KOMPAS.com – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya beberkan visi pariwisata Indonesia dalam menyambut revolusi industri 4.0.
Menpar meyakini, datangnya Era Creative atau Cultural Industry dalam revolusi industri 4.0 adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindarkan. Karena cepat atau lambat akan menyisir hampir di seluruh sektor, tak terkecuali pariwisata.
“Saat ini pelancong, khususnya millennials 70 persen sudah menikmati manfaat era digital. Mereka melihat destinasi, pesan, dan bayar sudah dalam satu aplikasi di ponsel pintar dengan cepat, murah dan mudah,” kata Menpar Arief Yahya sesuai dengan informasi yang Kompas.com terima, Jumat (22/3/2019).
Sadar akan hal tersebut, Menpar punya cara sendiri untuk menyambut revolusi industri 4.0 yang serba digital tersebut. Diantaranya adalah dengan menyiapkan platform digital dengan nama New ITX-Indonesia Tourism Exchange.
Platform tersebut adalah sebuah etalase produk pariwisata berwujud digital agar UMKM kecil, mikro, dan menengah tetap eksis dengan berjualan paket melalui digital marketplace.
“Hal itu sesuai dengan Gerakan Go Digital yang sudah kami sah kan dalam Rakornas di Ancol, Jakarta akhir Februari lalu,” lanjut Menpar Arief.
Lebih lanjut, menpar mencontohkan fenomena hadirnya Online Travel Agent (OTA) yang semakin kuat dan jauh meninggalkan bisnis travel agent konvensional. Misalnya Traveloka yang berhasil mencapai predikat unicorn digital company Indonesia.
Meskipun begitu, dalam pelaksanaannya bukan tanpa hambatan. Menurut data Kementerian Pariwisata (Kemenpar),masih ada 30 persen insan pariwisata Indonesia yang masih betah menggunakan cara lama.
Untuk mengatasinya, Menpar akan melakukan penyuluhan agar para pelaku pariwisata Indonesia seluruhnya sudah melek digital.
“Orang lama akan dibimbing untuk memasuki era baru yang serba digital. Sesuai dengan hasil Rakornas terakhir triwulan I 2019 yang berfokus pada Transforming Tourism Human Resources, Winning The Global Competition in 4.0 Era,” ujar Menpar.
Sebagai informasi, saat ini pemerintah di bawah arahan langsung Presiden Joko Widodo sedang fokus dalam pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM). Pada 2019 ini pun diharapkan menjadi tahun pembangunan SDM Indonesia.
Terkait hal itu, Menpar mengakui telah menyiapkan formula khusus untuk pemberdayaan SDM Indonesia untuk sektor pariwisata.
“Kami akan menyiapkan SDM pariwisata yang siap menghadapi era Digital Tourism 4.0. Proses ini sebenarnya sudah dilakukan sejak 4 tahun silam dari tradisi analog konvensional menuju era digital di semua lini,” ungkap Menpar.
Dengan visi inilah Menpar meyakini, Indonesia akan tangguh dan mampu memenangi persaingan dalam dunia pariwisata.
“Revolusi industri sudah terasa dan makin terlihat di depan mata. Maka kami harus berlari lebih cepat, melompat lebih tinggi, agar bisa memenangkan persaingan global,” tutup Menpar Arief Yahya.