KOMPAS.com - Umumnya sumber air panas alami berasal dari gunung berapi, namun tidak dengan di Skouw.
Di wilayah perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea (PNG) ini terdapat wisata air panas bernama Catta, meski di sekitar wilayah Skouw tidak memiliki gunung berapi.
"Catta berbeda karena menawarkan pengalaman baru bagi wisatawan, sangat eksotis," ujar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Ricky Fauziyani sesuai rilis yang Kompas.com terima, Rabu (19/6/2019).
Menilik asal usulnya, dari berbagai hasil penelitian menyebutkan jika terdapat dua teori yang melatarbelakangi munculnya air panas Catta.
Pertama, air panas muncul akibat reaksi patahan atau sesar bumi, efek ini ditimbulkan dari Sesar Jayapura yang melintasi Kota Jayapura. Kedua diperkirakan karena aktivitas gunung berapi di wilayah Papua Nugini.
Jika tertarik berkunjung, Catta berlokasi 8 kilometer (km) dari Kampung Mosso. Anda bisa berjalan kaki selama kurang lebih 3 jam dari kampung tersebut sampai ke lokasi.
Meski medan perjalanan terbilang sulit, namun Ricky memastikan jika sepanjang perjalanan disuguhi pemandangan eksotis khas Bumi Cenderawasih.
"Udaranya sejuk khas hutan tropis, terdapat panorama bebukitan, sungai yang jernih, dan ditemani aneka suara burung yang merdu," terang Ricky.
Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, mengimbau kepada wisatawan untuk mencoba destinasi yang satu ini.
Terlebih sebentar lagi di wilayah tersebut akan diadakan Festival Crossborder Skouw dari 20 hingga 22 Juni 2019.
"Kami yakin destinasi Catta akan mendapat perhatian atau branding yang besar pada event Festival Crossborder Skouw 2019," papar Menpar Arief.