KOMPAS.com – Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir memprediksi pihaknya akan mendapat suntikan dana hingga Rp 211 miliar untuk menghidupkan berbagai destinasi wisata di Sumedang.
“Kami akan kembangkan beragam fasilitas untuk destinasi wisata di Sumedang, khususnya di kawasan Waduk Jatigede,” ungkap Dony dalam keterangan tertulis, Selasa (18/2/2020).
Ia melanjutkan, beragam fasilitas terbaik yang akan dibangun itu bakal tersedia mulai tahun ini.
“Bantuan finansialnya sudah diberikan, bahkan khusus Jatigede nilainya sebesar Rp 30 miliar,” imbuh dia..
Anggaran tersebut terbagi dalam beberapa bentuk. Sebut saja, bantuan finansial Rp 590 juta untuk pengembangan homestay di Desa Pakualam.
Baca juga: Kota Mati Waduk Jatigede Masih Jadi Objek Wisata Favorit Warga
Ada pula bantuan Rp 100 juta bagi 10 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang rencananya akan digunakan sebagai modal usaha.
BUMDes yang mendapat aliran modal tersebut di antaranya Cimungkal, Kertabraja, Ujungjaya, Kandagatani, Berdikari, Darmawangi, Mekarsari, Terus Lancar, Cibugel Jaya, dan Motekar.
Makin spesial, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) juga menaikan plafon kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) bagi 270 desa di Sumedang.
Sementara itu, dengan pembangunan yang sedang dikerjakan, Dony mengatakan penyelenggaraan HardFest Pesona Jatigede 2020 nanti akan terasa nyaman.
Baca juga: Bupati Sumedang Usulkan Jatigede Jadi KEK, Apa Tanggapan Ridwan Kamil?
Pasalnya, pihaknya akan membangun berbagai infrastruktur seperti toilet bersih dan tempat peribadatan untuk menaikkan kelas infrastrukturnya.
“Kami yakin pengunjung HardFest Pesona Jatigede makin nyaman,” kata Dony.
Dengan suntikan Rp 30 miliar dari Pemprov Jabar, beragam pengembangan infrastruktur ini akan dilakukan di Desa Pakualam dan Karangpakuan.
Pengembangan juga dilakukan ditujukan untuk mendukung destinasi wisata Pasir Cinta hingga landasan paralayang.
Beberapa fasilitas lainnya berupa forest walk, dermaga, floating market, termasuk patroli polisi air dan udara untuk pengamanan.
Baca juga: 5 Fakta Penampakan Waduk Jatigede Saat Kemarau, Sudah 2 Bulan Surut hingga Jadi Lokasi Wisata Baru
Adapun, penyelenggaraan HardFest Pesona Jatigede 2020 akan digelar di Kawasan Waduk Jatigede, Sabtu (25/4/2020) hingga Minggu (26/2/2020).
Sementara itu, Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf) Wawan Gunawan mengatakan, wisata Jatigede akan berkembang sangat signifikan.
“Efeknya tentu bisa juga dirasakan para pengunjung HardFest Pesona Jatigede. Experience mereka dijamin makin menarik dan lengkap saat berkunjung ke sana,” jelasnya.
Ia menambahkan, bantuan bagi destinasi Kota Tahu semakin lengkap. Beberapa desa mendapat bantuan berupa mobil operasional.
Desa berprestasi tersebut adalah Pamekaran, Lingkung Kidul, Citimun, dan Margalaksana.
Baca juga: Program Bus Wisata Jabar Mulai Digandrungi Warga
Lebih lanjut, dia menjelaskan infrastruktur penyelenggaraan pemerintah desa diberikan ke sepuluh titik.
Desa-desa tersebut di antaranya, Darmaraja, Darmajaya, Sukamenak, Sukaratu, Cikeusik, Cipeuteuy, hingga Pakualam.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Rizki Handayani menambahkan, sinergi besar yang digalang stakeholder di sana harus diapresiasi.
Baca juga: Pemprov Jabar Janjikan Bentuk 746 BUMDes di Tahun 2020
“Potensi sangat besar itu dimiliki Jatigede dan Sumedang. Kami yakin, industri pariwisata akan terus tumbuh di sana. Aktivitas ini otomatis memberikan beragam manfaat ekonomi,” ujar dia.