Normal Baru, Kemenparekraf Siapkan Program CHS di Berbagai Destinasi Wisata

Kompas.com - 27/05/2020, 12:19 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Penerapan protokol kesehatan di sektor parekraf.DOK. Humas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Penerapan protokol kesehatan di sektor parekraf.

KOMPAS.com – Juru Bicara Satgas Penanganan Dampak Covid-19 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf) Ari Juliano Gema mengatakan, saat ini Kemenparekraf tengah menyiapkan program Cleanliness, Health and Safety (CHS).

Hal tersebut sejalan dengan new normal atau  kenormalan baru di sarana publik yang disampaikan Presiden Joko Widodo.

Ari mengatakan, tujuan utama dari program CHS adalah untuk menyiapkan destinasi wisata menjadi lebih baik, dan sesuai dengan standar kebutuhan wisatawan dalam kenormalan baru.

Rencananya, program tersebut akan lebih dulu dijalankan di Bali, Yogyakarta, Kepulauan Riau, serta secara bertahap di lima destinasi super prioritas.

Baca juga: Gunung Kidul Siapkan Protokol Kesehatan di Tempat Wisata

Adapun beberapa faktor yang diperhatikan dalam CHS adalah pembersihan ruang dan barang publik dengan disinfektan, serta ketersediaan sarana cuci tangan, sabun, dan tempat sampah bersih.

Sementara itu, faktor kesehatan yang diperhatikan adalah koordinasi antara destinasi dengan Satgas Covid-19 daerah dan rumah sakit, pemeriksaan suhu tubuh, gerakan memakai masker, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari berjabatan tangan, serta penanganan bagi pengunjung dengan gangguan kesehatan.

“Faktor keselamatan di antaranya pengelolaan pengunjung, pengaturan jumlah kerumunan dan jarak antar individu, penanganan pengamanan, media dan mekanisme komunikasi penanganan kondisi darurat, dan lainnya,” kata Ari, Rabu (27/5/2020), seperti dalam keterangan tertulisnya.

Kemenparekraf menargetkan, standar dan pedoman penerapan CHS dapat ditetapkan pada akhir Mei 2020. Sedangkan verifikasi CHS di destinasi dilakukan pada Juni hingga Juli 2020.

Baca juga: Bakal Seperti Apa Wisata Candi Borobudur di Era New Normal?

Sementara itu, penerapan skema dan program sertifikasi sendiri ditargetkan berlangsung selama Agustus hingga Desember 2020.

Dengan prosedur tersebut, diharapkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ( parekraf) dapat bangkit lebih cepat.

Selagi Kemenparekraf mencapai target tersebut, Kemenkes telah menyiapkan tatanan normal baru yang akan disosialisasikan secara masif kepada masyarakat.

“Ini merupakan langkah untuk memastikan kesiapan masyarakat menjalankan kenormalan baru, yang akan menggerakkan perekonomian nasional termasuk parekraf,” kata Ari.

Terkini Lainnya
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun,  Begini Respons Menparekraf
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun, Begini Respons Menparekraf
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke