KOMPAS.com – Sebanyak delapan influencer asal Timur Tengah menjelajahi berbagai destinasi wisata di Bandung dan Bali selama 9 hari, yakni mulai dari 13-21 Juni 2019. Mereka diajak menikmati keindahan Indonesia oleh pihak Kementerian Pariwisata.
Pada tanggal 14-17 Juni, delapan influencer tersebut menikmati berbagai wisata khas Bandung. Para peserta diajak menikmati pertunjukan kebudayaan tradisional di Saung Angklung Mang Udjo, mengunjungi Maribaya Lodge, Sari Ater, hingga mencoba beberapa wahana di Trans Studio Bandung.
Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Pemasaran II Regional III Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) Sigit Witjaksono menambahkan, peserta juga melakukan beberapa aktivitas di Dusun Bambu seperti menembak, memanah, menginap di Glamour Camping (Glamping).
“Di Bandung peserta diperkenalkan dengan Glamour Camping yang memang menjadi primadona baru di Bandung. Meski berkemah namun fasilitas yang ditawarkan lengkap sehingga peserta akan tetap nyaman” ujar Sigit dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (22/9/2019).
Sementara itu, di Bali delapan influencer, yang tergabung dalam grup Tourism Lovers itu, merasakan pengalaman berkendara dengan VW Safari Car, menunggang kuda di daerah Ubud, rafting di Sungai Ayung, dan berwisata di Tegalalang.
Setelahnya, para influencer diajak melihat proses pembuatan kopi luwak, menikmati spa khas bali, water sport di Tanjung Benoa, dan mencoba aktivitas 5GX Bali Reverse Bungy.
“Selain menikmati berbagai aktivitas di destinasi wisata Bandung dan Bali, peserta Fam Trip juga diajak untuk menikmati kuliner khas dari Indonesia seperti sate, rendang, bebek, sayur asem,” lanjut Sigit.
Program Famtrip
Kunjungan delapan influencer asal Timur Tengah itu bukan tanpa alasan. Mereka sengaja diundang oleh Kemenpar untuk mengikuti Familiarization Trip (Famtrip) yang bekerja sama dengan Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Arab Saudi.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya, Famtrip dengan mengudang influencer ini menjadi program promosi yang efektif. Sebab, sebagian besar masyarakat Arab Saudi sangat aktif bersosial media, seperti, Snapchat, Instagram, Facebook, dan Youtube.
"Diharapkan influencer ini dapat memberikan pengaruh dan menjadi rujukan masyarakat Arab Saudi dalam menentukan pilihan destinasi untuk berlibur. Kami pikat dengan keindahan alam dan budaya Bandung dan Bali," ujar Nia.
Terkait pemilihan destinasi, menurut Nia, Bandung dan Bali dinilai cocok dengan karakter wisatawan asal Arab Saudi. Mereka menyukai keindahan alam hijau dan dingin, serta suasana pantai.
“Kedua destinasi sudah dikenal dan disukai oleh masyarakat Arab Saudi. Famtrip ini akan memperkenalkan atraksi-atraksi baru. Dengan begitu, diharapkan akan memberikan lebih banyak pilihan baik untuk segmen keluarga dan anak muda Arab Saudi” terangnya.
Menurut Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Arab Saudi merupakan pasar potensial yang perlu untuk ditingkatkan. Walaupun secara jumlah tidak sebanyak wisatawan mancanegara (wisman) asal India atau China, tetap berdampak pada perolehan devisa negara.
"Sebab, long of stay serta spending money wisman Arab Saudi sangat besar, sehingga berdampak pada perolehan devisa negara dan perekonomian masyarakat secara langsung," kata Menpar.
Arief menjelaskan, tahun 2019 target wisman Arab Saudi mengalami peningkatan 23 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu menjadi 200 ribu wisman.
Dia berharap, dengan berbagai promosi yang dilakukan, termasuk Famtrip Influencer Arab Saudi, target wisman Arab Saudi dapat tercapai.
"Ini momentum yang baik untuk bisa meraih pasar Arab Saudi. Famtrip ini menjadi informasi dan referensi bagi wisman Arab Saudi dalam mencari alternatif tujuan wisata," pungkas Arief.