Muhibah Bugis Melayu Serumpun Pikat 219 Wisatawan Singapura

Kompas.com - 29/04/2019, 09:04 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Salah satu tarian yang ditampilan dalam event Kunjungan Muhibah Bugis Melayu Serumpun di Kota Batam, Sabtu (27/4/2019).Dok. Humas Kementerian Pariwisata Salah satu tarian yang ditampilan dalam event Kunjungan Muhibah Bugis Melayu Serumpun di Kota Batam, Sabtu (27/4/2019).


KOMPAS.com
Kota Batam menggelar acara  Kunjungan Muhibah Bugis Melayu Serumpun di Ibis Style Hotel. Event yang digelar Sabtu (27/4) malam terlebih sukses karnea dihadiri 219 wisatawan mancanegara asal Singapura. 

Ke-219 memiliki alasan khusus datang ke acara tersebut karena merupakan keturunan Suku Bugis Melayu. Dengan kata lain, mereka memiliki ikatan batin.

Kepala Bidang Area II Asdep Pemasaran Regional I, Trindiana M. Tikupasang mengatakan, Kunjungan Muhibah Bugis Melayu Serumpun adalah cara untuk melestarikan kebudayaan dan mengangkat kemabli kejayaan Melayu Bugis. 

“Acara itu juga untuk merajut kebesaran sejarah Bugis Melayu yang pernah gemilang melalui kuliner, pentas musik, dan tarian,” ujar Trindiana yang menghadiri acara tersebut.

Sementara itu, perwakilan Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Wuryanta menyatakan, acara tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan. Ini karena event Kunjungan Muhibah Bugis Melayu Serumpun sangat kental dengan budaya Bugis dan Melayu. 

"Salah satu kebudayaan yang ditampilkan adalah Tari Bugis dan Paduppa," ujar Wuryanta yang juga hadir di acara tersebut. 

Tarian itu pun dibawakan dengan sangat indah oleh Sanggat Wan Sendari. Paduppa sendiri merupakan tari sambutan buat tamu yang berasal dari Sulawesi Selatan.

Selain itu, diperdengarkan juga lagu-lagu Melayu dan Bugis. Diantaranya lagu Balo Lipa, Tak Akan Melayu Hilang di Dunia, Tana Ogi Wanuakku, dan Zapin Pusaka.

Nuansa budaya makin kental terasa saat tari Melayu, Pulau Putri, ditampilkan. Namun yang paling seru, saat seluruh undangan diajak mengikuti Joget Lambak Bersama-sama.

Salah satu tarian tradisional dari Melayu yang ditampilkan di event Kunjungan Muhibah Bugis Melayu Serumpun di Kota Batam, Sabtu (27/4/2019).Dok. Humas Kementerian Pariwisata Salah satu tarian tradisional dari Melayu yang ditampilkan di event Kunjungan Muhibah Bugis Melayu Serumpun di Kota Batam, Sabtu (27/4/2019).
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Dessy Ruhati, memberikan acungan jempol untuk pelaksanaan event ini.

“Selain mampu menyajikan atraksi-atraksi modern, Batam juga mempertahankan budayanya. Bahkan diperkenalkan. Seperti dalam Muhibah Bugis Melayu ini,” kata Dessy memberikan apresiasinya.

Hal senada disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Ia mengingatkan betapa berharganya melestarikan kebudayaan.

“Budaya itu semakin dilestarikan akan semakin meeyejahterakan. Nilainya akan semakin tinggi. Culture ini juga menjadi magnet untuk menarik wisatawan. Muhibah Bugis Melayu ini adalah contoh yang baik. Apalagi merupakan perpaduan dua budaya yang berbeda,” katanya.

Terkini Lainnya
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi
Bosan dengan Bali? Ini 3 Destinasi Wisata di Lombok yang Wajib Dikunjungi
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru
6 Rekomendasi Glamping Terbaik di Indonesia untuk Liburan Makin Seru
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati
5 Playground Terbaik di Surabaya, Cocok untuk Bermain bersama Buah Hati
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke