Hadiri Forum Bisnis Inggris-ASEAN, Mendag: Indonesia Perlu Dukungan dari Inggris

Kompas.com - 10/03/2023, 08:43 WIB
Dwinh,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, penguatan kerja sama internasional merupakan hal sangat penting bagi Association of Southeast Asia Nations (ASEAN), termasuk kolaborasi dengan Inggris.

Penguatan kerja sama internasional menjadi sangat penting. Indonesia sangat memerlukan dukungan dari Inggris,” ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman kemendag.go.id, Jumat (10/3/2023).

Zulkifli mengungkapkan, para pelaku usaha dari ASEAN dan Inggris dapat mendukung kesuksesan berbagai program serta inisiatif yang diusung dalam masa keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023. Menurutnya, program ini sejalan dengan arah kerja sama ASEAN dan Inggris.

Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Forum Bisnis Inggris-ASEAN bertema “Partnership in Action” di London, Inggris, Rabu (8/3/2023). Kehadiran Zulkifli pada forum bisnis ini merupakan rangkaian dari kunjungan kerjanya (kunker) ke London, Inggris yang berlangsung pada Selasa (7/3/2023) sampai Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Tingkatkan Akses Pasar Ekspor, KBRI Windhoek Gelar Forum Bisnis di Namibia

Pada forum bisnis yang diinisiasi United Kingdom ASEAN Business Council (UKABC) itu, Zulkifli menjelaskan tentang tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.

“Selaku ketua para Menteri Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Ministers (AEM) 2023, saya mengoordinasi tiga kelompok utama dan tujuh prioritas ekonomi untuk tahun ini,” jelasnya.

Tak hanya itu, lanjut Zulkifli, pihaknya juga mengatur jalannya beberapa kegiatan penting yang akan diselenggarakan.

Baca juga: Simple Plan Kenang Kolaborasi bareng KotaK

Kolaborasi antarpelaku usaha juga penting

Zulkifli mengatakan, kolaborasi dan berbagi pengalaman antarpelaku usaha juga sangat penting untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor.

“Mereka (pelaku usaha) juga diharapkan dapat mendorong peningkatan investasi Inggris ke ASEAN dan mendukung implementasi program kerja untuk melaksanakan deklarasi bersama para Menteri Ekonomi ASEAN dan Inggris,” imbuh Zulkifli.

Untuk diketahui, Inggris secara resmi menjadi Mitra Wicara ASEAN pada Agustus 2021.

Baca juga: Contoh Kalimat Memberi Peringatan dalam Bahasa Inggris

Pada tahun tersebut, para Menteri Ekonomi ASEAN dan Inggris juga telah mengesahkan Joint Ministerial Declaration on Future Economic Cooperation Between the ASEAN and the United Kingdom.

Bahkan, program kerja untuk melaksanakan deklarasi tersebut juga sudah diresmikan pada 2022.

Sebagai informasi, forum bisnis Inggris-ASEAN juga dihadiri oleh beberapa pihak, mulai dari Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia (RI) untuk Inggris Desra Percaya serta Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi,

Kemudian, hadir pula Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Kao Kim Hourn, Menteri Negara Inggris untuk Bisnis dan Perdagangan Nigel Huddleston MP, serta Menteri Negara Inggris untuk Indo-Pasifik Anne-Marie Trevelyan MP.

Baca juga: Terobsesi Beli Pernak-pernik BTS, Remaja Ini Curi Rp 558 Juta dari Bisnis Keluarga

Sekilas kerja sama perdagangan Indonesia-Inggris

Inggris merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedelapan di Eropa dan sumber investasi asing terbesar ke-10 di dunia.

Pada 2022, total perdagangan Indonesia dengan Inggris mencapai 2,7 miliar dollar AS atau meningkat sebesar 5,3 persen dibandingkan tahun 2021.

Ekspor Indonesia ke Inggris tercatat senilai 1,66 miliar dollar AS, sedangkan impor Indonesia dari Inggris sebesar 1,04 miliar dollar AS. Indonesia surplus perdagangan sebesar 624,3 juta dollar AS.

Adapun produk ekspor utama Indonesia ke Inggris, yaitu alas kaki dan minyak sawit.

Baca juga: Lebih Sehat Mana Minyak Sawit atau Kelapa?

Sementara itu, produk impor utama Indonesia dari Inggris, di antaranya kertas dan karton daur ulang, obat-obatan, serta kendaraan pengangkut barang.

Pada 2021, total nilai perdagangan ASEAN-Inggris mencapai 31,8 miliar dollar AS. ASEAN mencatat surplus neraca perdagangan dengan Inggris sebesar 4,9 miliar dollar AS, atau meningkat sekitar 30,04 persen dibandingkan tahun 2020.

Bagi ASEAN, Inggris merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-10 di dunia.

 

Terkini Lainnya
Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Kemendag
JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing

JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing "Modest Fashion" Indonesia 

Kemendag
Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Kemendag
Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag
Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Kemendag
Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Kemendag
Transaksi

Transaksi "Business Matching" UMKM hingga Agustus 2025 Capai 90,90 Juta Dollar AS

Kemendag
Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Kemendag
Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Kemendag
Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Kemendag
Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Kemendag
Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Kemendag
Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Kemendag
Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Kemendag
Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Kemendag
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com