Dengan IT CEPA, Indonesia dan Turki Optimis Catat Transaksi Dagang 10 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 05/02/2020, 14:00 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, penguatan hubungan kerja sama dengan Turki merupakan prioritas utama bagi Indonesia

Apalagi, kedua Kepala Negara telah menetapkan target perdagangan sebesar 10 miliar AS pada 2023.

Untuk itu, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turki (IT CEPA) menjadi salah satu cara mencapai target tersebut.

Jerry menerangkan perundingan IT CEPA dimulai dengan perjanjian perdagangan barang dan kini putaran ke-4 baru saja selesai .

"Saya percaya, sangat penting bagi kedua negara untuk mengakselerasi negosiasi agar IT CEPA dapat diselesaikan tahun ini,” katanya dalam pertemuan dengan sekitar 30 pelaku usaha Turki di Kayseri, Turki, Sabtu (1/2/2020).

Baca juga: Mendag: Perkuat Ekonomi Kerakyatan, Pemerintah Berkomitmen Revitalisasi Pasar Rakyat

Dia menambahkan, IT CEPA bukan semata-mata tentang bisnis, tetapi juga kemitraan dan kolaborasi sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya.

Jerry pun meminta dukungan para pelaku usaha Turki untuk mendorong pemerintah Turki mempercepat penyelesaian IT CEPA.

Dengan begitu, lanjutnya, para pelaku usaha dari kedua negara bisa mendapatkan tarif khusus ke kedua pasar.

Adapun, turut hadir dalam pertemuan tersebut Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal, Konsul Kehormatan Turki untuk RI Tahir Nursacan, serta Atase Perdagangan di Turki Eric Nababan.

Baca juga: Mendag: Ekspor-Impor Tak Terdampak Virus Corona

Mitra penting Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Jerry menyampaikan, berbagai upaya yang telah dilakukan hingga saat ini hingga membuat Indonesia memiliki reputasi sangat baik di kancah ekonomi global.

“Hal ini menjadikan Indonesia sebagai mitra bisnis yang strategis bagi Turki,” jelasnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Selain itu, kondisi geo-strategis kedua negara sangatlah penting.

Jerry menerangkan, bagi Indonesia, Turki adalah hub atau penghubung untuk masuk ke pasar kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.

Sementara itu, bagi Turki, selain pasar yang besar, Indonesia menjadi hub untuk masuk ke pasar Asia Tenggara/ASEAN dengan potensi pasar 600 juta jiwa.

Baca juga: Kemendag Mulai Perketat Pengawasan Tata Niaga Impor

"Dari potensi yang besar itu, perdagangan baik barang maupun jasa serta investasi kedua negara saat ini masih terbilang sangat kecil.

Dia pun menyebut masih banyak potensi yang bisa terus digali untuk meningkatkan perdagangan dan investasi kedua negara.

Dengan besarnya potensi ekonomi kedua negara, lanjutnya, sudah seharusnya Indonesia dan Turki berkolaborasi bersama.

Lebih dari teman dalam sejarah dan politik

Tak hanya itu, Jerry menyampaikan, hal penting lainnya untuk terus memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi termasuk pariwisata karena keduanya lebih dari sekadar “teman” dalam sejarah dan politik.

Baca juga: Kemendag Klaim Tidak Ada Impor Cangkul

Jerry menjelaskan, Indonesia dan Turki merupakan negara yang besar di masing-masing kawasan.

Kedua negara juga masuk dalam 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia dan merupakan anggota D8 dan G-20.

Dalam 10 tahun terakhir, jelasnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata sebesar 5,3 persen per tahun.

Selain itu, populasi di Indonesia pada 2025 akan mencapai 300 juta jiwa dengan pendapatan per kapita sebesar 15.000 dollar AS.

Dari total populasi tersebut, setengahnya adalah penduduk usia produktif.

Peran minyak kelapa sawit

Dalam kesempatan yang sama, Jerry memaparkan peran minyak sawit bagi perekonomian Indonesia.

Baca juga: Jokowi Sebut CPO Lebih Murah dari Minyak Bunga Matahari, Mungkinkah Hidup Tanpa Sawit?

“Minyak kelapa sawit tidak hanya sekedar produk ekspor, tetapi merupakan representasi dari perdagangan, alam, dan budaya Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, minyak kelapa sawit berperan penting bagi terbukanya lapangan pekerjaan dan penurunan angka kemiskinan.

Minyak kelapa sawit, lanjutnya, adalah sumber pendapatan langsung dan tidak langsung bagi 16,5 juta penduduk Indonesia.

Sementara itu, bagi negara-negara mitra, seperti Turki, minyak kelapa sawit merupakan komoditas sangat penting bagi industri pengolahan.

Industri yang dimaskud menghasilkan produk perawatan dan kosmetik, serta makanan dan minuman.

Minyak kelapa sawit juga telah diketahui memiliki produktivitas terbesar dibandingkan minyak nabati lainnya.

Baca juga: Mengenal B20, Produk Kelapa Sawit untuk Campuran Biodiesel

Minyak kelapa sawit juga menjadi sumber lapangan pekerjaan bagi banyak negara, termasuk Turki.

Kunjungi pabrik di Turki

Usai melakukan pertemuan dengan para pelaku bisnis Turki, Wamendag mengunjungi tiga pabrik industri.

Ketiga pabrik itu, di antaranya Yatas sebagai produsen matras/kasur, Kamer yang mengolah marmer, dan Hacilar Kalip yang mengolah metal/logam untuk berbagai keperluan rumah tangga.

Diceritakan, para pelaku usaha tersebut pun berharap dapat bermitra dengan perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan perdagangan.

Adapun, total perdagangan Indonesia-Turki pada Januari-November 2019 mencapai 1,38 miliar dollar AS.

Baca juga: Bertemu dengan Mentan, Mendag Janji Akan Selektif Impor Pangan

Ekspor Indonesia ke Turki mencapai 1,05 dollar AS dan impornya sebesar 321,23 juta dollar AS.

Dengan begitu, Indonesia mengalami surplus atas Turki sebesar 733,73 juta dollar AS.

Produk ekspor utama dari Indonesia ke Turki, antara lain minyak kelapa sawit, karet, fibers, benang, dan bubur kertas.

Adapun produk ekspor utama Turki ke Indonesia, antara lain minyak, tembakau, borat dan karbonat, bijih kromium dan konsentrat, serta perangkat telepon.

Baca juga: Dorong Peningkatan Ekonomi Indonesia, Mendag Serukan Gerakan Belanja Produk Dalam Negeri

Terkini Lainnya
Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Kemendag
JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing

JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing "Modest Fashion" Indonesia 

Kemendag
Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Kemendag
Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag
Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Kemendag
Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Kemendag
Transaksi

Transaksi "Business Matching" UMKM hingga Agustus 2025 Capai 90,90 Juta Dollar AS

Kemendag
Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Kemendag
Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Kemendag
Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Kemendag
Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Kemendag
Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Kemendag
Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Kemendag
Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Kemendag
Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Kemendag
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com