KOMPAS.com - Hamparan pasir putih lembut, deretan batu karang di sepanjang garis pantai, hingga air laut berwarna kebiruan.
Itulah gambaran pesona yang dimiliki Pantai Dato. Pantai kebanggaan warga Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Sepanjang garis Pantai Dato merupakan rumah bagi berbagai jenis kepiting dan kerang. Selain itu, perairan lepas pantainya pun relatif tenang.
Dengan semua kelebihan yang dimiliki, pantai ini cocok untuk segala jenis wisata pantai, seperti bermain pasir, memancing, hingga berenang.
Pemilik hobi snorkeling dan menyelam juga akan dimanjakan oleh Pantai Dato. Sebab, kondisi bawah laut pantai ini masih terjaga baik dengan terumbu karang alami.
Baca juga: Pantai Bara, Tempat Menyepi di Ujung Tanjung Bira
Berbagai ikan warna-warni dan penghuni laut lainnya juga dapat dengan mudah ditemukan.
"Pantai ini masih alami dan terjaga dengan baik, sehingga menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Terutama pada hari-hari libur," ucap Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Kadisbudpar) Majene Andi Beda Basharoe, Rabu (12/9/2019).
Faslitas penunjang lainnya, seperti rumah makan, juga sudah dimiliki.
Di sini terdapat sejumlah pedagang yang menawarkan aneka macam kuliner dengan menu tradisional Majene dengan harga bersahabat.
Sebagai pantai yang masih jauh dari sorotan, Pantai Dato dinilai memiliki potensi luar biasa dan layak menjadi rujukan baru bagi wisatawan.
"Potensinya bukan saja dari destinasi alam, tetapi juga destinasi sejarah dan budaya. Namun, saat ini masih terbatas kunjungan wisatawan lokal dari Majene dan sekitarnya," terang Kepala Subbidang (Kasubbid) Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Majene Irwan Susanto.
Akan tetapi, menurut Irwan, dampak dari hadirnya wisatawan lokal cukup bisa membantu membangun ekonomi masyarakat sekitar.
Ke depannya, dia berharap semakin banyak wisatawan luar datang dan berkunjung ke Pantai Dato dan destinasi wisata lain di Majene agar perekonomian warga semakin berkembang.
Baca juga: 5 Pantai Ramah Buat Surfer Pemula di Bali
Hal senada disampaikan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) Muh. Ricky Fauziyani.
Menurutnya, potensi besar Pantai Dato layaknya permata yang siap dipoles. Kemenpar pun berkomitmen untuk terus mempromosikannya diberbagai kesempatan.
"Yang penting jangan ragu untuk berkoordinasi terus dengan pusat. Kami pasti akan membantu daerah-daerah yang serius mengembangkan pariwisatanya," ucap Ricky dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (13/9/2019).
Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menilai Pantai Dato sudah memiliki faktor penunjang yang baik. Misalnya, terdapat Bandara Tampa Padang di Mamuju untuk mempermudah aksesnya.
"Konsepnya selalu sama, 3A. Aksesnya baik, amenitasnya baik. Tinggal terus menghadirkan atraksi berkelas dunia untuk mengundang wisatawan datang," pungkas Arief.