Noken Raksasa Sepanjang 30 Meter Jadi Tas Terbesar di Dunia

Kompas.com - 09/08/2019, 09:21 WIB
Anissa Dea Widiarini,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah Noken sepanjang 30 meter dinobatkan sebagai tas Noken terbesar di dunia oleh Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).

Tas raksasa itu ditampilkan pada acara pembukaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) di Papua, Rabu (7/8/2019) lalu.

Noken merupakan sebuah tas multifungsi yang terbuat dari anyaman kulit kayu. Tas berbentuk mirip jala ini biasa disebut Su oleh Suku Hubula.

Bagi wanita Suku Hubula, Noken bagaikan rahim ke dua perempuan Papua. Sebabnya, di sana ada banyak sumber kehidupan, yang mudah didapat di Papua.

Baca juga: Apa Beda Noken Raja Ampat dengan Noken Wamena?

Noken adalah brangkas dan gudang hidup orang Papua. Di situ terdapat kekayaan peradaban yang membangun generasi Papua.

Pada 2012, Noken bahkan telah tercantum dalam Daftar UNESCO Warisan Budaya Tak Benda sebagai warisan budaya Indonesia.

Bagian hidup

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya Alpius Wetipo mengatakan jika Noken itu unik dan menarik. Sebuah hasil karya yang harus terus dipertahankan.

Menurutnya, keunikan Noken bagi Suku Hubula dapat terlihat dari proses pembuatannya. Semua dimulai dari perencanaan, pengumpulan bahan, proses pembuatan, dan bentuk. hingga penggunaannya.

"Kami suku Hubula itu biasa pakai Su atau Noken. Su itu bagian hidup dari orang Baliem pada umumnya pada khususnya di pegunungan tengah,” ucap Alpius.

Baca juga: Tak Sekadar untuk Bawa Barang, Ini Fungsi Noken di Papua

Su disebut bagian hidup dari orang Baliem, imbuh Alpius, karena biasa dipakai sebagai pakaian adat bagi kaum perempuan. Di samping itu, Su juga digunakan untuk keperluan adat, mulai dari mas kawin hingga bayar kepala kalau ada pembunuhan.

“Mau punya Su keren? Silahkan datang dan pilih sendiri di Lembah Baliem," kata Alpius dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (9/8/2019).

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berpendapat, Noken bukan sekadar tas tradisonal bagi masyarakat Suku Hubula, Lembah Baliem. Noken memiliki nilai budaya sangat tinggi bagi mereka.

Diminati wisatawan

"Nilai-nilai ini pun menarik bagi wisatawan. Sebagai sebuah karya, Noken pun dapat menjadi sebuah cinderamata yang keren untuk dibawa pulang,” ucap Menpar, Kamis (8/8).

Sebuah Noken sepanjang 30 meter dinobatkan sebagai tas Noken terbesar di dunia oleh Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI). Tas raksasa itu ditampilkan pada acara pembukaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) di Papua, Rabu (7/8/2019). Dok. Humas Kementerian Pariwisata Sebuah Noken sepanjang 30 meter dinobatkan sebagai tas Noken terbesar di dunia oleh Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI). Tas raksasa itu ditampilkan pada acara pembukaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) di Papua, Rabu (7/8/2019).

Dengan terus mendorong dan memperkenalkan Noken, Arief yakin hal itu dapat menjadi nilai lebih untuk mengangkat perekonomian masyarakat.

Baca juga: Akhir Pekan, Ada Pameran Foto dan Diskusi Lembah Baliem di Museum Nasional

Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event (CoE) Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) Esthy Reko Astuty mengatakan, Noken merupakan cinderamata khas Papua yang sudah dikenal wisatawan. Kebesaran nama Noken membuat tas ini sangat diburu wisatawan.

"Saya yakin dengan berhasilnya FBLB memecahkan rekor MURI Noken terbesar di dunia, nama Noken makin melambung tinggi," kata Esthy.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, yang datang langsung menyaksikan perhelatan FBLB pun, sangat mengagumi keindahan Noken Suku Hubula.

Rizki mengatakan, Noken karya orang Baliem begitu fashionable karena corak dan warna yang dinamis. Menurutnya, karya ini harus terus didorong agar makin mendunia.

Baca juga: Asita Papua Beri Masukan untuk Festival Lembah Baliem 2019

"Saya sangat kagum dengan Noken yang merupakan karya orisinil luar biasa mama-mama Papua. Warnanya eye catching. Indah dari bahan alami. Sangat cantik,” ucap Rizki.

Menurut dia, Noken memiliki desainnya luar biasa dan fungsinya pun dipikirkan. Noken dikenakan di kepala agar tangan pemakainya bisa leluasa bergerak dan bekerja.

“Dengan begitu, pemakainya pun bijaksana karena dapat mengukur barang yang dibawanya," pungkasnya.

Untuk diketahui, FBLB memiliki fungsi penting bagi Papua. Bukan hanya menjadi atraksi wisata memikat, tetapi sebagai penjaga nilai budaya. Lebih jauh, FBLB memiliki fungsi strategis mempromosikan Papua secara utuh.

Terkini Lainnya
Menpar Imbau Pengelola Destinasi Wisata Patuhi Aturan Perizinan

Menpar Imbau Pengelola Destinasi Wisata Patuhi Aturan Perizinan

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kinerja Pariwisata Indonesia 2024 Positif, Sumbang Devisa 12,63 Miliar Dollar AS hingga Raih 67 Penghargaan

Kinerja Pariwisata Indonesia 2024 Positif, Sumbang Devisa 12,63 Miliar Dollar AS hingga Raih 67 Penghargaan

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Cocok untuk Libur Akhir Tahun, Pantai Kelingking Jadi Pantai Terbaik di Asia pada 2024 

Cocok untuk Libur Akhir Tahun, Pantai Kelingking Jadi Pantai Terbaik di Asia pada 2024 

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Akhir Tahun di Borobudur, Ini Cara Beli Tiketnya

Libur Akhir Tahun di Borobudur, Ini Cara Beli Tiketnya

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bali Dipilih sebagai Tempat Favorit Wisatawan, Cocok Jadi Tempat Libur Akhir Tahun

Bali Dipilih sebagai Tempat Favorit Wisatawan, Cocok Jadi Tempat Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bingung Cari Destinasi Wisata Akhir Tahun? Coba Kunjungi Pantai Pasir Timbul Mansuar di Raja Ampat

Bingung Cari Destinasi Wisata Akhir Tahun? Coba Kunjungi Pantai Pasir Timbul Mansuar di Raja Ampat

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bali Destinasi Honeymoon Terbaik 2024, Tempat Tepat Pasutri Habiskan Libur Akhir Tahun

Bali Destinasi Honeymoon Terbaik 2024, Tempat Tepat Pasutri Habiskan Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Nikmati Liburan Akhir Tahun di Berbagai Destinasi Wisata Gratis Kota Paris Van Java

Nikmati Liburan Akhir Tahun di Berbagai Destinasi Wisata Gratis Kota Paris Van Java

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Masuk Daftar Kota Terbaik Dikunjungi 2024, Jakarta Punya Destinasi Menarik untuk Libur Akhir Tahun

Masuk Daftar Kota Terbaik Dikunjungi 2024, Jakarta Punya Destinasi Menarik untuk Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Sumba Jadi Destinasi Terbaik Dikunjungi 2024, Tempat Tepat untuk Libur Akhir Tahun 

Sumba Jadi Destinasi Terbaik Dikunjungi 2024, Tempat Tepat untuk Libur Akhir Tahun 

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah

Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi

Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru

6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati

5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke