KOMPAS.com – Selain identik dengan mudik, Lebaran juga kerap dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk berlibur bersama keluarga.
Berbagai destinasi menarik pun menjadi tujuan berlibur, salah satunya adalah destinasi digital Pasar Inis di Desa Brondongrejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Pasar Inis terlihat unik, alami dan tradisional. Sebab, lokasinya berada di area persawahan.
Selain itu, terdapat pula menu makanan tradisional untuk memanjakan lidah pengunjung. Pengelola juga menyediakan "duit piring" sebagai alat transaksi di pasar tersebut.
Dengan konsep ini, ternyata Pasar Inis mampu menyedot ratusan pengunjung tiap minggunya. Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi pedangan dan menambah pemasukan kas desa.
"Setiap pengunjung akan menukarkan uangnya dengan 'duit pring' yang nilainya ditentukan menurut warna bambu. Warna hijau seharga Rp 2.000, kuning Rp 5.000, ungu Rp 10.000, dan merah Rp 20 000. Kelebihan ini jadi keunggulan Pasar Inis" ujar Juragan Pasar Inis, Kamto, sesuai rilis yang Kompas.com terima, Senin (10/5/2019).
Keunikan lain dari Pasar Inis adalah disediakannya permainan tradisional yang bisa pengunjung mainkan, seperti egrang, gerobak kayu, patung jerami, dan perkakas dari bambu serta kayu.
"Alhamdulillah dengan keunikan ini telah mendapat respons positif dari masyarakat. Ke depan kami mencoba memperbaiki infrastruktur yang ada seperti akses jalan serta pemadatan lokasi pasar," lanjut Kamto.
Selain berkonsep tradisional, Pasar Inis juga memiliki konsep ramah lingkungan serta menjaga nilai-nilai luhur budaya masayarakat setempat.
Hal ini karena nilai utama dari sebuah hajatan seperti Pasar Inis adalah partisipasi warga dan nilai kemanfaatannya.
Terutama dalam hal peningkatan ekonomi warga. Untuk mendukung hal tersebut, para penjual yang mengisi pasar ini sebagian besar adalah masyarakat sekitar.
Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi dan Media Don Kardono mengatakan, Pasar Inis bisa menjadi stimulus bagi pengembangan ekonomi masyarakat dari kepariwisataan.
“Inilah salah satu terobosan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) di dunia pariwisata. Memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar Don.
Saat ini juga, lanjutnya, ada banyak kreasi pasar yang sedang dipersiapkan. Semua berbasis pada atraksi pariwisata untuk memperkuat daya tarik dan daya saing destinasi.
"Hasilnya, diharapkan perekonomian masyarakat juga ikut terdongkrak," ujar Don.
Salah satu keunggulan dari Pasar Inis adalah beragamnya kuliner tradisional, salah satunya adalah Wedang Telang. Hal yang membuat Wedang Telang begitu unik adalah warna cairannya bisa berganti warna hanya dengan tetesan jeruk.
“Pasar Inis punya banyak makanan dan minuman enak. Tapi yang membuat penasaran adalah ini, Wedang Telang. Ini minuman asli Pasar Inis, tidak ada di tempat lain. Selain rasa, yang membuat beda adalah warnanya,” terang Don.
Respons positif diberikan pula Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya atas keberadaan Pasar Inis.
Arief mengatakan GenPI harus selalu berinovasi dalam menyelenggarakan kegiatan aktivasi komunitas.
“Saya sering menyebutnya 2C, yaitu Creative Value dan Commercial Value," ujarnya.
Kreatif di sini, lanjut Arief, adalah mengangkat tema-tema pariwisata di media sosial dari desain, pemilihan kata, sampai pembuatan event.
"Selanjutnya, event itu juga harus menciptakan nilai komersial yang bermanfaat bagi setiap anggota komunitas maupun masyarakat sekitar,” tutup Menpar.