Lewat Sanimas IsDB Maju Bersama, Warga Gotong Royong Bangun Lingkungan

Kompas.com - 29/11/2019, 08:29 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Sanimas IsDB Maju Bersama di Lingkungan 16 Kompleks Arteleri Pertahanan Udara (Arhanud) Kota Binjai, Sumatera Utara.DOK. Humas DItjen Cipta Karya Kementerian PUPR Sanimas IsDB Maju Bersama di Lingkungan 16 Kompleks Arteleri Pertahanan Udara (Arhanud) Kota Binjai, Sumatera Utara.

KOMPAS.com – Sanitasi Berbasis Masyarakat ( Sanimas) Islamic Development Bank (IsDB) Maju Bersama menjadi ajang gotong royong warga dalam membangun lingkungan.

Hal tersebut terlihat dari proses perencanaan, penggunaan, hingga perawatannya.

Sanimas IsDB Maju Bersama yang berlokasi di Lingkungan 16 Kompleks Arteleri Pertahanan Udara (Arhanud) Kota Binjai Sumatera Utara, mengizinkan masyarakat sekitar membangun Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) untuk sanitasi.

TNI pun menghibahkan tanahnya seluas 15 m x 20 m untuk pembangunan SPALD-T, guna membantu meningkatkan lingkungan sehat di Desa Tunguruno Lingkungan 16 Kompleks Arhanud.

Adapun teknologi yang digunakan dalam membangun adalah SPALD-T dengan perpipaan dimensi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berukuran 3 m x 10 m x 3 m.

Baca juga: Menteri LH Sebut Penyebab Pencemaran Sungai di Indonesia adalah Limbah Domestik

Wilayah aktivitas Sanimas IsDB Maju Bersama dihuni 362 jiwa penduduk yang terdiri dari 73 kepala keluarga, dengan 60 kepala keluarga tergolong Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Berdasarkan data di atas, tergambar bahwa sebelum ada Sanimas, kondisi awal wilayah tersebut sangat buruk karena padat dan tidak kondusif untuk lingkungan bersih dan sehat.

Pada lokasi padat penduduk, pembuangan air limbah domestik menjadi tidak menentu dan sampah menjadi berserakan. Akibatnya, parit tersumbat.

Sebagian rumah yang tidak memiliki tangki septik juga menjadi masalah. Rumah dengan tangki septik justru tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Terlebih juga tidak dilakukan penyedotan sesuai ketentuan.

Baca juga: Menurut Pakar, 5 Aspek Ini Harus Diperhatikan dalam Pengelolaan Sampah

Dampaknya, masyarakat menjadi terganggu, pemandangan kumuh, dan tercium aroma sampah yang menyengat. Hal tersebut tentunya dapat mengganggu kesehatan masyarakat.

Semangat dari TNI untuk hidup bersama dalam suasana lingkungan sehatlah, yang menjadi cikal bakal membangun masyarakat sehat dan sejahtera.

Selain lingkungan yang sehat, Sanimas IsDB Maju Bersama juga membangkitkan semangat gotong royong warga.

Untuk keberlanjutan SPALD-T, warga sepakat melakukan pembiayaan bersama dengan memberikan iuran sejumlah Rp5.000 per bulan.

Baca juga: Melirik Pantai Pukan, Hasil Gotong Royong Warga dengan Biaya Masuk Sukarela

Aspek gender juga menjadi fokus sentral Sanimas IsDB Maju Bersama.

Sanimas IsDB Maju Bersama dibangun secara swadaya dengan melibatkan 14 pekerja lokal. Dari jumlah tersebut, 5 di antaranya adalah perempuan.

Dalam perkembangannya, Sanimas IsDB Maju Bersama berkembang dalam berbagai wujud forum komunikasi sosial, yaitu lapangan bulu tangkis, serta taman bunga dan ayunan di atas bangunan IPAL.

Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pematang Siantar Mispa Tarigan, hal tersebut menunjukkan bahwa Sanimas IsDB Maju Bersama berfungsi ganda bagi masyarakat, yaitu sebagai arena olah raga, dan taman hijau tempat bermain anak.

“Dapat indahnya, dapat bersihnya, dapat sehatnya. Itulah bukti kehadiran program Sanimas IsDB di Medan membawa perubahan yang luar biasa bagi masyarakat,” kata Mispa, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Terkini Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke