KOMPAS.com – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengajak para pemuda untuk mengembangkan kreativitasnya sebagai wirausaha milenial.
“Banyak potensi sumber daya alam (SDA) yang perlu dikembangkan di mana dapat menjadi peluang usaha dalam meraih pasar, khususnya meraih pasar ekspor,” ujar Jerry.
Hal ini disampaikan Jerry saat membuka “Diskusi Publik: Optimalisasi Peran Pemuda Dalam Menghadapi Era Industri 4.0” di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (28/10/2020).
Menurut Jerry, provinsi di Indonesia memiliki banyak sekali potensi SDA yang perlu dikembangkan, termasuk Provinsi Maluku.
Baca juga: Kemendag Berupaya Dorong Ekspor Tekstil ke Turki
Bahkan, lanjut dia, di tengah tekanan ekonomi global dan pertumbuhan negatif ekspor Indonesia, kinerja ekspor provinsi Maluku justru tumbuh hingga 140,8 persen pada periode Januari – Agustus 2020.
“Ekspor Provinsi Maluku ini didominasi udang dengan pangsa 59,9 persen, tuna beku 11,7 persen, dan mutiara 7,7 persen dari total ekspor keseluruhan,” imbuh Jerry.
Sementara itu, kata Jerry, dari sisi negara tujuan ekspor, kinerja ekspor ke Uni Emirat Arab dan Tiongkok tumbuh sangat signifikan selama periode Januari - Agustus 2020.
“Untuk Uni Emirat Arab tumbuh sebesar 105.964,9 persen, sedangkan Tiongkok sebesar 14.156,8 persen,” kata Jerry, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (30/10/2020).
Baca juga: Impor Kertas Sigaret Melonjak, Kemendag Mulai Penyelidikan Tindakan Pengamanan
Dengan kinerja ekspor yang sangat baik ini, lanjut Jerry, sudah saatnya bagi pemuda di Provinsi Maluku untuk mengembangkan kreativitasnya.
“Yaitu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mengolah SDA, sehingga menghasilkan produk yang berdaya saing,” ujarnya.
Jerry mengungkapkan, kejayaan Maluku yang terkenal dan diperebutkan bangsa-bangsa Eropa pada abad ke-16 dahulu harus dikembalikan.
Caranya adalah dengan menjadikan produk-produk dari Maluku sebagai mutiara dari Timur Indonesia.
Baca juga: Kemendag: Kontribusi Ekspor APD dan Masker Capai 4,56 Miliar Dollar AS
“Jika kita tidak mampu beradaptasi dan tidak bisa menyiapkan generasi selanjutnya secara baik, tentu Indonesia akan tertinggal dari negara-negara lain," ungkap Jerry.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan untuk peringati Hari Sumpah Pemuda ke-92 tersebut, Jerry turut mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pemprov Maluku telah membantu pemerintah memberikan motivasi dan wawasan bagi generasi muda untuk menjadi wirausaha muda, guna mengembangkan ekonomi kreatif,” tutur Jerry.
Pada kesempatan tersebut, Jerry mengingatkan, generasi muda harus mempersiapkan diri dalam memasuki revolusi industri 4.0.
“Pada fase ini, kegiatan produksi dan konsumsi menjadi lebih terintegrasi melalui penggunaan wireless atau teknologi nirkabel dan big data atau mahadata secara masif.
Tak hanya itu, lanjut dia, revolusi industri 4.0 juga telah menyebabkan perubahan mendasar dan sistemik.
“Ini biasa kita kenal dengan istilah disrupsi teknologi. Serba otomatisasi dan digitalisasi, serta penggunaan kecerdasan artifisial,” ujar Jerry.
Baca juga: Ringankan Beban Eksportir, Kemendag Bebaskan Tarif Penerbitan SKA
Seluruh perubahan itu, lanjut Jeryy, tentu menjadi tantangan dan sekaligus menjadi peluang yang harus diambil agar Indonesia tidak tertinggal dari negar-negara lain.
“Dalam konteks perekonomian dunia, revolusi industri 4.0 telah menyebabkan terjadinya peralihan lapangan kerja dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang seperti Indonesia,” ungkap Jerry.
Tidak hanya itu, Jerry mengungkapkan, terjadi pergeseran dari perdagangan offline atau luring menjadi online atau daring. Ini menandakan peralihan pola konsumsi dari toko konvensional ke toko daring.
