KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) Wishnutama Kusubandio, mengatakan pemerintah mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM) bergabung dalam gerakan #BanggaBuatanIndonesia.
Dia menjelaskan, gerakan ini merupakan upaya pemerintah mendorong pelaku UMKM bertransformasi dari offline ke online melalui platform e-commerce yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Saat ini sudah sebanyak 800.000 UMKM yang bergabung dalam gerakan #BanggaBuatanIndonesia dari target 2 juta UMKM.
"Dengan memanfaatkan gerakan melalui platform digital tentunya kebutuhan terhadap produk-produk buatan Indonesia bisa meningkat,” ungkap Wishnutama.
Baca juga: Wishnutama Dorong Pelaku Parekraf Optimalkan Stimulus dan Relaksasi dari Pemerintah
Dia mengatakan itu saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meninjau fasilitas pelayanan publik Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) di Kantor BPOM Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Menurutnya, keterlibatan aktif UMKM dalam gerakan #BanggaBuatanIndonesia akan mendorong dan menciptakan demand atau permintaan yang tinggi terhadap produk-produk lokal Indonesia.
Untuk itu, pemerintah pun terus mendorong pelaku UMKM supaya terus meningkatkan kapasitas diri dan mempelajari potensi-potensi yang ada.
Hal ini pun tak lepas dari dampak pandemi Covid-19 yang sangat besar. Meski demikian, Wishnutama juga tidak memungkiri gara-gara pandemi ini masyarakat terdorong untuk lebih berinovasi.
Baca juga: Wishnutama: Tambahan Anggaran 2021 Fokus untuk Pemulihan Sektor Pariwisata
“Di sisi lain, pandemi juga mendorong kita untuk dapat lebih meningkatkan kehadiran produk-produk lokal yang inovatif dan memiliki daya saing tinggi," tuturnya.
Dengan demikian, gerakan ini pun sangat penting karena masyarakat tidak melulu mencari produk-produk dari negara lain.
“Inilah yang perlu kita ciptakan sehingga pada kondisi normal baru ini era digital terakselerasi dengan baik,” katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Selain itu, Wishnutama juga mengapresiasi partisipasi aktif para pelaku UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam gerakan #BanggaBuatanIndonesia.
Pada kesempatan yang sama, Luhut meminta BPOM memberikan perhatian besar terhadap UMKM, terutama dalam memberikan relaksasi perizinan pada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Baca juga: Pulihkan Ekonomi Tanah Air, Kemenparekraf Fokus Garap Wisatawan Nusantara
Untuk itu, dia mendorong agar BPOM menjalankan tiga fungsi terhadap UMKM, yakni percepatan, penyederhanaan, dan pembinaan.
Dia menjelaskan, percepatan adalah upaya memberikan pelayanan yang cepat dan tepat bagi UMKM.
"UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia, terutama di masa pandemi karena rebound dari UMKM akan jauh lebih cepat dari perusahaan-perusahaan besar,” terangnya.
Selain itu, dia juga menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo yang menyebut produk-produk buatan dalam negeri harus menjadi andalan bangsa dan menumbuhkan kepercayaan diri bangsa.
Baca juga: Kemenparekraf Genjot Platform Digital dan Konten Kreatif untuk Tarik Kepercayaan Wisatawan
“Sebagai bangsa besar, bangsa yang bangga terhadap karya bangsa sendiri," kata Luhut mengutip presiden.
Lalu, untuk fungsi penyederhanaan, Luhut berpesan agar BPOM mempermudah UMKM mendapatkan sertifikasi namun dengan tetap memperhatikan standar yang ada.
Menurutnya, penerapan inovasi berbasis teknologi dapat memangkas tahapan penerbitan sertifikat.
“Presiden berkali-kali meminta kami bagaimana dapat melakukan efisiensi dan efektivitas, kedua hal itu saling berkaitan," tuturnya.
Kemudian yang ketiga adalah proses pendampingan. Luhut menyebut, BPOM harus dapat mengedukasi UMKM dalam melahirkan produk-produk yang aman.
Baca juga: Menparekraf Yakin Destinasi Wisata yang Menjalankan Protokol Kesehatan Akan Melesat
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPOM Penny K. Lukito menyatakan komitmennya dalam mendukung pengembangan dan peningkatan daya saing UMKM.
Dia mengatakan, BPOM telah menjalankan berbagai program dalam mendukung UMKM.
Beberapa di antaranya adalah peningkatan kapasitas melalui penyelenggaraan bimbingan teknis, sosialisasi, serta pendampingan untuk pemenuhan standar maupun inovasi dan pengembangan produk.
Selain itu, lanjut Penny, BPOM juga secara aktif melakukan pendampingan dan coaching clinic bagi UMKM.
Pendampingan tersebut, di antaranya coaching clinic, konsultasi online peraturan, standar, sertifikasi sarana, dan registrasi produk.
Baca juga: Jaga Eksistensi Pariwisata Indonesia, Kemenparekraf Update Product Pariwisata untuk Pasar India
"BPOM juga memberikan insentif untuk UMKM seperti keringanan biaya PNBP pelayanan publik untuk UMKM," kata Penny.