Perihal Wisata Halal di Banyuwangi, Guru Besar Pariwisata Ini Berikan Penjelasan

Kompas.com - 02/07/2019, 12:31 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali, I Gde Pitana, menjelaskan konsep pariwisata halalDok. Humas Kementerian Pariwisata Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali, I Gde Pitana, menjelaskan konsep pariwisata halal

 

KOMPAS.com - Baru-baru ini muncul perdebatan dikalangan warganet perihal wacana pengembangan pariwisata halal di Banyuwangi.

Bagi mereka yang kontra, wacana tersebut dinilai hanya ikut-ikutan konsep yang terdapat pada negara di Timur Tengah. Namun, Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali, I Gde Pitana, memiliki pemahaman yang berbeda.

Pengembangan pariwisata halal, menurut Pitana, tak jauh berbeda dengan pengembangan wisata kuliner dan sejenisnya, dalam istilah pariwisata biasa disebut extended product.

“Sama seperti program pariwisata lainnya, pariwisata halal berorientasi ke pasar. Hal tersebut jelas tidak bertentangan dengan etika, undang-undang, ataupun agama,” papar Pitana di Jakarta sesuai keterangan tertulis, Selasa (2/7/2019).

Baca jugaIndonesia Bisa Kalahkan Malaysia Jadi Destinasi Wisata Halal Nomor 1 di Dunia, asal...

Pitana memberikan contoh saat rombongan Raja Salman berlibur ke Bali. Meski tidak mencari wisata halal, orang nomor satu di Arab Saudi tersebut tentu membutuhkan hal-hal yang tidak bertentangan dengan keyakinannya.

"Jika ada wisatawan yang butuh makanan halal, tentu harus disiapkan,” ucap dia.

Sama halnya di Banyuwangi, dengan adanya wacana pengembangan wisata halal tidak membuat kota bahari tersebut menjadi destinasi wisata yang menyediakan seluruhnya produk halal.

"Tetapi Banyuwangi akan memiliki extended product berupa pariwisata halal,” jelas Pitana.

Baca jugaDapat Restu, Menpar Siap Rencanakan Pengembangan Wisata Halal

Tak lupa, Pitana juga menjelaskan jika program pariwisata halal dan sejenis merupakan wujud permintaan pasar yang tinggi serta menimbang potensi lokasinya.

"Sebagai destinasi tentu tidak boleh memaksakan satu produk saja, tapi harus merangkul semua pasar," tutup Pitana.

Terkini Lainnya
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun,  Begini Respons Menparekraf
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun, Begini Respons Menparekraf
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke