Mengenal Filosofi Bamboo Dome, Tempat Para Pemimpin G20 Bersantap Siang di Pinggir Pantai

Kompas.com - 16/11/2022, 17:38 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Bamboo Dome di The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali, tempat Presiden Joko Widodo menjamu para kepala delegasi KTT G20 pada Selasa (151122). 
DOK. TITO SIANIPAR/Tim Komunikasi dan Media G20 Bamboo Dome di The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali, tempat Presiden Joko Widodo menjamu para kepala delegasi KTT G20 pada Selasa (151122).

KOMPAS.com – Indonesia menyiapkan lokasi santap siang khusus untuk para pemimpin Group of Twenty (G20), yaitu bangunan Bamboo Dome di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali.

Terletak di tepi pantai, Bamboo Dome dapat dilihat dari anjungan lobi hotel tempat yang sama berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

“Waktu itu, permintaannya cukup sederhana, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin makan siang dengan pemandangan laut,” kata Visual Creative Consultant KTT G20 Elwin Mok melalui keterangan persnya, Rabu (16/11/2022).

Seperti diketahui, momen makan siang merupakan salah satu pertemuan penting sehingga memilih dan mewujudkan lokasi dilakukan hampir sepanjang tahun.

Awalnya, tim kreatif penyelenggaraan KTT G20 Indonesia akan mendirikan tenda-tenda di halaman belakang Apurva Kempinski.

Elvin menyebutkan, ide mendirikan tenda di pinggir pantai batal karena khawatir dengan kencangnya angin pantai yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Baca juga: Mengenal Eddy William Katuari, Pemilik Hotel Penyelenggaraan KTT G20

Tim kreatif kemudian berdiskusi intens dengan koordinator Tim Asistensi dan Kemitraan G20, Wishnutama termasuk juga Sekretariat Negara.

Ide berikutnya adalah mendirikan bangunan yang berbahan bata dan batu. Namun, ide ini diurungkan dengan pertimbangan bangunan hanya bersifat sementara dan akan dibongkar seusai penyelenggaraan G20.

“Kami harus mencari sesuatu yang unik yang hanya dikhususkan untuk G20,” kata Elwin. 

Kemudian, inspirasi muncul saat Elwin bersama tim kreatif melakukan perjalanan singkat ke Pantai Melasti di selatan Bali.

Tim kreatif melihat sejumlah pekerja konstruksi menggunakan bambu dalam sebuah proyek bangunan. Setelah diskusi dengan tim, diputuskan bahwa bambu menjadi bahan utama untuk lokasi makan siang.

Bambu menyimpan filosofi yang sangat dalam, yakni mudah untuk dibentuk melengkung karena sifatnya yang lentur, elastis, dan gampang beradaptasi. Selain itu, bangunan bambu juga terkenal paling kuat terhadap guncangan gempa.

Baca juga: Apa Kata Pemimpin Dunia soal Rusia-Ukraina di KTT G20?

Tim pun segera membuat desain disesuaikan dengan kehidupan masyarakat Bali.

"Sejak dari kecil sudah membuat mainan bambu," ujar Rubi Roesli, desainer Bamboo Dome.

Untuk mematangkan ide, Rubi dan Elwin kemudian menemui pengajar dan pakar perhitungan bambu Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra.

Mereka berdiskusi hingga mendapatkan bentuk yang tepat, yaitu kubah setengah lingkaran atau dome.

“Jadi sesuai dengan lambang G20 berupa gunungan,” kata Rubi.

Ditambah lagi, bambu termasuk bahan bangunan yang ramah lingkungan. Sehingga setelah KTT G20 Bamboo Dome dapat dibongkar, bambunya bisa dipakai ulang untuk keperluan lain.

Sementara itu, dari sisi arsitektur, Bamboo Dome menjadi media promosi kualitas budaya Indonesia bagi dunia internasional.

"Kami ingin menunjukkan bahwa di tengah dunia yang sintetis, ada Indonesia yang masih otentik," jelas Elwin.

Baca juga: Saat Pendamping Kepala Negara KTT G20 Ikut Lokakarya Menghias Tas dan Topi dari Daun Lontar

Dibangun di lahan seluas 800 meter persegi, Bamboo Dome menyediakan 43 kursi dengan tata letak satu meja besar melingkar.

Dengan begitu, para pemimpin G20 dan delegasi dapat menikmati suguhan makanan khas Indonesia bersama-sama.

Terkini Lainnya
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun,  Begini Respons Menparekraf
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun, Begini Respons Menparekraf
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke