KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) akan fokus menggarap segmen wisatawan nusantara (wisnus) dalam waktu dekat.
Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Dampak Covid-19 Kemenparekraf atau Baparekraf, Ari Juliano Gema mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kesigapan pihaknya untuk menguatkan kembali perekonomian Indonesia lewat sektor pariwisata.
Ari menyatakan langkah Kemenparekraf itu bakal diterapkan lewat kampanye aktivasi #DiIndonesiaAja di media sosial. Gerakan ini mengajak wisatawan domestik untuk berwisata di dalam negeri dengan tetap menegakkan protokol Cleanliness, Health, and Safety (CHS).
“Buku panduan digital dan pembuatan konten kreatif bekerja sama dengan hotel, rumah makan, dan sektor ekonomi kreatif lainnya akan segera diluncurkan,” jelas Ari dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (3/7/2020).
Baca juga: Bali Rencana Buka Pariwisata untuk Wisatawan Nusantara 31 Juli
Sementara itu, untuk wisatawan mancanegara (wisman), Kemenparekraf terus melakukan soft promotion. Bentuknya, lewat kampanye #DreamNow #TravelTomorrow.
“Itu lantaran penduduk dunia sangat sensitif saat ini, maka promosi luar negeri juga akan lebih menyuarakan tentang DreamNow sambil terus menginspirasi untuk #TravelTomorrow,” kata Ari.
Konsep dreaming sebenarnya merupakan salah satu langkah baik dalam upaya memberikan customer journey.
“Oleh karena itu, Indonesia perlu terus melakukan promosi digital untuk menginspirasi wisatawan sehingga saat kondisi sudah memungkinkan untuk melakukan perjalanan, mereka akan memilih berwisata di Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Kemenparekraf: Pemerintah Tidak Menganaktirikan Wisatawan Nusantara
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah wisman yang datang ke Indonesia pada Mei 2020 mencapai 163.600 orang. Jumlah ini meningkat 3,10 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Namun, kalau dibandingkan dengan periode yang sama di 2019, jumlah kunjungan wisman menurun tajam, yakni sebesar 86,90 persen.
Karena itu, Ari mengimbau, ketika penyebaran Covid-19 mulai terkendali, masyarakat diharapkan tetap saling mengingatkan untuk menegakkan protokol kesehatan.
"Belajar dari negara lain yang berhasil menangani Covid-19 dengan baik, yang bangkit terlebih dahulu adalah wisatawan domestiknya,” ujarnya.
Baca juga: Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Belitung Naik, Jumlah Wisatawan Nusantara Malah Turun