KOMPAS.com - Dalam rangka Indonesia–EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA), pemerintah membuka kerja sama dan investasi dengan investor dari negara-negara anggota European Free Trade Association (EFTA).
Adapun kerja sama tersebut dalam sektor pertanian, perikanan, pertambangan, manufaktur, kelistrikan, gas, dan penyediaan air bersih.
“ Norwegia memiliki pengalaman mengelola sumber daya kelautan dan perikanan. Indonesia memiliki sumber daya kelautan dan perikanan yang kaya,” kata Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hal tersebut dikatakan Jerry, saat memberi sambutan pada seminar Enhancing Indonesia–Norway Trade and Investment Cooperation, di Oslo, Norwegia, Selasa (28/01/2020).
Baca juga: Kemendag Mulai Perketat Pengawasan Tata Niaga Impor
Pada acara tersebut, di hadapan para pelaku usaha Norwegia dan undangan, Jerry menyampaikan peluang peningkatan nilai perdagangan, baik secara bilateral maupun dalam IE-CEPA.
Sebelumnya, Indonesia dan negara-negara anggota EFTA telah menandatangani perjanjian IE-CEPA pada Desember 2018. Namun, implementasinya masih menunggu proses ratifikasi dari tiap-tiap negara.
“Saat ini pemerintah Indonesia intensif berkomunikasi dengan parlemen agar proses ratifikasi bisa selesai akhir Januari, dan dapat diimplementasikan pertengahan semester 1 tahun 2020. Kami harap proses ratifkasi di negara-negara anggota EFTA juga segera selesai,” ujar Jerry.
Perjanjian perdagangan IE-CEPA diproyeksikan mampu meningkatkan ekspor Indonesia ke negara-negara anggota EFTA, termasuk Norwegia.
Baca juga: Kemendag Klaim Tingkat Kepatuhan Pelaku Usaha Terhadap Aturan Meningkat
Dalam impelentasinya nanti, Norwegia akan memberi pembebasan bagi 6.333 pos tarif. Hal ini setara dengan 90,97 persen dari total pos tariff dan 99,75 persen nilai impor Norwegia dari Indonesia.
Sedangkan potensi nilai ekspor barang Indonesia ke negara-negara anggota EFTA dapat meningkat hingga 1,92 miliar dollar AS dalam 5 tahun ke depan.
Pembukaan akses pasar jasa bagi 91 subsektor di Norwegia juga diharapkan menumbuhkan ekspor dalam bidang jasa sebesar 1,15 persen.
Sementara itu, investasi negara-negara anggota EFTA ke Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 0,02 persen.
Baca juga: Dorong Ekspor dan Investasi, Indonesia Harus Contoh Vietnam
Pada periode 2014–2018 lalu, total nilai perdagangan Indonesia–Norwegia mencapai 24,13 juta dollar AS. Sedangkan investasi Norwegia di Indonesia mencapai 40,2 juta dollar AS.
Jerry pun mengajak investor dan para pelaku usaha untuk berinvestasi di Indonesia.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen menciptakan iklim ekonomi yang kompetitif dan terbuka, baik dalam hal perdagangan maupun investasi. Indonesia percaya kerja sama yang saling menguntungkan akan membuat ekonomi kedua negara tumbuh,” kata Jerry.
Usai pembukaan seminar, acara dilanjutkan diskusi panel dengan narasumber Menteri Keuangan RI periode 2013–2014 Chatib Basri, dan Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Ni Made Ayu Marthini.