KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) bersama maskapai Garuda Indonesia membuka rute penerbangan langsung dari Manado, Sulawesi Utara ( Sulut) menuju Davao, Filipina.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, rute itu dapat menjadi modal Sulut untuk mengambil kesempatan menambah kunjungan wisatawan mancanegara ( wisman) dari geliat pariwisata Filipina.
"Davao merupakan salah satu kota pariwisata di Filipina. Ada sekitar 1 juta orang wisman asal Negeri Ginseng yang datang ke Filipina setiap tahunnya, belum lagi wisman berbagai negara lainnya seperti Jepang, dan Amerika Serikat. Ini merupakan potensi yang besar," kata Rizki.
Bukan itu saja, imbuh Rizki, para pelancong dari negara tersebut memiliki kemampuan belanja besar. Hal ini akan berdampak pada geliat perekonomian di Sulut yang juga makin matang.
Baca juga: Polemik RKUHP, Kemenpar Sosialisasikan Turis Agar Tetap Berwisata ke Indonesia
“Mereka itu kan wisatawan yang berkualitas. Jepang dan Korea Selatan adalah turis yang menikmati hidup. Uang sudah tidak masalah lagi, sehingga aktualisasi diri dia hanya perlu mencari cerita hebat setiap tahunnya lewat berwisata,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan, Sulut akan berkembang menjadi hub pariwisata yang baik berkat rute baru tersebut.
Dengan hadirnya rute tersebut para wisman dapat menekan biaya dan waktu perjalanan. Karena biaya penerbangan relatif terjangkau, wisman diharapkan dapat memaksimalkan sisa dananya untuk pergi ke daerah lain.
"Kalau wisman Korsel ke Jakarta itu ongkosnya sudah Rp 12,5 juta, belum ke Manado. Tapi kalau dia dari Seoul dia ke Davao hanya Rp 3 juta, nanti dari Davao ke Manado dia pasang tarif Rp 2 juta. Jadi, hanya menghabiskan Rp 5 juta dia sudah sampai di Manado,” katanya.
Baca juga: Kemenpar Dinobatkan Jadi Kementerian Terfavorit di Media Online
Rencananya, penerbangan perdana rute Manado-Davao akan dilaksanakan, Jumat (27/9/2019). Pesawat yang digunakan adalah ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang.
"Garuda Indonesia medukung Sulut sebagai Pacific Gateway of Indonesia (gerbang Indonesia menuju Asia Pasifik). Kami sedang mempersiapkan penerbangan Garuda Manado-Davao dengan baik," kata Manager New Revenue Opportunity Garuda Indonesia Prasetyo Budi, Selasa (17/9/2019).
Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (25/9/2019), Prasetyo menjelaskan ada beberapa pertimbangan mengapa Garuda Indonesia tertarik mengoperasikan rute tersebut.
Pertama, ada potensi besar yang tumbuh di kedua kota, terutama Manado. Menurutnya, Manado saat ini berkembang menjadi destinasi unggulan yang luar biasa.
"Kedua, adanya KEK Likupang sebagai merupakan salah satu dari lima destinasi super prioritas," jelasnya.
Sementara itu, hadirnya rute penerbangan itu semakin membuat Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya gembira. Pasalnya, pertumbuhan pariwisata Sulut bakal lebih gemilang. Kunjungan wisman akan semakin deras mengalir ke Sulut berkat dukungan berbagai pihak.
"Spirit-nya menjadikan pariwisata sebagai leading sektor ekonomi bangsa. Spirit menjadikan Indonesia menjadi negara yang terbaik di industri pariwisata, itu kuncinya. Dukungan dari seluruh stakeholder untuk melakukan percepatan menjadikannya mudah dilakukan," kata Menpar.
Tidak hanya itu, status Sulut sebagai The Rising Star sektor pariwisata Indonesia pun dapat semakin kuat. Untuk diketahui, dalam empat tahun terakhir pariwisata Sulut tumbuh sebesar 6 kali lipat atau 600 persen.
“Begitu juga pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari 2 juta menjadi 4 juta, padahal di daerah lain hanya sekitar 5 sampai 10 persen. Saya yakin ini akan terus berkembang seiring hadirnya Likupang sebagai salah satu destinasi super prioritas," ucap Menpar.