Pelaku Industri Pariwisata Diminta Antisipasi Minat Wisatawan Selepas Pandemi

Kompas.com - 11/06/2020, 17:15 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kemenparekraf mendorong industri pariwisata untuk mengantisipasi minat wisatawan yang akan lebih mengedepankan faktor kebersihan, kesehatan, dan keselamatan serta keamanan.DOK. Humas Kemenparekraf Kemenparekraf mendorong industri pariwisata untuk mengantisipasi minat wisatawan yang akan lebih mengedepankan faktor kebersihan, kesehatan, dan keselamatan serta keamanan.

KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) meminta pelaku industri pariwisata mengantisipasi minat wisatawan selepas pandemi Covid-19.

Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf Agustini Rahayu menerangkan, Covid-19 akan membawa perubahan perilaku mendasar dari wisatawan.

“Nantinya wisatawan akan lebih mengedepankan faktor kebersihan, kesehatan, dan keselamatan serta keamanan,” ungkapnya dalam diskusi "New Normal di Industri Travel/Tourism" yang digelar PR Newswire, Rabu (10/6/2020).

Untuk itu, Rini pun meminta industri harus dapat beradaptasi meyakinkan konsumennya bahwa fasilitas mereka dapat memenuhi faktor dimaksud.

Baca juga: Jaga Eksistensi Pariwisata Indonesia, Kemenparekraf Update Product Pariwisata untuk Pasar India

Dia juga meminta pemerintah, pelaku usaha, maupun pemangku kepentingan lainnya harus mampu beradaptasi, menciptakan inovasi, dan meningkatkan daya saing sebagai respons terhadap perubahan.

Rini menerangkan, Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) kini juga melakukan peninjauan ulang terhadap standarisasi pariwisata untuk menghadapi kebutuhan tersebut.

Maka dari itu, organisasi ini menyiapkan pedoman global pembukaan kembali fasilitas pariwisata yang mereka sebut Global Guidelines to restart tourism.

UNWTO juga telah merilis pedoman yang dijadikan acuan industri pariwisata terkait perubahan perilaku wisatawan secara umum.

Baca juga: Fokus Bangun Kepercayaan untuk Sektor Parekraf, Kemenparekraf Siapkan Handbook

Dari sisi akomodasi, misalnya preferensi wisatawan akan berubah. Dari yang semula mencari akomodasi yang menawarkan harga promo atau budget hotel akan berubah menjadi hotel yang mengutamakan aspek higienitas.

Dalam sektor transportasi, penerbangan langsung atau maksimum satu kali transit akan menjadi preferensi utama wisatawan.

Aktivitas wisatawan juga akan lebih kepada aktivitas outdoor dengan pilihan udara sejuk, self-driving, dan private tour.

Lalu, yang tidak kalah penting, sebut Rini, adalah penguatan sumber daya manusia yang berdasar kepada protokol keamanan dan higienitas.

"Industri mungkin di awal akan melakukan penyesuaian harga karena harus memenuhi standar yang dibutuhkan dan wisatawan akan membayar,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Hadapi “New Normal”, Kemenparekraf Harapkan Industri MICE Antisipasi Perubahan

Meski begitu, dia juga yakin seiring berjalan waktu, nanti akan ada penyesuaian dari sisi bisnis.

Program CHS untuk parekraf

Lebih lanjut, Rini menyebut Kemenparekraf telah menyiapkan program Cleanliness, Health and Safety (CHS) yang akan jadi pedoman bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

Namun, lanjutnya, protokol tersebut nantinya akan dikeluarkan melalui Peraturan atau Keputusan Menteri Kesehatan dalam waktu dekat.

Dia menegaskan, protokol kesehatan memang harus diharmonisasikan dengan kementerian atau lembaga lain agar tersinergi baik.

Setelah itu pihaknya baru akan melakukan pendampingan kepada industri, termasuk training pekerja pariwisata di setiap destinasi dan diaplikasikan.

Baca juga: Persiapkan New Normal, Kemenparekraf Susun Program CHS dengan Libatkan Pelaku Parekraf

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat final agar kita bisa segera disosialisasikan," harapnya.

Sementara itu, Director of Marketing Communications The Westin Resort Nusa Dua Bali Dewi Anggraini mengatakan, pihaknya telah bersiap untuk memasuki tatanan kenormalan baru pariwisata.

Selama ini pihaknya benar-benar mempersiapkan dan menjadikan situasi yang lesu akibat Covid-19 ini sebagai tantangan.

The Westin Resort Nusa Dua Bali pun telah menyiapkan protokol yang akan diterapkan di setiap aspek. Mulai dari lobby, kamar, restoran, hingga tempat pertemuan (MICE).

"Kami sudah melakukan set up untuk new normal dan beberapa hal yang harus diperhatikan,” ungkapnya.

Dia juga menuturkan, langkah-langkah tersebut sudah dia komunikasikan secara intens kepada publik. Dia pun berharap pihaknya bisa menjaga kepercayaan di mata masyarakat.

Baca juga: Ini Strategi Kemenparekraf untuk Atasi Penurunan Jumlah Wisatawan

Oleh sebab itu, Dewi pun berharap implementasi normal baru dapat segera berjalan dan industri kembali bergeliat.

Terkini Lainnya
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun,  Begini Respons Menparekraf
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun, Begini Respons Menparekraf
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke