Kemenpar Soroti Peluang Wisata di Kawasan Hutan Produksi Kepri

Kompas.com - 24/08/2019, 11:49 WIB
Mico Desrianto,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Bimbingan Teknis (Bimtek) Izin Usaha Penyedia Sarana Wisata Alam di Kawasan Hutan Produksi, di Swiss-Belhotel Harbour Bay, Batam, Kamis (21/8/2019).Dok. Humas Kementerian Pariwisata Bimbingan Teknis (Bimtek) Izin Usaha Penyedia Sarana Wisata Alam di Kawasan Hutan Produksi, di Swiss-Belhotel Harbour Bay, Batam, Kamis (21/8/2019).

KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menanggapi serius wacana pemanfaatan kawasan hutan produksi untuk wisata, khususnya di Kepulauan Riau (Kepri).

Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Ekowisata (TPPE) Kemenpar, David Makes, saat menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Izin Usaha Penyedia Sarana Wisata Alam di Kawasan Hutan Produksi, di Swiss-Belhotel Harbour Bay, Batam, Kamis (21/8/2019).

Menurutnya, kawasan hutan produksi Kepri memiliki letak yang strategis, sehingga pengembangan wisata alam di sana paling pesat.

"Kepri berbatasan langsung dengan tiga negara, yakni Singapura, Malaysia, dan Vietnam," ucap dia sesuai rilis yang Kompas.com terima, Sabtu (24/8/2019).

Baca juga: Pelaku Industri Pariwisata Bali Doakan Arief Yahya Kembali Jadi Menteri

Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Usaha Jasa Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wahyu Nurhidayat, mengatakan ada beberapa jenis usaha yang bisa dilakukan di sekitar kawasan hutan produksi.

Antara lain  jenis usahanya adalah pemanfaatan air, wisata alam, perlindungan keanekaragaman hayati, penyelamatan dan perlindungan lingkungan, serta penyerapan atau penyimpanan karbon dioksida.

Kegiatan tersebut, imbuh dia, tidak bersifat limitatif asalkan tetap menjaga keasrian alam.

Lebih jauh dirinya juga mempersilakan para investor untuk mengembangkan hutan untuk sektor pariwisata.

Baca juga: Ini Langkah Kemenpar Agar Wisata Belanja Dukung Pertumbuhan Ekonomi

“Sampai saat ini terdapat tujuh perusahaan yang telah memperoleh izin dari Gubernur, di antaranya lima di Kepri, satu Bangka Belitung, dan satu di Nusa Tenggara Barat," papar Wahyu.

Selain itu, Wahyu memaparkan sudah ada delapan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) yang telah mengembangkan wisata alam rintisan.

Yaitu KPHP Ladongi, KPHP Gunung Duren, KPHP Tabalong, dan KPHP Gula Raya. Kemudian KPHP Sawandori, KPHP Bacan, KPHP Sorong, dan KPH Manggarai Barat.

Namun diakuinya, Permen LHK No.P.49/Menlhk/Setjen/Kum.1/9/2017 tentang kerjasama pemanfaatan hutan pada KPH untuk jasa lingkungan menjadi tantangan terbesar.

Baca juga: Traditional Dress Experience Tawarkan Sensasi Jadi Raja Melayu Sehari

"Dibatasi hanya untuk 10 tahun, kurang menarik bagi investor. Selain itu SDM yang kompeten di bidang wisata alam juga terbatas" lanjut Wahyu.

Di sisi lain, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar, Ni Wayan Giri Adnyani, menyatakan perlu ada solusi untuk mengurai masalah tersebut.

Karena diakuinya investasi yang cukup besar amat diperlukan dalam pengembangan wisata alam.

"Perlu revisi Permen LHK No.P.49/2017 agar dapat memberikan waktu kerja sama minimal 20 tahun," terang dia.

Untuk mempermudah hal tersebut, lanjut dia, para stakeholder juga harus memahami proses perizinan agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan jasa lingkungan kawasan hutan produksi, sehingga dapat bermanfaat bagi negara dan masyarakat setempat.

Sekadar informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, sepanjang Januari hingga Juni 2019, terdapat 1.137.976 wisman yang berkunjung ke wilayah ini.

Adapun jumlah kunjungan wisman tersebut menempatkan Kepri di posisi kedua sebagai daerah dengan kunjungan wisman tertinggi di Indonesia, setelah Bali.

Terkini Lainnya
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke