KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meyakini event Sail Nias 2019 dapat menjadi momentum kemajuan sektor pariwisata di Kepulauan Nias.
Hal tersebut diutarakannya saat menghadiri puncak Sail Nias 2019 di Pelabuhan Baru Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (14/9/2019).
"Sail Nias 2019 merupakan event stategis bagi sektor pariwisata di Kepulauan Nias," ucap dia sesuai keterangan rilis yang Kompas.com terima, Minggu (15/9/2019).
Di dalam Sail Nias 2019 sendiri terdapat 11 kegiatan yang didukung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Baca juga: Perpaduan Apik Musik Jazz dan Matahari Terbit di MJDF 2019
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani, membenarkan hal tersebut.
Rizki pun menyebutkab 11 kegiatan itu, antara lain, Yacth Rally (12-16 Mei), Influencer Famtrip (2–4 September), Discover Influencer Famtrip (4-6 September), Beach Volley Ball International Tournament (3-6 September), dan Fishing International (4-6 September).
Kemudian Beach Run 10K (8 September), Festival Layang-layang & Final Aekhula Voice (8 September), Nias Pro International Surfing (10-15 September), International Seminar on Nias Heritage (11-12 September), Diplomatic Tour (13-15 September), dan terakhir Festival Budaya Kepulauan Batu (16 September).
"Kami (Kemenpar) berharap Sail Nias 2019 dapat meningkatkan pariwisata dan perekonomian masyarakat setempat. Di sini ada banyak kegiatan yang ditampilkan, sehingga potensi Nias dapat terangkat ke permukaan," ujar Rizki.
Baca juga: Punya Potensi, Kemenpar Dukung Peningkatan Sport Tourism Pulau Nias
Sebagai informasi, selain Menpar, sejumlah menteri Kabinet Kerja turut menyempatkan diri hadir dalam puncak Sail Nias 2019.
Di antaranya Menteri koordinasi (Menko) Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Menyikapi kegiatan ini, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan mengatakan sektor pariwisata merupakan pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Dirinya melihat, Kepulauan Nias merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi pariwisata sangat bagus.
Baca juga: Kemenpar Genjot Pengembangan 5 Destinasi Super Prioritas
Untuk it, ia mengimbau kepada Kemenpar agar gencar melakukan promosi.
"Seperti mendorong Danau Toba dan Nias menjadi satu paket wisata," papar Luhut.
Tak hanya itu, Luhut juga berharap keberadaan Desa Bawomataluo di Kabupaten Nias Selatan dapat menjadi warisan dunia.
Pasalnya, desa ini sudah menjadi ikon wisata budaya dan sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2017.
Baca juga: Malaysia Jadi Sasaran Empuk Pariwisata Indonesia
“Masyarakat Nias harus memiliki budaya ramah ke turis, sambut wisatawan dengan baik. Hospitality harus bagus. Sampah juga jangan ada lagi di laut, harus bebas dari plastik. Paling penting potensi pariwisata dan perikanan di Nias harus terus dijaga,” ungkap Luhut.
Selain deretan menteri Kabinet Kerja, pada puncak acara Sail Nias 2019 turut dihadiri Gubernur Sumut Edy Rahmayady, Bupati Nias Selatan Hilarius Duha, seluruh bupati dan wali kota di Pulau Nias.
Beberapa duta besar negara sahabat yang tengah mengikuti kegiatan diplomatic tour juga hadir di sana.