KOMPAS.com – Banggai memiliki kekayaan alam laut luar biasa. Begitu banyak spot diving yang bisa dinikmati wisatawan, apalagi lautnya yang bersih terjaga.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat pembukaan Festival Pulo Dua 2019 yang digelar pada tanggal 25 hingga 28 Juli 2019 di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Susi mengakui, dirinya telah tiga kali berkunjung ke Banggai dan senang mengetahui terumbu karang di sana terjaga dengan baik.
Ia lantas berpesan agar masyarakat, khususnya para nelayan, untuk menjaga habitat dengan tidak mencari ikan dengan troll, portas, dan dinamit.
Baca juga: Menteri Susi: Jaga Pulo Dua, Jangan Sampai Jatuh ke Asing
"Inilah yang membuat wisatawan mancanegara tertarik berkunjung ke sini," ujar Susi dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu (28/7/2019).
Staff Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multi Kultural Esthy Reko Astuti turut mengungkapkan hal senada.
Bahkan, terkait Festival Pulo Dua 2019, Banggai adalah sebuah paket lengkap wisata alam. Mulai dari keindahan pantai dan bawah lautnya, hingga wilayah pegunungan yang banyak belum dieksplor secara maksimal.
“ Jika potensi ini dieksplore dan mampu menyedot wisatawan mancanegara, maka ekonomi masyarakatnya juga bisa terdongkrak," tutur Eshty.
Baca juga: Suka Mancing? September 2019 Ada Mancing Kelas Dunia di Banggai
Kemeriahan begitu terasa ketika pembukaan festival dimulai dengan penampilan tarian Sakisi Suku Saluwang.
Setelah itu, dilanjutkan dengan tarian kolosal Mampo Saangu Tanga Mombulakon Tano, yang memiliki filosofi menyatukan masyarakat untuk membangun daerahnya.
Tak hanya menyuguhkan tari daerah setempat, pembukaan juga menampilkan fashion show dengan kostum yang menggambarkan kekayaan laut dan hasil bumi Banggai.
Suksesnya acara tersebut, pun diapresiasi oleh Eshty. Ia memuji kerja Bupati Banggai Herwin Yatim beserta jajarannya yang telah mengangkat pariwisata Banggai lewat Festival Pulo Dua.
Baca juga: Ayo ke Festival Pulo Dua, Surga Traveller di Lokasi Bekas Perang
Padahal, diungkap Esthy, tidak mudah untuk bisa menembus 100 Calender of Event Kemenpar.
"Ada beberapa kriteria yang dinilai antara lain atraksi budaya yang ditampilkan dilihat dari sisi kreativitas, inovatif, media velue, inspiratif dan lain-lain. Selain itu kami juga melibatkan kurator budaya yang juga ikut menilainya," kata Eshty.
Di lain sisi, Herwin Yatim mengatakan pihaknya berterima kasih kepada Kemenpar yang telah memasukan Festival Pulo Dua dalam 100 Calender Of Event.
Ia berjanji akan terus rajin mempromosikan daerahnya agar bisa menjadi tujuan wisata dunia, sehingga nantinya berefek pada meningkatnya kesejahteraan masyarakatnya.
"Karena tujuan kami apalagi kalau bukan untuk kesejahteraan rakyat. Karena golnya dari pariwisata adalah meningkatkan perekonomian rakyat," pungkas Herwin.