Jokowi Pastikan Pengembangan Infrastruktur Borobudur Rampung Pada 2020

Kompas.com - 30/08/2019, 17:46 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Presiden Joko Widodo (pakai jaket merah) ditemani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan hasil Rapat Terbatas di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (30/8/2019). DOK. Humas Kementerian Pariwisata Presiden Joko Widodo (pakai jaket merah) ditemani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan hasil Rapat Terbatas di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (30/8/2019).


KOMPAS.com
- Presiden Joko Widodo ( Jokowi) memastikan pengembangan infrastruktur pariwisata di Kawasan Borobudur selesai pada 2020.

Jokowi mengungkapkan, pengembangan infrastruktur di Borobudur itu meliputi pelebaran jalan dan atraksi wisata, sehingga wisatawan bisa menikmati salah satu keajaiban dunia itu.

“Pembangunan ini adalah dalam rangka pengembangan destinasi destinasi super prioritas,” papar Presiden Jokowi saat Rapat Terbatas (Ratas) di kawasan Candi Borobudur, Jumat (30/8/2019).

Tak cuma itu, Jokowi mengatakan perlu ada jalan besar yang bisa mengantarkan wisatawan menuju langsung ke Borobudur.

Dengan adanya jalan itu para wisatawan bisa melihat dan merasakan eksotisme candi yang menjadi kebanggaan dunia tersebut.

“Jadi, dari jauh candinya sudah keliatan, jalan yang melingkari candi juga masih kurang besar. Kita ingin mengecek langsung kebutuhan yang ada di lapangan, sehingga akan betul-betul mendukung saat ada penambahan turis yang masuk. Borobudur siap untuk bisa melayani lebih baik para para wisatawan,” ungkap Presiden Jokowi.

Didukung Bandara YIA

Bukan tanpa alasan Jokowi ingin pengembangan infrastruktur di Kawasan Borobuduer rampung pada 2020. Ini karena pada tahun itu selesai pula pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA), sehingga memudahkan konektivitas bagi wisatawan

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (30/8/2019) dijelaskan, Bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I itu adalah pintu masuk utama menuju ke destinasi super prioritas Jogjakarta, Solo dan Semarang (Joglosemar). Setelah sebelumnya ada Bandara Adi Sucipto, Maguwo.

“Jadi nanti, setelah YIA beroperasi tinggal mengonektivitasikannya dengan berbagai moda transportasi menuju kawasan Joglosemar,” kata Jokowi.

Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, Selasa (7/5/2019).KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, Selasa (7/5/2019).
Perlu diketahui dalam setahun Bandara Adi Sucipto didatangi 8,4 juta penumpang, padahal kapasitas bandara ini hanya untuk 1,8 juta penumpang per tahun.

Maka dari itu, pembangunan YIA adalah sebagai solusi atas membludaknya penumpang yang datang ke Adi Sucipto, Maguwo.

Slot-nya besar, size-nya besar, pesawat berbadan lebar bisa take off dan landing. Ini menjadi kesempatan bagi kita untuk mengembangkan destinasi Borobudur yang lebih baik. Karena itu juga, perlu segera penataan fisiknya,” ujar Presiden Jokowi.

Selain kawasan Borobudur, Jokowi pun berharap pada 2020 semua pembangungan infrastuktur pariwisata di Indonesia harus sudah tuntas. 

"Dengan begitu, kita mampu melayani wisatawan yang datang ke tanah air,” kata Jokowi.

Menpar terkesan

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sangat terkesan atas komitmen Presiden Jokowi dalam menggarap produk pariwisata atau destinasi di Indonesia.

Ia merasa berkat komitmen kuat presiden menjadikan pariwisata sebagai sektor prioritas dan leading sector, kebijakan Kementerian Pariwisata didukung oleh Kementerian dan Lembaga lain.

“Inilah yang dinamakan Indonesia Incorporated! Saling support, untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata terbaik dunia,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Lebih lanjut Menpar mengatakan, kuatnya komitmen Jokowi tersebut mengingatkan dia akan teori pendulum. Dalam teori ini ketika CEO commitment-nya tinggi, maka pengembangan sektor pariwisata itu menjadi lebih mudah, lebih cepat dan lebih sukses. Begitupun sebaliknya.

“Maka saya berharap, daerah-daerah yang memiliki potensi wisata berkelas dunia, para pimpinan daerah atau CEO-nya perlu sejalan dengan Pak Presiden Jokowi. Menjadikan pariwisata sebagai lokomotif ekonomi bangsa ke depan,” kata Arief Yahya.

Terkini Lainnya
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun,  Begini Respons Menparekraf
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun, Begini Respons Menparekraf
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke