KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama berbagai instansi terkait terus melakukan pengembangan terhadap lima destinasi super prioritas Indonesia yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo.
Ada pun kelima destinasi itu adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
Daerah-daerah tersebut tengah didorong pengembangan infrastrukturnya agar bisa selesai pada 2020 mendatang. Presiden Jokowi menginginkan pembangunan tersebut dipercepat, sehingga dapat segera dipromosikan secara masif.
Untuk mencapai target itu, pemerintah menganggarkan dana Rp 6,5 triliun untuk 4 destinasi super prioritas. Dengan rincian, Danau Toba Rp 2,2 triliun, Borobudur Rp 2,1 triliun, Labuan Bajo Rp 6,3 triliun, dan Mandalika Rp 1,9 triliun.
Baca juga: Borobudur dan Kesiapannya Menjadi Destinasi Super Prioritas
Presiden juga meminta seluruh kementerian terkait agar memberikan dukungan penuh. Baik dalam hal yang berkaitan dengan kepemilikan tanah, maupun penghijauan kembali kawasan wisata, terutama di Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, dan Mandalika.
"Ini penting sekali. Kami harapkan betul-betul di akhir 2020 produk ini siap untuk dipromosikan secara besar-besaran. Kami harapkan infrastruktur pendukung baik airport, jalan menuju ke tempat-tempat yang telah dan akan dikembangkan ini betul-betul bisa memberikan dukungan baik bagi aktivitas wisata," kata Presiden Jokowi.
Hingga saat ini, pengembangan kelima destinasi super prioritas itu sudah menunjukan progres baik. Misalnya, berdirinya The Kaldera-Toba Nomadic Escape di lahan Zona Otorita Kabupaten Toba Samosir. Kemudian pada 10 Oktober 2019, akan berlangsung groundbreaking Glamping di area yang sama.
Sementara itu, untuk mendorong perkembangan wisata di Borobudur, pemerintah membangun Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo. Bandara ini telah melayani 66 penerbangan dengan kapasitas bandara mencapai 3 juta penumpang.
Baca juga: Borobudur dan Kesiapannya Menjadi Destinasi Super Prioritas
Untuk destinasi Mandalika, proses pengukuran topografi dan konstruksi buat pembangunan Sirkuit MotoGP akan dimulai pada Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada 2020.
Di destinasi Labuan Bajo, saat ini telah mencapai tahap finalisasi pembangunan hotel, marina, area komersial dan pelabuhan ferry.
Terakhir, pada Oktober 2019, pemerintah menargetkan percepatan penetapan Peraturan Pemerintah (PP) perihal KEK Pariwisata Likupang yang telah disepakati pada 27 Agustus 2019 lalu.
Upaya percepatan pengembangan destinasi super prioritas itu pun dibahas dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III, pada 10-11 September 2019, di Swisshotel Jakarta PIK Avenue, Jakarta.
Baca juga: Jadi Destinasi Super Prioritas, Kemenpar Terus Promosikan Labuan Bajo
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Rakornas dihadiri oleh beberapa Kementerian/Lembaga terkait, seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Hadir pula Kementerian Perhubungan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), dan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF).
“Ada beberapa pembahasan, seperti pengintegrasian dukungan Kementerian/Lembaga dalam pengembangan destinasi pariwisata super prioritas, bagaimana strategi pengembangannya. Ada juga program Quick Wins 2019 dan rencana pengembangan destinasi pariwisata super prioritas 2020,” katanya dalam rilis yang diterima Kompas.com Selasa (10/9/2019).
Ada pula, imbuh Arief, pembahasan mengenai dukungan aksesibilitas, konektivitas, serta pembahasan Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika.
Baca juga: Pengembangan Destinasi Super Prioritas Danau Toba Dipercepat
Menurut Menpar, peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM), masyarakat, dan industri pariwisata pun akan didiskusikan.
Dia berharap, kegiatan itu dapat menghasilkan rencana aksi kegiatan, penganggaran peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan daya saing industri (SMI).
"Terakhir adalah promosi atau pemasaran dengan penganggaran peningkatan promosi pariwisata dengan cara Branding, Advertising dan Selling (BAS),” pungkasnya.