KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau ( Kepri) Buralimar mengatakan tak lengkap rasanya berlibur ke Anambas, Kepri, tanpa membawa pulang Kain Cual.
Hal tersebut diungkapkan Buralimar saat mengikuti Festival Padang Melang 2019 yang berlangsung di Pantai Padang Melang 17 hingga 20 Juli 2019.
“Cual menjadi salah satu kekayaan Anambas. Motifnya unik dan sangat khas. Secara histori juga sangat kuat," ucap dia sesuai keterangan rilis yang Kompas.com terima, Jumat (19/7/2019).
Diperkirakan sudah ada sejak tahun 1863, Kain Cual Anambas ini punya banyak motif dengan beragam filosofi yang dimilikinya.
Baca juga: Hadapi Era Industri 4.0, Kemenpar Akan Tingkatkan SDM Pariwisata
Motif yang dimaksud antara lain Sampan Layar, Bulan Purnama, Padang Terbakar, Pucuk Pisang, dan Tudung Saji.
"Cual berasal dari kata belacu dijual, semuanya mencerminkan kekayaan budaya dan alam di Anambas," papar Buralimar.
Menariknya, proses pembuatan kelima motif itu dilakukan secara berbeda dan tradisional.
Benangnya dibuat dari beberapa bahan alternatif, seperti kapas, katun, lalu dibuat juga dari benang belacu.
Baca juga: Masuk 10 Destinasi Bali Baru, Kemenpar Terus Gali Potensi Danau Toba
"Pewarnaannya juga dilakukan secara alami. Celupannya memakai bahan baku akar Kayu Samak," jelas Buralimar.
Kain Cual Anambas dibanderol dengan harga beragam. Untuk kain Cual jenis tenunan, dihargai Rp2 Juta hingga Rp4 Juta.
Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menegaskan, dengan tersedianya Kain Cual di Festival Padang Melang 2019 membuat pilihan wisata belanja makin beragam.
”Wisatawan juga dijamin puas karena motif uniknya, karena para pengrajin Kain Cual Anambas selalu memperhatikan kualitas,” tutup Arief.