Pecahkan Rekor MURI, Festival Bakcang dan Lamang Baluo akan Jadi Agenda Tahunan

Kompas.com - 09/06/2019, 12:35 WIB
Anissa Dea Widiarini,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

ebanyak 10 ribu bakcang dan 10 ribu lamang baluo dipamerkan di atas gerobak hias berkepala naga dan kerbau dalam Festival Bakcang dan Lamang Baluo di Kawasan Kota Tua, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (7/6/2019). Dok. Humas Kementerian Pariwisata RI ebanyak 10 ribu bakcang dan 10 ribu lamang baluo dipamerkan di atas gerobak hias berkepala naga dan kerbau dalam Festival Bakcang dan Lamang Baluo di Kawasan Kota Tua, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (7/6/2019).

KOMPAS.com - Kota Padang sukses mencatatkan namanya di Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) lewat pembuatan bakcang dan lamang baluo terbanyak.

Sebanyak 10 ribu bakcang dan 10 ribu lamang baluo dipamerkan di atas gerobak hias berkepala naga dan kerbau dalam Festival Bakcang dan Lamang Baluo di kawasan Kota Tua, Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

" Festival budaya di Kota Padang ini telah berhasil meraih rekor MURI sekaligus telah dicatat sebagai rekor atas kreasi atas hasil karya anak bangsa Indonesia,” kata Senior Manager MURI Awan Rahargo melalui siaran tertulis, Jumat (7/6/2019).

Sementara itu, anggota Tim Pelaksana Calendar of Event (CoE) 2019 Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) Raseno Arya menjelaskan, upaya memadukan dua budaya berbeda dalam satu wadah ini merupakan pertama kalinya di Indonesia.

“Selain mencatatkan rekor MURI, festival Ini diharapkan bisa menjadi contoh keberagaman dalam kerukunan dan menjadi pertama di Indonesia,” ucap Raseno.

Oleh karena itu, festival yang digelar pada 6 dan 7 Juni 2019 itu akan diselenggarakan setiap tahun dan masuk ke dalam kalender pariwisata nasional.

Ia berharap festival itu mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Padang setiap tahun.

"Semua ada di sini, ini menunjukkan persatuan dan kesatuan Indonesia dan event ini akan masuk ke dalam Calender of Event 2020," terang Raseno dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (9/6/ 2019).

Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Padang terkait penyelenggaraannya.

Menurut Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, ke depannya festival akan diselenggarakan bertepatan dengan momentum libur Lebaran agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung.

"Festival ini ditargetkan bisa mendatangkan kunjungan wisatawan sebanyak 15 ribu orang baik dari etnis Tionghoa maupun lainnya“ kata Mahyeldi.

Selain menarik wisatawan, ujar dia, festival itu merefleksikan kerukunan antara etnis Tionghoa dan Minang di Padang, yang sudah lama hidup berdampingan.

Sementara itu, menurut Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, banyaknya perbedaan antara kedua etnis itu justru menjadi kelebihan tersendiri, termasuk soal kuliner.

“Apalagi, kuliner ini bisa menjadi kenangan serta menjadi aset yang harus dijaga karena hasil dari nenek moyang kita yang muncul dari kreatifitas masyarakat," kata Irwan.

Terkini Lainnya
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke