinh,
ADW

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan terus menggencarkan pemantauan harga barang kebutuhan pokok (bapok) menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Upaya tersebut dilakukan dengan meninjau harga dan pasokan bapok di sejumlah pasar tradisional, salah satunya di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Jumat (7/4/2023).

Ia menyebutkan bahwa harga bapok di Pasar Wonokromo terkendali. Bahkan secara nasional, harga bapok terpantau cenderung turun dan pasokan terjaga.

"Di Surabaya, harga bapok menjelang Lebaran terjaga dan terkendali. Bahkan, beberapa komoditas harganya lebih murah dari kota lainnya. Secara nasional, harga bapok cenderung turun," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Mendag Zulhas Pastikan Stok dan Harga Bapok di Lampung Terpantau Stabil Jelang Tahun Baru 2023

Sebagai informasi, pada kegiatan tersebut, juga hadir Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Isy Karim yang turut mendampingi Zulkifli.

Berdasarkan pantauan, harga beras medium tercatat Rp 10.950 per kilogram (kg), beras premium Rp 12.400 per kg, gula pasir Rp 13.000— Rp 13.500 per kg, tepung terigu Rp12.500—13.000 per kg, minyak goreng kemasan premium Rp 19.000— Rp 19.500 per liter, minyak goreng Minyakita Rp 14.000 per liter.

Kemudian, harga daging sapi Rp 120.000 per kg, daging ayam ras Rp 34.000— Rp 35.000 per kg, telur ayam ras Rp 27.000 per kg, bawang putih Rp 30.000— Rp 35.000 per kg, bawang merah Rp 35.000 per kg, cabai merah keriting Rp 30.000 per kg, cabai merah besar Rp 25.000 per kg, dan cabai rawit merah Rp 25.000— Rp 30.000 per kg.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Pademangan Timur Sempat Rp 90.000, Kini Rp 85.000 Per Kilogram

Tinjau pasar murah Ramadhan di Surabaya

Pada hari yang sama, Zulkifli juga melakukan peninjauan pelaksanaan pasar murah atau bazar Ramadhan yang digelar di Kecamatan Wonokromo dan Wonocolo, Surabaya.

Dalam kegiatan itu, ia kembali menegaskan bahwa pasar murah bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan bapok dengan harga terjangkau.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat meninjau harga dan pasokan bahan pokok di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Jumat (7/4/2023).dok. Biro Humas Kementerian Perdagangan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat meninjau harga dan pasokan bahan pokok di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Jumat (7/4/2023).

"Bazar bersama pemerintah daerah (pemda) untuk membantu masyarakat mendapatkan bapok dengan harga yang ditentukan pemerintah dalam menghadapi Lebaran," tutur Zulkifli.

Kegiatan bazar Ramadhan, lanjut dia, dilaksanakan di 240 kota atau kabupaten di seluruh provinsi di Indonesia dan dilaksanakan hingga sebelum Lebaran.

Baca juga: Tips dari OJK, Kelola THR Lebaran Supaya Tidak Numpang Lewat

Pada pasar murah tersebut dijual berbagai komoditas bapok, di antaranya minyak goreng Minyakita yang dijajakan dengan harga Rp 14.000 per liter, gula pasir Rp 12.500 per kg, minyak goreng kemasan premium ukuran 1 liter seharga Rp 16.500, dan minyak goreng kemasan 2 liter Rp 32.800.

Kemudian, harga tepung terigu Rp11.000 per kg, telur ayam Rp 25.500 per kg, beras kemasan 5 kg Rp 45.000. Selain, itu dijual juga produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) daerah setempat. 

Terkini Lainnya
Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Kemendag
JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing

JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing "Modest Fashion" Indonesia 

Kemendag
Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Kemendag
Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag
Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Kemendag
Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Kemendag
Transaksi

Transaksi "Business Matching" UMKM hingga Agustus 2025 Capai 90,90 Juta Dollar AS

Kemendag
Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Kemendag
Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Kemendag
Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Kemendag
Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Kemendag
Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Kemendag
Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Kemendag
Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Kemendag
Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Kemendag
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com