“Pasalnya, sejak Maret 2020, di masa pandemi Covid-19, perdagangan secara niaga el (daring) atau e-commerce (niaga elektronik) merupakan bagian dari revolusi industri 4.0 yang menjadi sumber ekonomi baru di dunia,” kata Jerry.
Baca juga: Kemendag: Covid-19 Sering Jadi Alasan untuk Hambat Ekspor Pangan dari Indonesia
Berdasarkan survei global We Are Social pada Juli 2020, sebanyak 51 persen dari generasi Z, yaitu penduduk usia 16-24 tahun memiliki frekuensi terbesar dalam melakukan belanja daring.
Sejalan dengan survei global tersebut, kata Jerry, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa niaga-el Indonesia berkembang lebih cepat selama masa pandemi Covid-19.
"Berdasarkan data BPS, terjadi peningkatan sebesar 42 persen dalam aktivitas belanja daring,” imbuhnya.
BPS juga mencatat sebanyak 9 dari 10 orang yang telah disurvei mengaku telah melakukan belanja secara daring.
Baca juga: Banjir Impor Pakaian dan Aksesori, Ini yang Dilakukan Kemendag
Bahkan, kata Jerry, data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 menunjukkan sektor digital tumbuh 10,88 persen di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang negatif.
“Teknologi digital saat ini sudah mendominasi kegiatan ekonomi di dunia. Terutama saat seperti sekarang, karena adaptasi terhadap pandemi Covid-19 yang semakin cepat,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, seluruh masyarakat mencoba mendigitalisasi guna memenuhi kebutuhan dalam kegiatan ekonomi.
Dalam menggunakan platform niaga-el, Jerry menjelaskan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan terus melakukan kolaborasi antara kementerian atau lembaga, asosiasi, dan komunitas.
“Salah satunya dengan memfasilitasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk sehingga dapat naik kelas,” kata Jerry.
Kemudian, lanjut dia, Kemendag juga memberikan kesempatan akses pemasaran daring bagi UMKM.
Buktinya, tahun ini sebanyak 1.500 pelaku UMKM sudah mendapat dukungan dari berbagai platform niaga-el. Hal ini pun diharapkan sejalan dengan upaya khusus meningkatkan ekspor.
Baca juga: Kemendag Gandeng OVO untuk Digitalisasi Pasar Tradisional di Manado
Adapun untuk mendukung dan mengoptimalkan perdagangan niaga-el, pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan.
Peraturan tersebut adalah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik (PP PSME).
“Peraturan ini sebagai tindak lanjut atau turunan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan melalui Sistem Elektronik,” ujar Jerry.
Jerry menjelaskan, Permendag niaga-el juga mengatur pengutamaan produk dalam negeri serta pedagang UMKM dalam mendapatkan izin usaha dan pelaku usaha periklanan.
Selain mengembangkan niaga el, Jerry mengungkapkan, Kemendag berkomitmen untuk terus mendorong percepatan pembangunan fasilitas pasar yang ada.
Seperti yang dilakukan Jerry dalam agenda tugasnya ke Ambon, ia juga berkunjung ke Pasar Mardika untuk melakukan peninjauan.
Tinjauan ini dilakukan untuk melihat perkembangan pembangunan dari revitalisasi di pasar tersebut.
“Revitalisasi pasar rakyat merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan di daerah, khususnya di sektor perdagangan,” kata Jerry.
Baca juga: Kemendag Terapkan 8 Langkah Tingkatkan Nilai Ekspor Saat Pandemi
Hal ini, lanjut dia, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan daya saing pasar rakyat.
"Untuk itu, perlu menyusun strategi agar pasar rakyat menjadi tempat transaksi yang layak, tanpa harus menghilangkan ciri khas pasar rakyat," imbuh Jerry.
Program pembangunan pasar rakyat sendiri dilakukan melalui dana alokasi khusus (DAK) dan anggaran tugas pembantuan.
Pemerintah pun telah membangun 5.264 unit pasar secara lintas kementerian sepanjang 2015-2019.
Baca juga: Impor Kertas Sigaret Melonjak, Kemendag Mulai Penyelidikan Tindakan Pengamanan
Sementara itu, Kemendag telah merevitalisasi sebanyak 1.034 pasar rakyat. Secara keseluruhan Kemendag telah merevitalisasi hingga 4.949 pasar rakyat.
"Pada 2020, Kemendag telah menetapkan pembangunan 143 unit pasar rakyat dari 140 kabupaten dan kota melalui Permendag Nomor 54 Tahun 2020," ujar Jerry.