Wisata Alam hingga Budaya, Berikut 4 Kegiatan Seru di Desa Wisata Ranupani

Kompas.com - 05/10/2021, 17:52 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Desa Wisata Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim).DOK. Humas Kemenparekraf Desa Wisata Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim).

KOMPAS.com – Berbicara destinasi wisata populer di Indonesia rasanya tidak lengkap tanpa menyebut kawasan Jawa Timur (Jatim).

Penggemar traveling biasanya paham jika ada banyak tempat wisata di Jatim yang menyuguhkan pesona alam dan budaya nan apik. Salah satunya adalah Desa Wisata Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jatim.

Pesona alam dan budaya di Desa Wisata Ranupani dibuktikan dari keberhasilan desa ini masuk dalam 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Sejak berhasil mengukir prestasi tersebut, nama Desa Wisata Ranupani semakin menjadi perbincangan banyak wisatawan. Terlebih desa ini sudah lebih dulu dikenal di kalangan para pendaki gunung.

Baca juga: Desa Wisata Ranu Pani, Tawarkan Wisata Alam dan Fasilitas Lengkap

Sebagai titik terakhir pendakian menuju Gunung Semeru, Ranupani dikenal karena potensi dan daya tarik alamnya.

Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sempat melayangkan pujian saat mengunjungi Desa Wisata Ranupani beberapa waktu lalu.

“Saya sangat berkesan dan kagum. Bukan hanya alam dan budaya tapi fasilitasnya juga mumpuni. Mulai dari kebersihan toilet hingga keramahan warga. Saya ingin mengajak masyarakat untuk berwisata #DiRanupaniAja,” ujarnya.

Sebenarnya hal apa saja yang membuat Desa Wisata Ranupani layak dikunjungi?

Baca juga: Hindari Kerumunan di Destinasi Unggulan, Sandiaga Uno Perkuat Desa Wisata

Kementerian Pariwisata Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (5/10/2021), mengulas empat kegiatan menarik yang bisa dijajal saat liburan di Desa Wisata Ranupani.

1. Menikmati keindahan Danau Ranupani

Danau Ranupani.

DOK. Humas Kemenparekraf Danau Ranupani.

Seperti diketahui, Desa Wisata Ranupani berada di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di ketinggian 2.200 meter (m) di atas permukaan laut (mdpl).

Meski berada di ketinggian, ternyata Desa Wisata Ranupani menyimpan permata tersembunyi berupa danau dengan nama yang sama.

Danau Ranupani merupakan ikon dari Desa Wisata Ranupani sekaligus menjadi danau tertinggi di Indonesia karena berada di posisi 2.100 mdpl.

Baca juga: 10 Tempat Wisata Jambi, Candi hingga Danau Tertinggi di Asia Tenggara

Bisa dibayangkan suhu air danau ini sudah pasti dingin karena mencapai 14 derajat Celsius.

Selain Ranupani, Anda akan menemukan beberapa danau lain dengan lokasi berdekatan, yaitu Ranu Regulo, Ranu Tompe, Ranu Darungan, dan Ranu Kumbolo.

2. Berpetualang dengan Jeep Kanvas

Naik Jeep menuju Desa Wisata Ranupani.

DOK. Humas Kemenparekraf Naik Jeep menuju Desa Wisata Ranupani.

Berpetualang dengan kendaraan Jeep menjadi salah satu ciri khas wisata alam di kawasan Bromo. Hal ini juga berlaku ketika Anda mengunjungi Desa Wisata Ranupani.

Menyewa kendaraan Jeep dari Kota Malang maupun Tumpang diklaim sebagai cara terbaik menikmati momen menuju Ranupani.

Baca juga: 5 Wisata Malang Raya Terbaru 2021, Cocok untuk Dolan Akhir Pekan

Satu Jeep dengan tipe Hartop 4x4 bisa menampung antara tiga sampai enam orang penumpang. Aktivitas ini bisa Anda nikmati dengan nyaman dan aman dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Kendaraan yang sering disebut Jeep Kanvas ini juga sangat menunjang bagi Anda yang ingin berfoto dengan latar produk mobil sport utility vehicle (SUV).

