Sektor Pariwisata Stagnan, Industri MICE Diharapkan Bangkit Kembali

Kompas.com - 10/12/2020, 16:41 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Suasana gelaran Astindo Travel Fair 2020 di Jakarta Convention Center pada hari pertama, Jumat (21/2/2020).KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Suasana gelaran Astindo Travel Fair 2020 di Jakarta Convention Center pada hari pertama, Jumat (21/2/2020).

KOMPAS.com – Kondisi pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir membuat sebagian pelaku usaha di sektor pariwisata terus terpuruk.

Salah satu industri pariwisata yang paling terdampak pandemi ada di sektor Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition ( MICE).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) selaku regulator terus menggalakkan berbagai macam agenda untuk mendorong bangkitnya MICE di tahun 2021.

“Potensi Indonesia sebagai basis MICE secara internasional cukup membanggakan,” ungkap Direktur MICE Kemenparekraf, Iyung Masruroh, dalam webinar ‘The Comeback Plan of Mice for 2021’ yang disiarkan live streaming di kanal YouTube Harian Kompas, Kamis (10/12/2020).

Baca juga: Wajib Tahu, Ini 4 Pilihan Venue MICE di Surabaya

Iyung memaparkan berdasarkan data International Congress Convention Association (ICCA), Indonesia menempati peringkat ke 41 dunia sebagai negara dengan jumlah pelaksana meeting tertinggi.

Sementara itu, di Asia Pasifik Indonesia ada di peringkat ke10, dan peringkat 4 di ASEAN.

Lebih lanjut, Iyung menyatakan ada tujuh destinasi wisata MICE yang berpotensi kuat untuk maju lagi, diantaranya Bali, Bandung, Jakarta, Makassar, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta.

“Bali menjadi yang paling favorit. Jakarta kuat di exhibition (pameran) dan Bali kuat di convention (rapat atau pertemuan),” jelas Iyung.

Baca juga: Pemerintah Minta Industri MICE Siap Antisipasi Perubahan Penyelenggaraan Usaha

Dia pun optimis, jika terus digenjot dengan benar dan berdasarkan protokol Clean, Health, Safety, and Environment (CHSE), industri MICE bisa bangkit kembali di tahun depan.

Perlu diketahui, kondisi pandemi yang terus bergulir telah merusak pertumbuhan industri MICE dan berdampak pada hajat hidup jutaan orang.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), Ndang Mawardi menyatakan, berdasarkan laporan dari Asperapi, bisnis wisata MICE di Indonesia diperkirakan merugi hingga Rp 44,3 triliun selama 2020 akibat terdampak pandemi Covid-19.

“Dari banyaknya pameran Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C), ada sekitar 90 persen yang dibatalkan selama tahun ini,” kata Ndang Mawardi yang juga menjadi narasumber dalam webinar tersebut.

Baca juga: Kemenparekraf Sosialisasikan Protokol CHSE untuk Pendakian Gunung

Kondisi tersebut dibenarkan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Rizka Handayani.

Rizka Handayani yang turut memberikan materi di awal webinar mengatakan, pandemi Covid-19 membawa dampak besar bagi para pelaku bisnis MICE selama tahun 2020.

“Ada sekitar 30 juta penduduk terdampak sepanjang tahun ini. Para pekerja di industri venue, perhotelan, transportasi sampai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” papar Rizki.

Harus berinovasi

Untuk menghadapi kondisi pandemi yang tidak tahu kapan akan berakhir, pelaku industri MICE diharapkan mampu berinovasi. Apalagi kini tren berwisata yang terus turun tiap bulannya.

Baca juga: Kemenparekraf dan APMI Hadirkan Acara Akhir Tahun CMEW

Absennya ruang gerak untuk menyelenggarakan event dengan massa yang besar memaksa pelaku industri MICE harus mencari alternatif lain.

Alternatif yang paling banyak dipilih adalah dengan menyelenggarakan virtual expo (pameran atau event secara daring).

Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Leonard Theosabrata menyatakan, pameran online tetap bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek-aspek expo tradisional.

“Namun bagaimanapun juga, esensi dari MICE sendiri adalah meeting secara langsung dan adanya interaksi penawaran dan permintaan,” kata Leonard.

Baca juga: Melirik Bali sebagai Surga Lokasi Penyelenggaraan Event MICE

Sebagai informasi, selain Iyung, Ndang Mawardi, Rizki Handayani dan Leonard Theosabrata webinar tersebut juga menghadirikan Peneliti Institute of Development for Economic and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara sebagai narasumber.

Pembahasan webinar ini dimaksudkan untuk melihat rencana penyelenggaraan MICE pada 2021. Hal ini diperlukan guna membangkitkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), industri perhotelan dan restoran, serta mengakomodasi kegiatan MICE pada tahun mendatang.

Terkini Lainnya
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun,  Begini Respons Menparekraf
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun, Begini Respons Menparekraf
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke