KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan, penerapan protokol kesehatan di sektor wisata, khususnya hotel dan restoran masih belum cukup.
“Perlu didukung kedisiplinan, baik dari para stakeholder pariwisata, pelaku, dan wisatawan itu sendiri agar tidak menimbulkan gelombang kedua Covid-19,” ujar dia dalam keterangan tertulis.
Wishnutama menyampaikan pernyataan itu saat acara Sosialisasi Kebijakan dan Simulasi Protokol Kesehatan bagi Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) pada Masa Covid-19 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Menparektaf pun telah mengecek penerapan protokol kesehatan di Hotel JS Luwansa. Menurut dia, segala persiapan itu memunculkan semangat dan optimisme kebangkitan sektor wisata, khususnya hotel dan restoran.
Baca juga: Wishnutama Dorong Pelaku Parekraf Optimalkan Stimulus dan Relaksasi dari Pemerintah
Meski demikian, kedisiplinan tetap perlu ditingkatkan, baik untuk restoran di luar hotel, sehingga kepercayaan wisatawan domestik dan mancanegara makin meningkat.
“Penerapan protokol kesehatan secara disiplin diharapkan bisa segera memulihkan sektor pariwisata yang paling terpuruk dari berbagai sektor di Tanah Air,” ujar Wishnutama.
Sementara itu, menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani, industri pariwisata, khususnya hotel dan restoran jadi yang paling siap menjalankan protokol kesehatan.
Kesiapan itu, meliputi tata cara penyajian makanan di buffer, aktivitas di kolam renang, hingga penggunaan fasilitas kebugaran.
“Saat ini, yang paling penting adalah bagaimana mengembalikan demand. Untuk itu, penting bagi pemerintah melakukan kegiatan di hotel, seperti pertemuan atau perjalanan,” ujar Haryadi.
Ia melanjutkan, pemerintah harus memacu demand. Dengan memulai kegiatan, seperti pertemuan atau perjalanan, masyarakat akan mengikutinya.
Baca juga: Bangun Kepercayaan Wisatawan, Kemenparekraf Siapkan Handbook Penerapan Proktokol Kesehatan
Pihaknya pun mewakili seluruh industri hotel dan restoran mengucapkan teruma kasih atas dukungan Menparekraf, jajaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf), dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Kita semua ada dalam satu perahu yang sama untuk mengatasi masa sulit ini,” ujar Haryadi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang juga hadir turut membagikan upaya dukungan kepada sektor wisata agar bisa kembali buka di tengah persiapan new normal.
Salah satu wujud dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi adalah dengan memberikan sertifikat sehat atau lolos uji protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Baca juga: Wishnutama: Tambahan Anggaran 2021 Fokus untuk Pemulihan Sektor Pariwisata
Sertifikat tersebut diberikan kepada obyek wisata, hotel, homestay, kafe, dan restoran di Banyuwangi yang sudah menerapkan protokol kesehatan.
"Sertifikasi terhadap tersebut dilakukan untuk memberi jaminan keamanan, kesehatan, dan keselamatan bagi semua yang terlibat di sektor ini. Jadi semua sama-sama aman,” ujar Abdullah.
Ia melanjutkan, wisatawan hingga pekerja di sektor wisata akan aman semua jika protokol kesehatan dijalankan dengan baik.