KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, India merupakan mitra strategis Indonesia. Pasalnya, India adalah negara tujuan tujuan ekspor dan sumber investasi asing bagi Indonesia.
(Baik Indonesia dan India) saat ini telah memiliki Perserikatan Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan India Free Trade Agreement (FTA) sebagai perjanjian dagang regional," tutur Zulkifli, dikutip dari keterangan persnya, Rabu (15/3/2023).
Hal tersebut disampaikan Zulkifli saat bertemu Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal di New Delhi, India, Selasa (14/3/2023).
Kedua menteri membahas penguatan kerja sama di lima sektor, yaitu teknologi informasi (IT), kesehatan, tekstil, furnitur, serta pendidikan dan sumber daya manusia (SDM).
“Saya optimistis masih banyak ruang untuk semakin meningkatkan hubungan dan kerja sama perdagangan, serta investasi kedua negara,” ujarnya.
Baca juga: Bertemu Asosiasi Bisnis India, Zulkifli Hasan: Semoga Interaksi Bisnis Bisa Meningkat
Zulkifli berharap, kedua negara dapat secepatnya memulai perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) bilateral yang telah dijajaki sejak 2020. PTA dapat mengoptimalkan potensi ekonomi kedua negara.
“Indonesia terbuka untuk merundingkan perjanjian dagang yang berfokus pada isu kepentingan kedua negara," terangnya.
Selain itu, Zulkifli juga berharap pemerintah India dapat mempertimbangkan rencana pengenaan bea masuk antidumping (BMAD) untuk produk serat stapel viskose (VSF) Indonesia.
Dia menjelaskan, produk tersebut merupakan bahan baku pendukung industri tekstil India yang dapat meningkatkan ekspor tekstil India ke dunia.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Tawarkan Produk Unggulan Indonesia ke India
Produk tersebut salah satunya dihasilkan PT Asia Pacific Rayon (APR). Perusahaan ini berminat berinvestasi di India, khususnya dalam pengembangan produk viskose generasi baru (lyocell fibre) dengan kualitas lebih baik dan ramah lingkungan.
"Diharapkan melalui investasi ini, Indonesia dapat turut berperan dalam produksi tekstil berkualitas tinggi di India," harapnya.
Lebih lanjut, Zulkifli menyambut baik undangan Mendag Goyal untuk menghadiri pertemuan tiga Menteri Indonesia-India pada Pertemuan Tingkat Menteri Group of Twenty (G20) di Bali pada 2022.
"Saya akan mengajak Menteri Investasi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam kunjungan tersebut. Diharapkan India dapat mengonfirmasi menteri yang akan hadir dalam pertemuan," ujarnya.
Pada pertemuan itu, kedua menteri juga membahas beberapa hal yang dianggap menghambat upaya peningkatan perdagangan bilateral kedua negara.
Baca juga: Jokowi Minta Zulkifli Hasan Waspadai Potensi Kenaikan Harga Beras hingga Minyak Goreng
Isu tersebut, antara lain ekspor produk ban dan fiber Indonesia ke India serta impor daging kerbau, otomotif, gula, dan beras dari India ke Indonesia.