Bikin "Ngiler", Ini 7 Kuliner dari Magelang yang Patut Dicoba

Kompas.com - 31/05/2019, 16:05 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Warung kupat tahu Khuphat Thahu Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, banyak dikunjungi pelanggan.KOMPAS.com/Ika Fitriana Warung kupat tahu Khuphat Thahu Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, banyak dikunjungi pelanggan.


KOMPAS.com -
Selain obyek wisata, ada hal lainnya yang bisa dinikmati ketika berada di Kota Magelang, Jawa Tengah (Jateng), seperti kekayaan kulinernya yang khas.

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam rangka menyambut musim mudik 2019.

“Magelang akan selalu menjadi daya tarik buat wisatawan, salah satunya adalah kuliner. Bagi pemudik yang melintasi Magelang, wajib mencoba kulinernya,” papar Arief Yahya di Jakara, sesuai rilis yang Kompas.com terima, Jumat (31/5/2019).

Berikut 7 kuliner khas Magelang yang patut dicoba.

1. Kupat Tahu Magelang

Kupat tahu merupakan kuliner khas Magelang yang berisi ketupat, telur, seledri, tauge, kacang goreng dan irisan tahu yang kemudian disiram dengan kuah kacang.

Di Magelang sendiri, terdapat kios yang populer dengan kelezatan kupat tahunya. Salah satunya adalah Tahu Pojok Magelang di Jalan Tentara Pelajar Nomor 14.

Berdiri sejak 1942, lokasi Tahu Pojok Magelang berada 30 meter sebelum alun-alun Kota Magelang.

2. Mangut Beong Sehati

Selanjutnya adalah Mangut Beong. Ini adalah kuliner yang menjadikan ikan beong sebagai bahan baku utamanya.

Sebagai informasi, beong merupakan ikan sejenis lele besar yang hidup di Sungai Progo. Menilik penyajiannya, ikan ini dimasak pedas dengan bumbu rempah dan kuah santan.

Untuk bisa mencicipi kuliner yang satu ini, pemudik bisa datang ke Desa Kembanglimus Borobudur, sekitar 3 kilometer (km) dari Candi Borobudur ke arah Kecamatan Salaman.

3. Sop Senerek

Tak sekedar sop biasa, sop senerek ini merupakan kuliner khas Magelang yang memiliki isian lebih melimpah.

Di antaranya adalah kacang merah, bayam, wortel, seledri, daun bawang dan irisan daging sapi atau ayam serta jeroan dengan siraman kuah kaldu yang bening.

Menengok sejarahnya, konon sop senerek adalah hasil akluturasi kuliner Belanda saat jaman penjajahan.

Tentara Belanda saat itu kerap memasak 'Snert Soup' yang berupa sop kacang polong dengan roti.  Menggingat lidah masyarakat lokal kesulitan mengucap snert, maka terciptalah istilah senerek.

Penjual sop senerek terkenal di Magelang adalah Warung Pak Parto yang berada di kompleks kios terminal lama bawah Bukit Tidar.

Selain itu, Warung Bu Atmo di daerah Jendralan sebelah Karesidenan Kedu juga ramai diserbu wisatawan.

Bakmi Goreng

Dimasak dengan cara tradisional, yaitu menggunakan anglo, membuat cita rasa bakmi goreng khas Magelang ini begitu mengunggah selera.

Sepiring Bakmi Goreng Melayu ini bisa dinikmati di Warung Bakmi Goreng Pak Kadis yang berada di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan.

Selain Bakmi Goreng, di Warung ini juga dapat mencoba menu lainnya, seperti bakmi godog, nasi goreng, nasi godog, dan rica-rica bebek.

Buntil Lumbu

Meski lumrah di tanah Jawa, namun di Magelang terdapat buntil lumbu yang berbeda dengan buntil lainnya.

Jika buntil umumnya dibungkus dengan daun singkong atau pepaya, buntil Lumbu di Magelang dibungkus dengan daun keladi atau talas.

Isinya tetap sama, bumbu kepala dan teri dimasak dengan kuah santan kental.

Kuliner ini disarankan dinikmati dengan nasi hangat yang dilengkapi ikan bandeng presto atau ikan tongkol goreng telur.

Buntil lumbu dapat ditemui di Pasar Ngasem atau depan toko Merak Jaya di Jalan Jenderal Sudirman, Magelang.

Kethak

Kethak merupakan lauk tradisional di Magelang. Terbuat dari ampas pembuatan minyak kelapa, kethak biasanya dibumbu bacem.

Rasanya manis dan gurih, kuliner ini lumrah disajikan bersama buntil lumbu karena biasanya dijual secara bersamaan.

Wedang Kacang

Dinginnya suasana Magelang sangat cocok untuk mencicipi Wedang Kacang. Wedang ini merupakan kacang tanah yang direbus dengan jahe, gula jawa dan gula pasir sampai empuk. Wedang ini biasa disajikan bersama ketan.

Wedang kacang yang terkenal di Magelang berada di Jalan Pajang sebelah Bonds Cafe.

Terkini Lainnya
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun,  Begini Respons Menparekraf
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun, Begini Respons Menparekraf
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke