KOMPAS.com - Peserta World Flower Council (WFC) Summit 2019 sudah sampai di Sekar Bumi Farm Gianyar, Bali. Sebanyak 300 peserta dari berbagai negara itu diajak menikmati keindahan Sekar Bumi Farm, Sabtu (21/9/2019).
"Kami sengaja mengajak mereka ke agrowisata ini karena keindahan tamannya luar biasa. Taman ini pun merupakan taman bunga Heliconia terbesar di Bali. Selain itu kami ingin menunjukkan jika Indonesia memiliki beragam koleksi tanaman bunga yang sudah tidak terbantahkan lagi kualitasnya," kata Chapter Leader World Flower Council Indonesia Maya Solichin, seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu.
Seluruh peserta tampak antusias melihat area perkebunan yang penuh dengan beragam bunga warna-warni tersebut. Apalagi suasana tempat ini cukup sejuk.
Keberadaan bunga warna-warni yang cantik, juga membuat peserta makin senang karena dapat jadi latar foto instagramable yang asyik.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, taman itu sudah lama dikenal sebagai perkebunan yang menjadi pemasok bunga potong untuk florist, restoran, serta hotel di Bali.
"Agrowisata kebun bunga yang berlokasi di Desa Karta ini memiliki area yang sangat luas, mencapai kurang lebih 15 hektare. Suasana di sini juga akan terasa begitu sejuk. Apalagi, kawasan ini merupakan dataran tinggi dengan ketinggian mencapai 700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dengan begitu, Anda akan menemukan suasana yang benar-benar segar," kata Rizki.
Hal itu diamini Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muhammad Ricky Fauziyani.
Secara total, kata Ricky, ada 200 jenis bunga yang dibudidayakan di Sekar Bumi Farm Desa Kerta. Dengan keragaman bunga yang begitu besar, tak heran kalau banyak yang terpesona dengan taman itu.
Selain pemandangan yang indah, tempat itu memiliki segudang program aktivitas edukasi. Pengelola tempat tersebut siap memberi pengetahuan kepada pengunjung informasi mengenai cara mengelola kebun bunga.
Biasanya programnya mulai dari cara penyemaian bunga, penanaman bunga, pemupukan, serta cara pemetikan yang benar.
Tidak hanya itu, pengunjung juga punya kesempatan untuk bisa belajar mengenai cara menyusun bunga dekoratif yang cantik. Pengunjung pun bisa pula menyaksikan aktivitas para petani secara langsung di area kebun.
Tak ketinggalan, semua juga bisa belajar mengenai cara irigasi tradisional di Bali yang dikenal dengan sebutan subak. Bahkan bisa sekalian membuat pupuk kompos.
"Sebagai destinasi agrowisata, Sekar Bumi Farm memiliki paket yang lengkap untuk memanjakan wisatawan. Selain itu juga sangat pas untuk para peserta WFC Summit 2019, makanya kami ajak mereka ke tempat ini," timpal Ricky.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan jika WFC Summit 2019 menjadi ajang untuk menunjukkan keberagaman serta keindahan flora yang dimiliki Indonesia. Sebagai negara tropis, keunggulan ini dapat menjadi peluang untuk mendulang wisatawan lebih banyak lagi.
"Para peserta yang berasal dari 5 benua ini menjadi corong marketing yang efektif bagi pariwisata Indonesia. Kunjungan mereka dapat menjadi sebuah cerita menarik yang akan tersampaikan ke luar,” ujar Arief Yahya.