BOPDT Memeriksa Hak Masyarakat di Lahan Zona Otorita Danau Toba

Kompas.com - 13/09/2019, 14:37 WIB
Anissa Dea Widiarini,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) mengunjungi Dermaga Jety Samosir di kawasan Pantai Pasir Putih, Samosir, Sumut, Selasa (30/7/2019). Kedatangan Presiden itu untuk meninjau pengembangan wisata di kawasan Danau Toba yang akan dijadikan destinasi wisata berkelas dunia.ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) mengunjungi Dermaga Jety Samosir di kawasan Pantai Pasir Putih, Samosir, Sumut, Selasa (30/7/2019). Kedatangan Presiden itu untuk meninjau pengembangan wisata di kawasan Danau Toba yang akan dijadikan destinasi wisata berkelas dunia.

KOMPAS.com – Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo mengatakan, pihaknya telah melakukan penelaahan untuk hak-hak masyarakat yang ada di atas Lahan Zona Otorita Danau Toba, Sumatera Utara.

Penelaahan itu dilakukan oleh Tim Terpadu Penanggulangan Dampak Sosial Kemasyarakatan, yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Toba Samosir dengan melibatkan beberapa unsur.

“Salah satu tugas tim tersebut adalah melakukan pendataan, verifikasi, dan validasi tanaman tegakan milik masyarakat di atas lahan tersebut,” terang Arie dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (13/9/2019).

Karena sebelumnya, kata Arie, lahan itu merupakan lahan berstatus hutan yang sebagian besarnya ditanami tanaman budidaya milik masyarakat, seperti kopi.

Baca juga: 33 Destinasi Siap Dikembangkan di Danau Toba

Menurutnya, proses penghitungan jumlah tanaman untuk lahan 279 hektar (ha) itu telah dilakukan dan saat ini sedang memasuki tahap penilaian oleh konsultan penilai publik.

Selain itu, BOPDT bersama Pemerintah Kabupaten Toba Samosir telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebelum dimulainya pembangunan.

“Tadi pagi pukul 08.00 WIB bertempat di Kantor Kepala Desa Pardamean Sibisa, kami bersama Bupati, Camat Ajibata, dan Kepala Desa sudah bertemu dengan masyarakat pemilik tanaman yang terdampak pembangunan jalan ini,” imbuh dia.

Sementara itu, Arie juga membenarkan aksi unjuk rasa dan penolakan pembangunan dari sebagian masyarakat, yang mengatasnamakan masyarakat Sigapiton, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Mahasiswa Peduli Danau Toba Protes Pernyataan Gubernur Sumut soal Wisata Halal

Akan tetapi, menurut dia, suasana sudah membaik setelah dilakukan pendekatan persuasif dan pengerjaan dapat dilakukan.

Massa Aliansi Mahasiswa Peduli Danau membawa dan memainkan taganing dan sulim. Aksi mereka di depan kantor BPODT di Jalan Kapt. Pattimura ini untuk merespon pernyataan Gubernur Edy Rahmayadi tentang wacana wisata halal dan penertiban hewan berkaki empat (babi).KOMPAS.COM/DEWANTORO Massa Aliansi Mahasiswa Peduli Danau membawa dan memainkan taganing dan sulim. Aksi mereka di depan kantor BPODT di Jalan Kapt. Pattimura ini untuk merespon pernyataan Gubernur Edy Rahmayadi tentang wacana wisata halal dan penertiban hewan berkaki empat (babi).
“Unjuk rasa sah-sah saja dilakukan sebagai bagian dari demokrasi, tapi kami berharap dapat dilakukan dengan jalur yang benar. Kami menghimbau kepada masyarakat agar jangan mudah disusupi kepentingan kontraproduktif,” ucap Arie.

Pembangunan telah dimulai

Pembangunan infrastruktur di Lahan Zona Otorita Danau Toba sendiri telah dimulai, Kamis (12/9/2019). Dari lahan seluas 386,72 ha yang dialokasikan untuk pengembangan kawasan pariwisata, 279 ha sudah diterbitkan hak pengelolaan lahannya (HPL).

Arie menjelaskan, pembangunan tahap awal akses ke kawasan ini sepanjang 1,9 kilometer (km) itu sudah mengikuti ketentuan yang berlaku. Sementara itu, alokasi anggarannya berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca juga: Ibu-ibu Aksi Buka Baju, Demo soal Pengembangan Wisata Danau Toba

“Kami mulai pengerjaannya untuk membantu percepatan pengembangan destinasi super prioritas. Sejauh ini semua sudah dijalankan sesuai aturan,” papar Arie.

Menurutnya, lahan tersebut berstatus lahan negara yang sertifikat hak pengelolaannya diberikan kepada BOPDT. Tahap awal pembangunannya diarahkan ke sekitar Desa Pardamean Sibisa, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

Terkini Lainnya
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke