Jaga Eksistensi Pariwisata Indonesia, Kemenparekraf Update Product Pariwisata untuk Pasar India

Kompas.com - 09/06/2020, 18:21 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Webinar bertajuk The Future of Indonesian Tourism Marketing in India, Selasa (9/6/2020).DOK. Humas Kemenparekraf / Baparekraf Webinar bertajuk The Future of Indonesian Tourism Marketing in India, Selasa (9/6/2020).

KOMPAS.com - Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) Nia Niscaya mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal, termasuk pariwisata.

Maka dari itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia.

Pelaku pemasaran pariwisata juga harus mengambil langkah berani dengan mencari strategi dan peluang baru dalam menghadapi situasi yang tidak menguntungkan ini.

Nah, hal itulah yang diupayakan Kemeparekraf bersama perwakilan promosi pariwisata Indonesia (Visit Indonesia Tourism Officer atau VITO) di New Delhi dan Mumbai dengan melakukan product update pariwisata untuk pasar India.

Baca juga: Fokus Bangun Kepercayaan untuk Sektor Parekraf, Kemenparekraf Siapkan Handbook

Product update dilakukan melalui webinar bertajuk The Future of Indonesian Tourism Marketing in India, Selasa (9/6/2020).

Nia menambahkan, webinar tersebut digelar untuk menjaga brand awareness Indonesia terutama di pasar India, sehingga nantinya wisatawan mancanegara (wisman) asal India tidak ragu datang ke Indonesia.

“Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan kebijakan-kebijakan the new normal di destinasi wisata, seperti Gerakan Indonesia Bersih, Sehat, dan Aman (Cleanliness, Health and Safety / CHS)," kata Nia, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Tercatat, sebanyak 140 industri pariwisata India dan Indonesia mengikuti webinar tersebut.

Baca juga: Persiapkan New Normal, Kemenparekraf Susun Program CHS dengan Libatkan Pelaku Parekraf

Pada kesempatan tersebut Nia memperkirakan, Bali akan menjadi salah satu destinasi wisata yang relatif cepat pulih, dan banyak dikunjungi wisatawan begitu pandemi usai.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memang telah menetapkan bandara, destinasi, serta usaha pariwisata seperti hotel dan restoran di Bali, sebagai pilot project penerapan program CHS.

Polling pasar India yang dilakukan saat webinar pun menunjukkan, Bali masih menjadi destinasi favorit untuk ditawarkan kepada wisman India, dengan persentase sebesar 92 persen.

Sementara itu, Yogyakarta dan Lombok sama-sama memperoleh persentase sebesar 2 persen.

Melalui polling yang sama, health, safety, dan hygiene, menjadi perhatian utama saat mengunjungi destinasi wisata pada kondisi normal baru.

Baca juga: Sambut New Normal, Kemenparekraf Siapkan SOP Protokol Kesehatan di Sektor Parekraf

Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, menjelaskan kesiapan Bali dalam menyambut tatanan normal baru pada sektor pariwisata.

Gusti Agung yang juga Ketua Tim Percepatan Penanganan dan Pemulihan Dampak Covid-19 Provinsi Bali menjelaskan, terdapat tiga fokus penting dalam penerapan protokol new normal, antara lain subjek, objek, dan proses.

Poin subjek meliputi guest's responsibilities, employee’s responsibilities, dan 3rd party associates.

Kemudian, poin objek meliputi cleaning protocols (disinfektan), tools, dan standard of cleaning.

Baca juga: 6 Usaha Parekraf Ini Jadi Prioritas Uji Coba Protokol “New Normal”

Sementara itu, poin proses meliputi crowd management, queue management, seating management, dan interaction management.

Terkini Lainnya
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun,  Begini Respons Menparekraf
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun, Begini Respons Menparekraf
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke