KOMPAS.com- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf) menyuguhkan hidangan khas Betawi dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 5-7 September 2023.
Hidangan yang disajikan terdiri dari makanan pembuka dan makanan penutup, salah satunya berupa jajanan khas Betawi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, kuliner khas Betawi dipilih sebagai hidangan KTT Ke-43 ASEAN karena unik, autentik, serta sesuai dengan tempat pelaksanaan KTT yang dilangsungkan di Jakarta.
“Dari sisi pariwisata, Jakarta memiliki destinasi yang menarik untuk dikunjungi. Saya harap, delegasi menikmati hidangan khas Betawi yang disajikan, agar kunjungan ini dapat lebih berkesan,” ucap Sandiaga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: ASN DKI WFH Selama KTT ASEAN, Kemacetan Jakarta Cuma Berkurang 1,69 Persen
Berikut sejumlah hidangan khas Betawi yang disajikan dalam KTT Ke-43 ASEAN:
Kerak telor merupakan salah satu jajanan legendaris khas Betawi dengan cita rasa gurih dan tekstur yang garing di luar tetapi lembut di dalam.
Jajanan satu ini terbuat dari ketan putih, telur, cabai merah, kencur, jahe, merica, garam, dan gula. Hidangan ini disajikan dengan pelengkap seperti, ebi, serundeng, dan bawang goreng.
Dessert satu ini dihidangkan dengan tampilan yang menarik dan menggoda.
Selendang mayang terbuat dari tepung beras yang bertekstur kenyal dan disajikan dengan sirup, santan, dan es batu.
Baca juga: Setelah KTT ASEAN, Jumlah Calon Investor IKN Terus Bertambah Jadi 281
Jajanan khas Betawi selanjutnya adalah bir pletok. Meski namanya “bir”, minuman satu ini tidak mengandung alkohol. Bir pletok memiliki bahan utama rempah-rempah, seperti kayu secang, kayu manis, jahe, serai, kunyit, daun pandan, kembang lawang, dan bahan lainnya.
Kandungan rempah-rempah tersebut kemudian dicampur dengan gula dan garam sebagai penyeimbang rasa.
Kue ini memiliki cita rasa yang manis karena terbuat dari campuran gula merah, tepung beras, dan kelapa sangrai. Jajanan pasar ini kerap disuguhkan dalam berbagai acara perayaan besar.
Baca juga: Manfaatkan Momen KTT ASEAN, RI Teken Kerja Sama Industri dengan China dan Korsel
Penganan yang sering disajikan saat Lebaran ini terbuat dari tepung beras. Teksturnya renyah dengan rasa manis dan gurih.
Selanjutnya talam pandan. Hidangan bercita rasa manis yang terbuat dari tepung beras, gula, santan, dan daun pandan.
Ciri khas penampilannya cukup menarik, yakni berbentuk bunga teratai berwarna hijau dan
putih.
Baca juga: Nyanyi Cikini Gondangdia di Gala Dinner KTT ASEAN 2023, Aurelie Moeremans: Si Tiba-tiba Dangdut
Putu mayang merupakan jajanan khas Betawi yang tak kalah populer. Penganan dengan bentuk unik ini disajikan dengan gula merah serta memiliki cita rasa yang manis dan gurih.
Menikmati putu mayang akan terasa lebih pas dengan sajian secangkir teh atau kopi.
Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam, melainkan kebudayaan yang beragam termasuk kuliner yang terus berkembang seiring perkembangan zaman.
Dahulu, jajanan tradisional hanya disajikan pada momen-momen istimewa, seperti upacara adat atau ritual tertentu.
Baca juga: KTT ASEAN Hasilkan 93 Proyek Senilai Rp 584 Triliun, Jokowi: Bermanfaat untuk Rakyat
Jenis-jenis jajanan Indonesia pun terus berkembang mengikuti pengaruh budaya asing. Contohnya, bakpia yang merupakan akulturasi Cina dan martabak yang terpengaruh budaya
India.
Pada era digital seperti sekarang, jajanan tradisional bisa ditemui dengan mudah di sejumlah supermarket atau toko-toko online di marketplace.