KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, revitalisasi pasar rakyat merupakan komitmen pemerintah untuk terus memperkuat ekonomi kerakyatan.
Hal itu dia katakan saat meresmikan hasil revitalisasi Pasar Banjarejo di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Rabu (29/1/2020).
"Keberadaan pasar rakyat menjadi sarana berjualan terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," kata dia seperti dalam keterangan tertulisnya.
Tak hanya itu, Agus juga menyebut pasar rakyat merupakan salah satu wadah penting untuk memperlancar arus barang antarwilayah khususnya kebutuhan barang pokok masyarakat.
Baca juga: Bangun Citra Positif Pasar, Mendag Tetapkan 13 Daerah Tertib Ukur
“Di tengah pesatnya pembangunan pasar modern, pasar rakyat tetap memiliki keunggulannya tersendiri, yaitu harga yang terbentuk dalam bertransaksi merupakan hasil dari proses tawar menawar,” jelasnya.
Dia menambahkan, pasar rakyat selain sebagai penggerak roda perekonomian masyarakat di Indonesia, juga memiliki kedekatan dengan aspek sosial dan budaya masyarakat setempat.
Kedua aspek tersebut pun menjadi nilai unik tersendiri dari pasar rakyat.
Dengan begitu, kedudukan pasar rakyat masih tetap penting dan menyatu dalam kehidupan masyarakat.
Baca juga: Dorong Peningkatan Ekonomi Indonesia, Mendag Serukan Gerakan Belanja Produk Dalam Negeri
Pada kesempatan yang sama, Agus menjelaskan pembangunan di Pasar Banjarjo dilakukan secara fisik dan nonfisik.
Pada pembangunan fisik, kini pasar ini memiliki 41 unit kios dan 171 lapak dan mampu menampung 341 pedagang.
Pasar ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti lahan parkir yang luas dan area bongkar muat.
Untuk pembangunan nonfisik, revitalisasi dilakukan untuk meningkatkan citra dan mengubah persepsi negatif masyarakat terhadap pasar rakyat.
Agus pun menegaskan pasar rakyat kini menjadi pasar bersih, nyaman, tertib ukur, dan higienis.
Baca juga: Bertemu dengan Mentan, Mendag Janji Akan Selektif Impor Pangan
“Pembangunan atau revitalisasi pasar tersebut adalah yang ditunggu masyarakat maupun pedagang,” ungkapnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Sebab, lanjutnya, selain untuk menciptakan pasar yang modern, bersih, dan higienis, juga dapat menyediakan barang-barang yang dibutuhkan serta memberikan harga terjangkau bagi rakyat.
Adapun, revitalisasi dilakukan atas kerja sama dengan Gubernur Jawa Tengah, Bupati Blora, Kadis Perdagangan Propinsi Jateng.
“Termasuk seluruh elemen masyarakat, yang berjalan lancar dalam memindahkan para pedagang maupun penyediaan lahan,” imbuh Agus.
Baca juga: PP e-Commerce Wajibkan Izin Usaha, Mendag Bakal Prioritaskan UMKM
Tak hanya itu, dia berterima kasih pula kepada Bupati Blora dan jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Blora, serta para pedagang yang telah bekerja sama dengan baik.
"Sinergi yang baik antara berbagai pihak telah menjadikan proses revitalisasi Pasar Banjarejo berjalan lancar dan proses pemindahan berjalan damai tanpa konflik,” tambahnya.
Pasar Banjarejo sendiri dibangun melalui Dana Tugas Perbantuan dengan pagu anggaran sebesar Rp 4 miliar.
"Semoga Pasar Banjarejo yang sudah terbangun ini dapat dipelihara dengan baik secara berkelanjutan,” harapnya.
Dengan begitu, lanjutnya, pasar ini dapat memberikan kenyamanan kepada para pengunjung dan pedagang, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Blora.
Baca juga: Mendag: Semua Pedagang E-Commerce Mesti Punya Izin Usaha
Perlu diketahui, pasar ini menjadi salah satu pasar rakyat yang dibangun pada 2019.
Revitalisasi pasar ini termasuk dalam program Nawa Cita Presiden Joko Widodo tahun 2014-2019 yang mencanangkan pembangunan atau revitalisasi 5.000 pasar rakyat.
Hingga akhir tahun 2019, target pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat sebagai amanat Nawa Cita telah tercapai 5.287 unit pasar rakyat.
Harga Barang Kebutuhan Pokok di Blora Stabil
Selain meresmikan Pasar Banjarejo, Agus memantau harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Sido Makmur. Di sini juga sekaligus melaksanakan operasi pasar gula pasir dan minyak goreng.
Dari hasil pemantauan Agus mengatakan, harga dan pasokan bapok di pasar tersebut relatif stabil dan terkendali.
Baca juga: Mendag Imbau Peritel Nasional Terjun ke E-commerce
Tercatat, per 28 Januari 2020, harga beras Rp 8.000-8.500 per kilogram (kg), minyak goreng curah Rp 11.250 per liter, dan minyak goreng kemasan Rp 13.000 per liter.
Selain itu, harga cabai merah keriting senilai Rp 25.000 per kg, bawang putih Rp 30.000 per kg, bawang merah Rp 25.000-30.000 per kg, dan telur ayam ras Rp 20.000-21.000 per kg.
Pada operasi pasar, Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga menyediakan 3 ton gula pasir yang dijual Rp 11.500 per kg dan 3.000 liter minyak goreng dengan harga Rp 10.500 per liter.
Operasi pasar ini ditujukan kepada masyarakat sekitar Pasar Sido Makmur dengan maksimal pembelian 2 kg gula pasir dan 2 liter minyak goreng per konsumen.
Baca juga: Mendag Ingin Ada Hari Khusus e-Commerce Jual Produk Lokal
Operasi pasar terlaksana atas kerja sama Kementerian Perdagangan dengan Pemerintah Kabupaten Blora dan PT Adikarya Gemilang.
Pada kunjungan kerja tersebut, Agus juga menyerahkan bantuan perdagangan secara simbolis kepada 18 Bupati dan Wali Kota dari Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Bantuan tersebut berupa 450 unit gerobak dagang, 115 unit rombong motor, 125 unit tenda dagang, dan 290 unit kotak pendingin.
Agus menyebut penyerahan ini sebagai bukti keberpihakan Pemerintah Pusat terhadap usaha mikro kecil untuk meningkatkan kinerja perdagangannya.
Baca juga: Target Mendag Agus: dari Selektif Impor hingga Ekspor Kalahkan Vietnam
“Pemberian sarana perdagangan merupakan langkah awal untuk mendorong pedagang kecil menjadi pelaku usaha menengah untuk kemudian kami bantu lagi dari tingkat menengah menjadi pelaku usaha besar,” ungkapnya.
Agus berharap, pemberian menjadi stimulus bagi Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mendukung pemberdayaan usaha mikro untuk terus berkembang.
Dia juga berharap penyerahan ini menjadi upaya untuk mendorong tumbuhnya pusat-pusat kuliner di berbagai wilayah.
Tak hanya itu, Kemendag mendukung pula rencana beberapa Pemda yang akan merelokasi para pedagang kecil ke area yang baru dan lebih higienis. tunggu para pedagang.
Baca juga: Antisipasi Resesi, Mendag Bilang Cintai dan Pakailah Produk Dalam Negeri...
“Inilah wujud nyata upaya Kemendag menjalankan amanat Presiden untuk menjunjung ekonomi kerakyatan,” tukas Agus.
Sementara itu, turut hadir dalam acara peresmian pasar tersebut Bupati Blora Djoko Nugroho dan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Blora Sarmidi.