4 Strategi Kemenpar untuk Tingkatkan Kunjungan Wisman

Kompas.com - 11/06/2019, 10:23 WIB
Anissa Dea Widiarini,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Wisatawan mancanegara berswafoto di Wisata Alam Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/2/2019). Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan sebanyak 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2019.ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI Wisatawan mancanegara berswafoto di Wisata Alam Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/2/2019). Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan sebanyak 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2019.

KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) April 2019 sebesar 1,3 juta atau turun 2,7 persen dibandingkan Maret 2019. 

Secara kumulatif, sejak Januari-April 2019 jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 5,12 juta atau tumbuh 3,22 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Menurut Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, angka tersebut masih berada di bawah angka psikologis wisman Indonesia. 

"Angka 1,3 juta ini tidak bagus karena angka psikologis kita 1,5 juta perbulan atau 18 juta wisman pada akhir tahun," kata Arief di Jakarta. 

Menpar sendiri mengatakan itu dalam acara Halal Bi Halal 1440 H/2019 M bersama keluarga besar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kemenpar, Senin (10/6/2019).

Baca jugaTargetkan Kunjungan 18 Juta Wisman, Menpar Beberkan Strateginya

Lebih lanjut ia menyatakan, untuk mencapai target wisman tahun ini, Kemenpar bersama pelaku bisnis pariwisata akan menjalankan 4 strategi utama dari 9 strategi yang telah disiapkan.

Adapun 4 strategi itu, yaitu border tourism, hot deals, tourism hub, dan low cost carrier terminal ( LCCT). 

Strategi border tourism, kata Menpar, mengandalkan kekuatan proximity (kedekatan jarak dan emosional). Strategi ini banyak dilakukan negara-negara Eropa dan Asia Tenggara, seperti Malaysia. 

Malaysia, misalnya, kunjungan 60-70 persen wismannya berasal dari border tourism. Sementara itu, Prancis dan Spanyol jumlahnya di atas 80 persen. Sebab, secara natural wisman  Eropa yang berkunjung ke sana adalah wisatawan overland.

Program hot deals dilakukan dengan memberikan diskon besar-besaran untuk menarik kunjungan wisman saat low season tahun ini. Menurut Arief, Kemenpar berharap strategi ini akan menghasilkan 2 hingga 2,5 juta wisman. 

Baca jugaMenpar: “Cross Border Tourism” Tak Sekadar Tingkatkan Kunjungan Wisman

Sementara itu, tahun lalu program hot deals mampu menjual 700.000 paket. Kepulauan Riau (Kepri) menjadi penyumbag terbesar sebanyak 20 persen. 

Menpar menjelaskan, untuk program tourism hub akan dilakukan melalui Singapura dan Kuala Lumpur (Malaysia). Program ini menjadi solusi terkait  penerbangan langsung (direct flight) yang sulit dilakukan dan membutuhkan waktu relatif lama. 

Petugas memeriksa tiket pesawat penumpang di Low Cost Carrier Terminal (LCCT) atau Terminal khusus penerbangan maskapai berbiaya rendah usai peresmian operasionalnya di Terminal 2 F Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (1/5/2019). Dengan hadirnya terminal khusus penerbangan berbiaya rendah tersebut diharapkan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia serta konektivitas penerbangan di seluruh Indonesia.ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL Petugas memeriksa tiket pesawat penumpang di Low Cost Carrier Terminal (LCCT) atau Terminal khusus penerbangan maskapai berbiaya rendah usai peresmian operasionalnya di Terminal 2 F Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (1/5/2019). Dengan hadirnya terminal khusus penerbangan berbiaya rendah tersebut diharapkan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia serta konektivitas penerbangan di seluruh Indonesia.
Dia mencontohkan, direct flight dari Mumbai, India ke Bali hanya melayani 3 kali penerbangan per minggu. Sementara, penerbangan dari india ke Singapura mencapai 70 kali per minggu atau 10 kali per hari. Begitu juga dengan Kuala Lumpur.

"Ada jutaan turis India dan Tiongkok yang singgah di Singapura maupun Kuala Lumpur. Melalui travel agent di sana kami akan mempengaruhi mereka untuk melanjutkan liburan ke Indonesia," terang Arief dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (11/6/2019). 

Terakhir, program low cost carrier terminal (LCCT) yang menjadi senjata utama dalam upaya mencapai target kunjungan wisman tahun ini. 

Baca jugaMenpar Berharap LCCT Bandara Soekarno-Hatta Datangkan 2 Juta Wisman

Berdasarkan catatan Kemenpar, sebesar 55 persen kunjungan wisman tahun 2017 menggunakan full service carrier (FSC). Sisanya menggunakan low cost carrier ( LCC).

Namun, ternyata pertumbuhan FSC rata-rata di bawah 5 persen, sedangkan rata-rata pertumbuhan LCC mencapai 21 persen.

Untuk itu, terminal LCC sangat dibutuhkan guna meningkatkan angka kunjungan wisman LCC. Saat ini, sudah ada 1 terminal LCCT di Bandara Soekarno-Hatta. 

"Per 1 Mei 2019 lalu, Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta resmi menjadi LCCT. Kami harapkan akan terjadi lonjakan 1 juta wisman," pungkas Arief. 

Terkini Lainnya
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke