KOMPAS.com - Selain obyek wisata, ada hal lainnya yang bisa dinikmati ketika berada di Kota Magelang, Jawa Tengah (Jateng), seperti kekayaan kulinernya yang khas.
Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam rangka menyambut musim mudik 2019.
“Magelang akan selalu menjadi daya tarik buat wisatawan, salah satunya adalah kuliner. Bagi pemudik yang melintasi Magelang, wajib mencoba kulinernya,” papar Arief Yahya di Jakara, sesuai rilis yang Kompas.com terima, Jumat (31/5/2019).
Berikut 7 kuliner khas Magelang yang patut dicoba.
1. Kupat Tahu Magelang
Kupat tahu merupakan kuliner khas Magelang yang berisi ketupat, telur, seledri, tauge, kacang goreng dan irisan tahu yang kemudian disiram dengan kuah kacang.
Di Magelang sendiri, terdapat kios yang populer dengan kelezatan kupat tahunya. Salah satunya adalah Tahu Pojok Magelang di Jalan Tentara Pelajar Nomor 14.
Berdiri sejak 1942, lokasi Tahu Pojok Magelang berada 30 meter sebelum alun-alun Kota Magelang.
2. Mangut Beong Sehati
Selanjutnya adalah Mangut Beong. Ini adalah kuliner yang menjadikan ikan beong sebagai bahan baku utamanya.
Sebagai informasi, beong merupakan ikan sejenis lele besar yang hidup di Sungai Progo. Menilik penyajiannya, ikan ini dimasak pedas dengan bumbu rempah dan kuah santan.
Untuk bisa mencicipi kuliner yang satu ini, pemudik bisa datang ke Desa Kembanglimus Borobudur, sekitar 3 kilometer (km) dari Candi Borobudur ke arah Kecamatan Salaman.
3. Sop Senerek
Tak sekedar sop biasa, sop senerek ini merupakan kuliner khas Magelang yang memiliki isian lebih melimpah.
Di antaranya adalah kacang merah, bayam, wortel, seledri, daun bawang dan irisan daging sapi atau ayam serta jeroan dengan siraman kuah kaldu yang bening.
Menengok sejarahnya, konon sop senerek adalah hasil akluturasi kuliner Belanda saat jaman penjajahan.
Tentara Belanda saat itu kerap memasak 'Snert Soup' yang berupa sop kacang polong dengan roti. Menggingat lidah masyarakat lokal kesulitan mengucap snert, maka terciptalah istilah senerek.
Penjual sop senerek terkenal di Magelang adalah Warung Pak Parto yang berada di kompleks kios terminal lama bawah Bukit Tidar.
Selain itu, Warung Bu Atmo di daerah Jendralan sebelah Karesidenan Kedu juga ramai diserbu wisatawan.
Bakmi Goreng
Dimasak dengan cara tradisional, yaitu menggunakan anglo, membuat cita rasa bakmi goreng khas Magelang ini begitu mengunggah selera.
Sepiring Bakmi Goreng Melayu ini bisa dinikmati di Warung Bakmi Goreng Pak Kadis yang berada di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan.
Selain Bakmi Goreng, di Warung ini juga dapat mencoba menu lainnya, seperti bakmi godog, nasi goreng, nasi godog, dan rica-rica bebek.
Buntil Lumbu
Meski lumrah di tanah Jawa, namun di Magelang terdapat buntil lumbu yang berbeda dengan buntil lainnya.
Jika buntil umumnya dibungkus dengan daun singkong atau pepaya, buntil Lumbu di Magelang dibungkus dengan daun keladi atau talas.
Isinya tetap sama, bumbu kepala dan teri dimasak dengan kuah santan kental.
Kuliner ini disarankan dinikmati dengan nasi hangat yang dilengkapi ikan bandeng presto atau ikan tongkol goreng telur.
Buntil lumbu dapat ditemui di Pasar Ngasem atau depan toko Merak Jaya di Jalan Jenderal Sudirman, Magelang.
Kethak
Kethak merupakan lauk tradisional di Magelang. Terbuat dari ampas pembuatan minyak kelapa, kethak biasanya dibumbu bacem.
Rasanya manis dan gurih, kuliner ini lumrah disajikan bersama buntil lumbu karena biasanya dijual secara bersamaan.
Wedang Kacang
Dinginnya suasana Magelang sangat cocok untuk mencicipi Wedang Kacang. Wedang ini merupakan kacang tanah yang direbus dengan jahe, gula jawa dan gula pasir sampai empuk. Wedang ini biasa disajikan bersama ketan.
Wedang kacang yang terkenal di Magelang berada di Jalan Pajang sebelah Bonds Cafe.