Kemenpar Ajak Warga Sekitar Danau Toba Tingkatkan Layanan Pariwisata

Kompas.com - 14/06/2019, 12:57 WIB
Hotria Mariana,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

Sejumlah bantuan diserahkan oleh Kementerian Pariwisata dalam acara Workshop Homestay dan Desa Wisata di Balai Desa Silalahi II, Dairi, Sumatera Utara, Kamis (13/6/2019).Dok. Kemenpar Sejumlah bantuan diserahkan oleh Kementerian Pariwisata dalam acara Workshop Homestay dan Desa Wisata di Balai Desa Silalahi II, Dairi, Sumatera Utara, Kamis (13/6/2019).

KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) memberikan bantuan untuk pemilik homestay yang terletak di Desa Wisata Silalahi I dan Silalahi II, Dairi, Sumatera Utara.

Bantuan tersebut diserahkan bersamaan dengan diadakannya Workshop Homestay dan Desa Wisata di Balai Desa Silalahi II, Kamis (13/6/2019).

Adapun bantuan yang diberikan berjumlah 10 paket untuk masing-masing desa wisata. Satu paket bantuan terdiri dari 1 spring bed, 2 bantal, 2 guling, 1 seprai, 1 bed cover, dan 1 buku tamu.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar, Lokot Ahmad Enda berharap bantuan itu dapat membantu pengembangan homestay.

"Semoga bantuan yang kami berikan bisa dimanfaatkan dengan baik dan dapat membantu perkembangan Desa Wisata di kawasan Danau Toba agar lebih baik lagi dan semakin ramai," kata Lokot dalam pernyataan tertulis, Jumat (14/6/2019).

Sementara itu, Kepala Sub Bidang (Kasubid) Destinasi Area I B Kemenpar Andhy Marpaung yang saat itu turut hadir menambahkan, bantuan tersebut merupakan stimulus.

Pemerintah akan mengevaluasi program bantuan tersebut. Dengan begitu, Kemenpar bisa menentukan bantuan apa lagi yang tepat diberikan.

"Kita ingin membantu tempat tidur homestay di sini harus sesuai standar dulu. Nanti kita lihat perkembangannya, apa yang bisa diberikan lagi," kata Andhy.

Ia juga berharap kedua desa wisata Silalahi ini dapat dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga ada yang mengatur penempatan kamar yang akan digunakan wisatawan.

Pasalnya, BUMDes memiliki fungsi salah satunya sebagai tenaga pemasaran.

"Dengan diatur BUMDes akan terjadi pemerataan. Semua kamar akan terisi walau secara bergantian. BUMDes juga bisa bekerja sama dengan masyaakat membuat paket makan untuk para tamu yang datang, sehingga dampak perekonomian makin besar dirasakan," jelas Andhy.

Pemberdayaan Desa Silalahi

Bukan tanpa sebab Kemenpar mengadakan workshop dan memberikan bantuan untuk kedua Desa Wisata Silalahi.

Menurut Lokot, masyarakat pengelola homestay masih belum memahami bagaimana memperlakukan wisatawan yang datang.

Padahal, Desa Wisata Silalahi memiliki keunggulan karena berdekatan langsung dengan Danau Toba.

" Wisatawan yang menginap di hotel itu berbeda dengan yang menginap di homestay. Bila di hotel wisatawan ingin privasi dan dilayani, wisatawan menginap di homestay ingin berbaur dengan masyarakat sehingga kebersihan menjadi sangat penting," ujar Lokot.

Bukan hanya lingkungan homestay saja, ia meminta masyarakat memperhatikan kebersihan danau dan sekitarnya, sehingga wisatawan bisa menikmati Danau Toba dengan puas.

"Contohnya keberadaan keramba ikan. Itu sebaiknya dipindahkan ke lokasi danau yang tidak didatangi wisatawan. Sampah-sampah di sekitar Danau juga harus selalu dibersihkan," ujar dia.

Wisatawan yang menginap di homestay ingin mengetahui kearifan lokal dan cerita-cerita (storytelling) masyarakat sekitar, baik itu budaya maupun kuliner.

"Di Silalahi ini, bisa dibuatkan storytelling tentang sejarah asal nama Silalahisabungan, mengapa namanya Tao Silalahi, dll. Sementara, untuk makanan khas yang bisa ditonjolkan yaitu Mangga Silalahi," ujar dia.

Sekadar informasi, Mangga Silalahi dapat langsung dikonsumsi bersamaan dengan kulitnya yang konon memiliki banyak khasiat untuk kesehatan.

Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Dairi, Marulak Situmorang mengapresiasi bantuan dari Kemenpar tersebut.

Menurut dia, program Kemenpar itu memang sangat dibutuhkan pelaku homestay di Desa Silalahi.

"Kegiatan usaha homestay di sini memang belum lama, sehingga masih dibutuhkan banyak bimbingan. Terima kasih banyak kepada Kemenpar yang tak bosan-bosannya memberikan arahan dan bantuan kepada pelaku homestay." ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, homestay menjadi perhatian Kemenpar.

Arief menambahkan, pariwisata sekitar Danau Toba semakin tumbuh ke arah yang lebih baik, sehingga ia berharap para pelaku homestay dapat mengakses modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pariwisata karena ada banyak value yang diperoleh masyarakat.

"Kami juga tetap memperhatikan homestay-homestay yang ada di sekitar Danau Toba. Sebab, kawasan destinasi ini terus tumbuh dengan pergerakan wisatawan sangat kompetitif. Aspek amenitas harus dikuatkan.” kata Arief Yahya.

 

Terkini Lainnya
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke