KOMPAS.com – Sebagai salah satu wilayah yang terletak di kawasan perbatasan, Kepulauan Riau (Kepri) memiliki peran penting bagi kemajuan pariwisata Indonesia.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) Rizki Handayani, Kepri didukung dengan amenitas, atraksi, serta aksesibilitas yang mumpuni, sehingga mampu menarik wisatawan mancanegara ( wisman).
"Kepri itu sangat luar biasa. Sektor pariwisatanya menunjukkan perkembangan pesat. Dengan peran serta semua pihak dalam menggelar atraksi yang berkelas tentu makin membuka pintu bagi wisman masuk,” ujar Rizki.
Imbasnya, kata dia, bukan saja terdongkraknya angka kunjungan wisata, tetapi juga kemajuan sektor ekonomi Kepri dari kepariwisataan.
Baca juga: 6 Wisata Kepulauan Riau, Kecantikannya Tak Perlu Diragukan
Dari sekian banyak pilihan destinasi wisata di Kepri, wilayah Bintan menjadi salah satu destinasi sport tourism unggulan Indonesia. Maka tak heran jika salah satu ajang triathlon paling menantang di Asia, Ironman 70.3, diselenggarakan di Bintan.
Kelapa Dinas Pariwisata (Kadispar) Bintan Wan Rudy Iskandar memprediksi, sebanyak 4.500 wisman serbu gelaran Ironman 2019. Menurutnya, kali ini peserta Ironman mencapai 1.200 orang dan mereka tidak datang sendirian.
“Keluarga mereka pun berbondong-bondong datang ke Bintan. Dengan keluarganya bisa 4.500 hingga 5.000 wisatawan jumlahnya. Makanya ini sebuah promosi yang sangat baik bagi destinasi Bintan dan beyond,” katanya.
Hal itu menjadi angin segar bagi sektor pariwisata Bintan. Selain dapat memperkuat posisi Bintan sebagai destinasi sport tourism kelas dunia, gelaran tersebut diharapkan dapat memenuhi kuota 20 persen dari perolehan wisman di Provinsi Kepri.
Baca juga: Siap-siap, Bintan Akan Kembali Gelar Triathlon Ironman 70.3
Untuk diketahui, Kepri memiliki target 1,4 juta kunjungan wisman sepanjang tahun 2019. Wan Rudy yakin, dengan ajang tersebut Bintan dapat memenuhi target wisman.
Saat ini sudah sampai 300.000 lebih wisman yang mengunjungi Bintan, kita akan kejar terus target yang ada," paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (25/8/2019).
Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event (CoE) Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan, nama besar Iron Man menjadi sebuah jaminan betapa event itu akan menarik.
"Itu yang membuat kami ada di sini, Iron Man adalah salah satu event di CoE Kemenpar. Dimana seluruh event yang masuk kita kurasi dengan sekuat tenaga,” ujar Esthy dalam dalam jumpa pers Ironman 2019 di Bintan Resort, Bintan, Kepri Sabtu (24/8/2019).
Baca juga: Menjelajahi Indahnya Kehidupan Bawah Laut di Pulau Bintan
Menurut dia, konten lokal serta kreativitas miliki acara tersebutlah yang membuat Ironman 2019 dapat masuk ke CoE Indonesia.
“Ada commercial dan communication di dalamnya. Memberikan dampak ekonomi yang luar biasa. Belum lagi dampak medianya yang hebat," kata Esthy.
Bagi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, ajang sport tourism, seperti Ironman 2019, memiliki dua dampak yaitu direct impact dan indirect impact. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi Kepri, khususnya Bintan.
“Iron Man ini semakin memperkuat posisi Bintan sebagai destinasi sport tourism kelas dunia. Trennya selalu meningkat. Bahkan menjadi junjungan perhelatan serupa di dunia. Selamat bertanding para atlet. Sukses selalu pariwisata Bintan," ujarnya.