KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf/Baparekraf) mengundang 65 perwakilan desa wisata dari 6 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) untuk memperkenalkan dan memasarkan paket serta produk wisata usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mereka masing-masing.
Hal tersebut dilakukan guna mengoptimalkan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0. Realisasinya dituangkan salah satunya lewat Festival Sadar Wisata yang digelar di Mall Kota Kasablanka pada 24-26 November 2023.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Martini M Paham mengatakan, Festival Sadar Wisata menghadirkan output atau produk sebagai hasil pelatihan dan pendampingan yang telah dilakukan selama KSW 5.0 berjalan.
"Meskipun program ini akan berakhir pada tahun ini, saya harap keberlanjutannya dapat terus dijaga. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan sejumlah mitra dari kementerian dan badan usaha milik negara (BUMN) untuk berkolaborasi dan berupaya menjalankan desa wisata," kata Martini dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (27/11/2023).
Baca juga: Desa Wisata Pengolah Sampah Dapat Penghargaan dari Tiketcom dan Kemenparekraf
Martini menjelaskan, pemberdayaan harus dilakukan dari level grass root melalui entitas terkecil masyarakat, yakni desa.
Selain itu, kata dia, program KSW 5.0 juga dijalankan guna menjawab adanya pergeseran minat wisatawan terhadap destinasi perdesaan.
Marini mengatakan, saat ini, terdapat pergeseran tren minat wisatawan dari perkotaan (urban) ke pedesaan (rural). Hal ini mengartikan bahwa wisatawan cenderung menyukai tempat-tempat terbuka dan alami.
"Desa yang dipilih (untuk program KSW 5) juga disesuaikan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) pemerintah agar KWS 5.0 ini juga dapat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan," tutur Martini.
Perlu diketahui, 65 desa wisata yang tergabung dalam Festival Sadar Wisata telah memperoleh manfaat dari program KSW 5.0 selama periode 2022-2023. Adapun manfaatkan yang didapat meliputi tahap sosialisasi, pelatihan, pembuatan proposal, dan 5 kali pendampingan.
Untuk mengoptimalkan dampak positif program KSW 5.0, di desa tersebut hadir para local communication, yakni kader penggerak sadar wisata. Mereka ini berkolaborasi dengan akademisi, kalangan industri, dan pihak-pihak yang punya akses pemasaran dan pembiayaan.
Baca juga: Tanggapi Usul Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Dihapus, Kemenparekraf Dorong Pergerakan Jalur Darat
Acara puncak program KSW 5.0 berlangsung selama 3 hari dan terdiri dari 3 kegiatan, yakni Festival Sadar Wisata, Workshop Desa Wisata, dan Malam Penghargaan.
Rangkaian acara pertama yakni Festival Sadar Wisata. Acara ini bertujuan untuk mengajak publik mengenali desa wisata sebagai destinasi liburan jalan-jalan #diIndonesiaaja serta mewadahi desa wisata binaan KSW 5.0 untuk memperkenalkan potensi wisata masing-masing.
Festival Sadar Wisata, menawarkan berbagai paket eduwisata, voluntourism, dan produk ekonomi kreatif. Pameran ini akan semakin meriah dengan adanya kegiatan games tantangan sadar wisata berhadiah, flashmob tarian daerah Tor-Tor, dan sejumlah hiburan menarik lainnya.
Rangkaian acara kedua adalah Workshop Desa Wisata. Acaara ini memberikan pembekalan inspiratif tentang pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata menuju desa wisata mandiri dan memfasilitasi akses desa wisata dengan para stakeholder.
Baca juga: Hari Santri, Kemenparekraf Perkuat Peran Santri di Ekonomi Digital lewat Santri Digitalpreneur
Acara ketiga adalah Malam Penghargaan, sebagai ajang apresiasi pencapaian para pelaku pariwisata dan desa wisata binaan KSW 5.0. Penghargaan ini diberikan dengan aspek penilaian terbaik dari sisi kelembagaan, inovasi produk dan pemasaran, dan diseminasi sadar wisata kepada masyarakat.
Festival Sadar Wisata turut dihadiri para artis kenamaan Indonesia, yakni komika Dodit, Siti Badriah, dan band Cokelat. Mereka hadir untuk memeriahkan berlangsungnya acara.
Sebagai informasi, pada 2023, program KSW 5.0 telah memboyong 90 desa wisata dari 6 DPP, di antaranya Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Wakatobi.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, Kemenparekraf akan all-out dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hal tersebut, kata Sandiaga Uno, dilakukan untuk mewujudkan Indonesia yang maju, berdaya saing, berkelanjutan, dan memprioritaskan kearifan lokal melalui SDM yang andal.
" Program KSW 5.0 ditujukan untuk menciptakan SDM yang andal, khususnya di bidang pariwisata. Oleh karena itu, kami terus menghadirkan program-program pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan re-skilling, up-skilling, dan new-skilling," ujar Sandiaga.
Baca juga: Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN