Djangga Dolok Memikat Wisatawan 3 Benua

Kompas.com - 18/05/2019, 14:44 WIB
Sri Noviyanti

Editor

Homestay di Djangga Dolok.Dok Humas Kemenpar Homestay di Djangga Dolok.

KOMPAS.com – Desa Wisata Djangga Dolok, Toba Samosir, memiliki potensi wisata. Potensi itu terdiri dari alam, budaya, dan manmade.

Bahkan, wisatawan asal 3 benua dibuat terpesona dengan keindahan Djangga Dolok. Mereka kerap hilir mudik menuju desa di Kawasan Danau Toba tersebut. Wisatawan mancanegara tercatat berasal dari Australia, Belanda, dan Amerika Serikat.

Untuk itu, potensi Desa Wisata Djangga Dolok diangkat Kementerian Pariwisata melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Homestay dan Desa Wisata, Jumat (17/5/2019).

Lokasinya ada di Huta Lumban Binanga, Desa Djangga Dolok, Lumban Julu, Toba Samosir, Sumatera Utara.

“Penyelenggaraan Bimtek itu bagus. Ada banyak potensi yang bisa digali bersama. Bimtek juga akan mengubah pola pikir masyarakat. Dengan adanya homestay dan aktivitas pariwisata, otomatis akan ada pendapatan tambahan untuk masyarakat di luar aktivitas rutin,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Toba Samosir Audi Murphy Sitorus dalam rilsi yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/5/2019).

Diinformasikan, salah satu keunggulan Djangga Dolok adalah udaranya yang sejuk. Suhunya sekitar 19 derajat celcius hingga menjelang siang hari.

Dulu, destinasi tersebut memiliki rumah adat dengan usia sekitar 250 tahun. Namun, jejak sejarah hilang karena kebakaran.

Kini, Ruma Bolon-Op Marhutala Manurung telah direstorasi dan difungsikan sebagai homestay. Kapasitas huninya sebanyak 20 orang. Harga sewa Rp 100.000 per malam.

Selain homestay, Djangga Dolok memiliki alam eksotis. Hutan lindungnya hijau dan rimbun.

Kawasan tersebut memiliki satwa endemik Burung Rangkong. Ada juga kawanan spesies primata. Djangga Dolok juga mengembangkan eco-wisata sungai. Lalu, di sisi lain keidahan Danau Toba juga jadi latar. Menggenapi indahnya, di sana juga lestati budya Manortor dan Marmucak.

“Kami ucapkan terima kasih atas beragam dukungan yang diberikan Kemenpar. Masyarakat Djangga Dolok sangat membutuhkan bimbingan. Kami memiliki potensi besar. Alam dan budayanya bagus, lalu kulinernya sangat khas,” terang Kades Djangga Dolok Rahmat B Manurung.

Ya, selain kekayaan alam, Djangga Dolok juga memiliki beragam kuliner khas.

Adapun bahan baku utamanya adalah beras, namun diolah menjadi beragam kuliner nikmat. Salah satunya Tipa-Tipa.

Dengan segala potensinya, Djangga Dolok kini memiliki paket wisata 3 hari 2 malam (3D2N).

Dengan paket wista itu, wisatawan dapat mengikuti aktivitas keseharian masyarakat, seperti memilin rotan dan ijuk.

Aktivitas lainnya adalah bersepeda dan bermain kano. Untuk sepeda, track memanjang hingga wilayah Parapat, Toba Samosir, sudah menunggu. Sesangkan aktivitas kano bisa dilakukan di Danau Toba.

Dengan ragam keunikan yang ditawarkan, Djangga Dolok menjadi langganan wisatawan Australia, Belanda, dan Amerika Serikat. Selain Desember 2018, warga Amerika juga hilir mudik pada Januari dan April tahun ini.

“Semangat yang ditunjukan masyarakat Djangga Dolok luar biasa. Mereka antusias mengikuti Bimtek, lalu mengaplikasikannya. Keinginan mereka untuk maju bersama sektor pariwisata sangat kuat. Kami pun siap memberikan berbagai dukungan untuk kemajuan di sana,” jelas Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman.

Penberian bantuan sebagai dukungan Kemenpar untuk Djangga Dolok.Dok Humas Kemenpar Penberian bantuan sebagai dukungan Kemenpar untuk Djangga Dolok.

Sebagai dukungan, Kemenpar memberikan bantuan untuk Djangga Dolok. Ada 20 paket dukungan yang diberikan untuk kebutuhan homestay. Tiap paketnya terdiri dari 1 springbed, 2 bantal, dan 2 guling.

Bentuk lain berupa 1 sprei, 1 bed cover, juga 1 buku tamu. Dukungan tersebut sudah diserahkan Jumat (17/5/2019).

“Desa ini memiliki banyak potensi. Sekarang saatnya memunculkan daya tariknya. Masyarakat di sini juga ramah. Fasilitas penunjangnya bagus. Pemberian bantuan ini diharapkan semakin memotivasi mereka. Kalau pariwisata di Djangga Dolok bagus, maka kesejahteraan masyarakatnya ikut naik,” kata Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar Lokot Ahmad Enda.

Sukses menginspirasi masyakarat Djangga Dolok, apresiasi diberikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar optimistis, pariwisata Djangga Dolok akan tumbuh kompetitif.

“Keinginan maju harus diapresiasi. Semua potensi yang ada harus dioptimalkan. Berada di Kawasan Danau Toba, Djangga Dolok akan medapatkan banyak keuntungan,” tutur Menpar.

Terkini Lainnya
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun,  Begini Respons Menparekraf
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun, Begini Respons Menparekraf
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke