KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menilai, Danau Toba di Sumatera Utara yang sudah ditetapkan sebagai United Nations Educational ( UNESCO) Global Geopark (UGG) bisa jadi manfaat bagi masyarakat.
Hal itu karena salah satu destinasi super prioritas tersebut—yang saat ini resmi tersertifikasi UGG—bakal dikenal di level dunia.
“Penetapan tersebut memberi kesempatan plus tanggung jawab bagi Indonesia, untuk mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan sekitar,” katanya lewat siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (12/7/2020).
Baca juga: Resmi, Kaldera Toba Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark
Danau Toba, katanya lagi, bisa jadi sumber pendapatan masyarakat karena memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan jadi destinasi.
"Ada tiga potensi utama yang dapat dikembangkan yaitu geodiversity, biodiversity, dan culture diversity. Danau Toba punya peran penting untuk menopang sektor wisata," tambahnya.
Wishnutama berharap, melalui pengembangan geopariwisata berkelanjutan akan membuat masyarakat setempat memiliki peluang untuk meningkatkan budaya, produk lokal, dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas.
Baca juga: Kebersihan, PR Kaldera Toba yang Kini Berstatus UNESCO Global Geopark
Sebelumnya, Wishnutama menyambut baik ditetapkannya Danau Toba sebagai bagian dari UGG.
Kaldera Toba atau yang lebih dikenal sebagai Danau Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, Selasa, (2/7/2020).
Baca juga: 9 Tahun Berjuang, Kaldera Toba Akhirnya Diakui UNESCO Global Geopark
Sebagai informasi, Kaldera Toba berhasil masuk daftar UNESCO setelah dinilai dan diputuskan oleh UNESCO Global Geoparks Council.
Keputusan itu disampaikan dalam Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, Indonesia, 31 Agustus hingga 2 September 2019.