Untuk biaya sewa, Jeep Kanvas mematok harga perjalanan dari Kota Malang menuju ke Ranupani sekitar Rp 1,4 juta hingga Rp 1,8 juta.

Sementara itu, untuk rute dari Tumpang ke Ranupani dihargai sekitar Rp 1,2 juta hingga Rp 1,4 juta.

Baca juga: Wisata Jelajah Borobudur Naik Mobil Jeep dan Motor Trail Masih Relatif Stagnan

3. Keliling desa sambil berkuda

Mengelilingi Desa Wisata Ranu sambil berkuda.

DOK. Humas Kemenparekraf Mengelilingi Desa Wisata Ranu sambil berkuda.

Selain Jeep Kanvas, kegiatan yang harus dilakukan saat berada di kawasan Desa Wisata Ranupani adalah horse riding atau berkuda.

Meski Desa Wisata Ranupani tidak terlalu besar, akan tetapi kondisi jalan yang diselingi turunan dan tanjakan dapat menguras tenaga jika harus dilalui dengan berjalan kaki.

Ada baiknya Anda menyewa kuda yang ditawarkan masyarakat di Desa Wisata Ranupani dan sekitarnya.

Baca juga: Sandiaga Kunjungi 2 Desa Wisata di Banten, Seperti Ini Pesona Keduanya

Dengan berkuda, Anda dapat menikmati hembusan udara dingin dan segar khas Ranupani sembari menikmati pemandangan yang terbentang indah.

Untuk harga horse riding, Anda akan dikenakan biaya sekitar Rp 100.000 hingga Rp200.000. Aktivitas ini juga melayani rute berkeliling di Desa Wisata Ranupani.

4. Singgah di rumah budaya

Mengenal kebudayaan di Desa Wisata Ranu.

DOK. Humas Kemenparekraf Mengenal kebudayaan di Desa Wisata Ranu.

Puas menikmati wisata alam, Anda pun bisa mengabadikan tradisi dan budaya dari masyarakat Desa Ranupani.

Untuk diketahui, masyarakat di Desa Wisata Ranupani sangat peduli dengan kelestarian budaya mereka.

Baca juga: Desa Wisata Carangsari Bali, Desa dengan 14 Daya Tarik Wisata

Beberapa waktu lalu, pihak Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ranupani menginisiasi pembangunan Rumah Budaya Ranupani.

Rumah budaya Ranupani memiliki ciri khas kokoh dengan arsitektur khas, sehingga cocok menjadi rumah bagi pengembangan budaya sekaligus proses regenerasi kepada para generasi muda.

Tak hanya itu, rumah budaya Ranupani juga berfungsi sebagai sanggar tari, sanggar musik, balai pertemuan, dan ruang penyambutan tokoh penting.

Anda wajib mampir ke rumah budaya ini saat berkunjung ke Ranupani. Selain mengagumi arsitekturnya, wisatawan juga bisa menyaksikan langsung proses latihan dari para anak muda dalam meneruskan tongkat estafet tradisi budaya Ranupani.

Baca juga: Yuk Belajar Mengenal Motif Batik, Warisan Budaya Indonesia

Sebagai informasi, Ranupani juga dilengkapi dengan amphitheatre yang berlokasi tidak terlalu jauh dari rumah budaya. Salah satu fungsi amphitheatre adalah sebagai tempat pertunjukkan budaya Ranupani untuk para wisatawan yang hadir.

Satu hal yang tidak boleh diabaikan, saat berkunjung ke Desa Wisata Ranupani, pastikan Anda patuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 6M.

Adapun 6M yang dimaksud yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Baca juga: Bukan 5M, Kabupaten Bekasi Cegah Penularan Covid-19 dengan 6M

Tertarik berwisata ke Desa Wisata Ranupani? Tunggu apalagi, segera rencanakan perjalanan Anda dari sekarang!

Untuk mendapatkan beragam informasi menarik seputar wisata #DiIndonesiaAja, jangan lupa follow akun Instagram @pesonaid_travel, Facebook @pesonaid_travel, atau mengunjungi website www.indonesia.travel.

Terkini Lainnya
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke